Aku hanya memandang kosong box bayi yang ada di depan ku. Bantal, guling dan selimut bayi yang masih rapi ditempat nya.
Tak lama air mataku turun.
"Anakku.."
Aku menggigit bibir bawahku berusaha menahan isakan. Ini tepat sudah 2 minggu setelah kejadian itu.
Kejadian dimana aku kehilangan buah hati ku. Saat itu kandungan ku sudah memasuki usia 7 bulan namun tanpa disangka aku terjatuh dari tangga karena aku terpeleset karena tidak sengaja menginjak genangan air yang ada di tangga. Aku tidak tahu kenapa ada genangan air di tangga.
"Y/N aku pu..lang"
"Y/N.."
Aku berbalik dan aku melihat suami ku yang menatap diriku dengan tatapan sendu.
San mendekat lalu memeluk ku. Aku menangis di pelukan nya. Dia mengelus punggung ku dengan lembut seolah semua nya baik-baik saja.
"Maaf" lirih ku.
"Kamu terus minta maaf sama aku Y/N"
"Aku gak tau harus ngomong apa lagi hiks sama kamu, aku gak bisa jaga hiks anak kita. Aku minta maaf"
"Ini bukan salah kamu Y/N, ini udah takdir dari Tuhan. Mungkin Tuhan belum percaya sama kita makanya dia ambil lagi"
San melepaskan pelukannya dan menatapku. Dia menangkup kedua pipi ku lalu mengusap air mata ku.
"Bidadari aku gak boleh nangis"
Chup.. Chup..
San mencium kedua mataku.
"Jangan sedih lagi ya? Ngeliat kamu nangis gini bikin aku sakit"
"Maaf"
"Udah jangan nangis lagi mending sekarang kamu mandi terus dandan yang cantik"
"Mau kemana?"
"Udah dandan yang cantik dulu nanti kamu juga tau"
Aku hanya memandang bingung San.
"Apa? Oh atau kamu mau mandi bareng aku?"
Aku langsung memukul pelan dada San dan pergi ke kamar mandi.
10 menit aku membersihkan diri di kamar mandi lalu keluar hanya menggunakan bathrobe.
San melihat diriku yang baru keluar dari kamar mandi lalu dia bangun dari tidur nya dan masuk ke kamar mandi.
"Aku mandi dulu" aku mengangguk.
Aku mengambil pakaian yang pas. Karena aku tidak tahu San akan membawa ku kemana. Aku pun memilih pakaian yang simple.