8: Choi Jongho

6.4K 387 107
                                    

"Aku pulang"

Aku terkejut mendengar suara yang sangat aku kenali itu. Aku berlari dari arah dapur menuju ruang tengah dan aku melihat suami ku sedang duduk bersandar pada sofa sambil memejamkan matanya.

"Mas kamu kok kesini?" tanya ku

"Loh emang gak boleh ke rumah istri sendiri?"

"Ya bukan nya gak boleh, itu mbak Yujin gimana?"

"Ya gak gimana-gimana"

"Mas.."

"Aku bilang lembur ke Yujin"

"Sampe kapan kamu mau boongin mbak Yujin mas?"

"Kok jadi ngomongin Yujin sih? Udah aku mau mandi dulu pengen istirahat capek"

"Tapi makan dulu mas"

"Iya"

Aku menghela nafas dan kembali ke dapur untuk melanjutkan memasak ku.

Kenalkan aku Hwang/Choi Y/N. Aku istri siri dari Choi Jongho, direktur utama di perusahaan CH Group. Istri pertama/sah Jongho adalah mbak Yujin. Aku tahu mbak Yujin tapi dia tidak tahu diriku.

Mbak Yujin tidak mengetahui hubungan kami, atau lebih tepat nya tidak mengetahui kalau suami nya mempunyai wanita lain selain dirinya yaitu aku.

Tidak. Jangan sebut aku pelakor. Aku benci panggilan itu, aku tidak merasa merebut suami orang tapi nyatanya iya.

Aku bertemu dengan Jongho saat seminar dan dia yang menjadi pembicara nya. Saat itu aku hendak mengembalikan dompet nya yang terjatuh dan berakhir kita bertukar nomor.

Jongho selalu menghubungi ku dan mengirim pesan padaku. Hingga akhirnya aku dan dia memiliki hubungan, saat itu aku tidak tahu kalau dia sudah mempunyai istri. Jadi jangan salahkan diriku yang mencintai suami orang.

Saat makan malam di sebuah restoran, Jongho mengaku kepada ku bahwa dia sudah mempunyai istri, terkejut? Tentu. Dia bertanya padaku apa aku masih mau menerima nya atau tidak, tentu aku jawab mau.

Maaf aku telah jatuh padanya. Aku juga ingin bahagia dengan cintaku. Itu lah kenapa aku menerima lamaran Jongho walaupun hanya sebagai istri siri.

Bagaimana dengan keluarga? Aku mempunyai orang tua yang sangat tidak peduli padaku. Mereka hanya peduli pada bisnis. Jadi walaupun aku mati mungkin mereka tidak akan peduli.

"Wangi masakan kamu enak banget"

Aku merasakan ada tangan yang melingkar di perut ku dan bahu ku yang terasa berat.

"Mas tunggu di meja makan, bentar lagi masakan nya mateng kok"

"Nggak mau, aku mau gini aja"

"Yaudah terserah kamu mas" aku hanya menghela nafas dan melanjutkan memasak ku walaupun sedikit sulit untuk bergerak karena ulah Jongho.

Tak lama masakan ku jadi dan segera ke tata di meja makan dengan Jongho yang mengikuti ku dari belakang.

"Aku masak nya cuma sedikit soalnya aku gak tau kalau mas mau kesini"

"Gak apa-apa, lagian kalau aku masih laper masih ada kamu"

"Maksud nya?"

"Aku kangen kamu" aku tersenyum manis padanya.

"Yuk makan, aku ambilin ya?"

"Iya"

Aku mengambilkan nasi dan lauk untuk Jongho lalu untuk ku. Dan kita makan sambil mengobrol apa saja yang dibahas. Entahlah aku rasa ini adalah cara Jongho untuk membuat ku nyaman.

Ateez As Husband (STOP PUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang