Aku masih berkutat dengan tulisan-tulisan di depan ku ini padahal jam sudah menunjukkan pukul 22.30 malam.
"Belum selesai?" tanya suami ku yang datang dari arah dapur dengan membawa air putih di tangan nya.
"Sedikit lagi"
"Oh" dia pergi begitu saja meninggalkan ku di ruang tengah.
Hhh jangan harap dia perhatian Y/N.
Suami ku Kim Hongjoong dia itu cuek dan dingin tapi sebenarnya dia baik. Aku menikah dengannya karena perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua kami. Dan usia pernikahan kami sudah memasuki usia 7 bulan.
7 bulan aku bertahan pada sifatnya nya yang cuek dan dingin. 7 bulan aku harus berpura-pura bahagia di depan kedua orang tua ku dan dia. Dan 7 bulan juga kita belum melakukan skinship apapun.
Berbicara dengannya bisa di hitung oleh jari, karena dia yang cuek kepada ku.
Aku kembali pada pekerjaan ku yang sedikit lagi selesai ini.
"Akhirnya selesai juga" aku bernafas lega dan mematikan laptop lalu membereskan kertas-kertas yang berserakan.
Aku meregangkan otot-otot lalu melirik ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 23.30, sudah larut malam ternyata. Padahal besok aku harus bangun pagi:(. Hhh
Aku memasukan semua tugas yang sudah selesai ku kerjakan itu ke dalam tas, setelah nya aku beranjak menuju kamar untuk tidur.
Saat berjalan melewati kamar Hongjoong aku melihat dia yang tertidur di meja kerjanya karena pintu nya yang tidak tertutup rapat.
Aku masuk ke dalam kamarnya dan menghela nafas, meja kerja yang berantakan lalu layar komputer yang masih menyala.
Aku membereskan meja kerja Hongjoong dengan hati-hati karena takut dia terbangun. Dan terakhir aku mematikan komputer nya.
Aku melirik ke arah Hongjoong yang tertidur dan aku terpesona olehnya. Aku berlutut dan menyimpan kepala ku diatas tangan yang aku lipat diatas meja.
Baru kali ini aku memperhatikan Hongjoong sedekat ini dan dia benar-benar tampan. Wajahnya ketika tertidur itu terlihat sangat tenang dan menggemaskan. Padahal usianya 5 tahun lebih tua dari ku tapi wajahnya seperti yang baru menginjak masa pubertas.
"Aku sayang kamu, Pak Hongjoong"
Aku tersenyum lalu aku mengelus wajahnya dan menyingkirkan rambut yang menusuk matanya.
SIAL KENAPA DIA JADI MAKIN TAMPAN?
Aku berusaha menetralkan detak jantungku yang berdetak sangat kencang. Ah ini lebih kencang dari saat aku dan dia mengucap janji suci.
"Tenangin diri kamu Y/N" gumam ku sepelan mungkin
Aku memutuskan untuk bangun dan cepat-cepat pergi dari sini.
"Aku harus cepet pergi dari sini kalau nggak mau pak Hongjoong bangun karena denger suara detak jantung aku yang kenceng banget"
Aku berjalan pelan agar tidak menghasilkan suara dan pada saat sudah sampai di depan pintu aku baru teringat sesuatu.
Aku berbalik dan mengambil selimut yang ada diatas ranjang dan membawanya untuk menyelimuti Hongjoong. Niatnya aku ingin bangunkan dia untuk pindah ke ranjang nya tapi aku takut dia marah karena aku sudah masuk ke kamar nya. Aku juga tidak bisa menggendong nya karena dipastikan dia pasti berat.
Selesai aku menyelimuti nya, entah dorongan darimana aku tiba-tiba mencium pipinya.
"Good night my husband"