Anya POV
Kukuruyuk!
Kukuruyuk!
Kukuruyuk!
Gw membuka mata perlahan, mencoba meraih ponsel yang terletak di atas nakas. Menarik nafas sejenak, mengintip jam saat ini yang ditunjukkan ponsel, sebelum gw mematikan alarmnya.
Sejenak mengucap syukur padaNya karena diberikan Rahmat yang begitu besar. Gw melangkah ke kamar mandi, membersihkan diri dan berwudhu, kemudian Sholat Subuh.Hari ini akan menjadi salah satu hari yang bersejarah dalam hidup gw. Gw Sidang!!!!!
Yeay, akhirnya gw hampir merampungkan tahap demi tahap menuju kelulusan yang hakiki, Sarjana.Jadwal gw sidang jam 9.00 pagi. Sejujurnya jantung gw terus memompa dengan cepat, keringat dingin bercucuran dan gw bolak - balik kamar mandi karena terlalu nervous. Ada Isti, Juwi, Uut, Shasha yang sedari awal nyemangatin dan memberikan gw ketenangan dengan pelukan mereka.
They are my Best!
" Mau kalilah aku juga meluk si Anya" si Pur membentangkan lengannya siap - siap meluk gw.
"Apaan sih lu! Anya cuma mau kalo gw yang peluk" Deni menepis tangan Pur
"Jangan mau sama si b*****t - b*****t ini Nya, bisa terancamnya nyawamu nanti, banyak virusnya! Kupikir, aku ajanya yang tak bervirus, amannya kalo aku yang peluk" Evan sama b*****tnya coba melakukan hal yang sama dengan dua b*****t sebelumnya.
"Woii!!" Bentakan Juwi menciutkan nyali tiga koplak barusan. Gw tertawa geli melihat tingkah sahabat-sahabat gw ini. Ini pasti akan jadi bagian yang gw rindukan. Orang - orang ini, kampus ini, Jurnal, Laporan, Laboratorium, Praktikum, Asisten - asisten yang jutek, Lahan dan semua tentang empat tahun lebih ini.It's Show Time!!!!!
Gw berdoa dalam hati dan menarik nafas dalam-dalam. Sahabat - sahabat gw memberikan senyuman penyemangat dan gw juga mendengar mereka mengatakan
"Anya Pasti Bisa!!!"
Thank you so much and I love you, guys!!!Setelah jam seolah tak berputar di dalam sini, di ruangan yang cuma terdiri dari lima orang saat ini. Gw, dua orang Dosen Pembimbing dan dua orang Dosen Penguji. Menjawab satu persatu pertanyaan mereka, akhirnya sidang hari ini selesai dan gw mendapatkan nilai A+ untuk hasil penelitian gw. Gw sujud syukur dan berterima kasih sama Allah, Ayah, Ibu, adik, saudara - saudara serta sahabat - sahabat tercinta. Thank you for always with me!
Sambutan hangat dari mereka yang gw sebut sahabat, yang ga beranjak dari depan pintu ruang sidang sampai gw selesai. Gw terharu menyadari betapa mereka menyayangi gw.
"Kapan traktirannya Nya?"
Dorrrr!!! Si Pur nodong traktiran
"Ayo, kita ke Pajak"
"Kuylah"
Pajak adalah sebuah pusat perdagangan di Kampus ini. Di Pajak lu bisa nemuin apa aja. Dari makanan sampai asesoris. Kom tu de plit!!!
Hari ini gw mau traktir sahabat - sahabat gw tercinta ini sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih gw atas dukungan mereka selama ini. Menjadi sahabat gw bukanlah hal yang mudah, tapi sebenarnya gw cukup care kalaupun gw bukan tipikal orang yang menunjukkan hal itu secara terang - terangan. Mereka tau itu, itu juga alasannya mengapa selama ini mereka betah sahabatan sama gw.Kegelisahan beberapa jam lalu yang cukup menyiksa berganti dengan rasa bahagia dan haru. Ucapan selamat dari Ayah dan Ibu sudah gw terima sesaat setelah usai sidang. Mereka berharap gw segera Lulus dan kembali ke Jakarta. Saat itu gw hanya mengiyakan kata - kata mereka, karena gw sendiri belum menentukan langkah setelahnya. Terus terang, gw butuh liburan! Sedangkan mengenai pekerjaan gw lebih menyukai hobby sebagai pondasinya. Gw akan menekuni dunia menulis, mengisi konten blog dan dunia penulisan fiksi atau gw akan berkolaborasi dengan orang lain yang bisa gw tuang ke dalam tulisan gw. It Will be amazing. Terus kenapa gw harus masuk Fakultas Pertanian kalau cita - citanya mau jadi penulis? Kenapa ga masuk Fakultas Sastra aja? Sebenernya awal lulus SMU, gw bercita - cita bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Pertanian atau Perkebunan. Seperti Perkebunan Teh, Kopi, Kelapa Sawit dan lainnya. Seiring berjalannya waktu gw tertarik dengan dunia menulis. Menulis membuat gw lebih mengenal diri gw secara utuh dan gw menyadari pada saat berkomunikasi dengan diri sendiri, gw bisa lebih jujur.
Isti, Shasha, Juwi, Uut, Pur dan Evan udah pada sibuk sama urusan mereka. Isti ketemu dosen pembimbingnya. Juwi nemenin Shasa ke lahan penelitiannya. Uut dan Pur waktunya di Laboratorium. Evan pacaran!
"Nya, lu kan udah free nih dari dunia penskripsian. Temani gw ya hari ini di Perpus nyari bahan tambahan skripsi"
"Siapa bilang? Gw masih ada perbaikan. Lagian manja amat sih minta ditemani segala, biasanya juga lu bisa sendirian!"
Si Koplak satu ini bener - bener deh.
"Nya, please.... Gw janji deh, tar gw anterin balik ke kontrakan"
"Den, yaiyalah lu harus anterin ke kontrakan kalo mau ditemani. Males ah gw nemenin lu. Gw gerah nih dari tadi, pengen balik trus mandi dan istirahat"
Bayangin gw masih pake baju Sidang tadi pagi. Kemeja putih lengan panjang dan Rok Hitam semata kaki.
"Please Nya!!!!! Kalo ga mau nemenin gw bakal teriak minta lu temenin gw!"
"Bodo!"
"ANYA!!!!! TE..."
Gw langsung nutup mulut Deni pake tangan. Ngapain coba pake teriak - teriak!
"Tapi ga nyampe malam, sebelum Maghrib anterin gw!"
Padahal saat ini udah pukul 5 sore lebih sedikit, trus mau sampe jam berapa coba gw nemenin nih koplak.
"Siap Anya yang paling cakep sepertanian!"
Ciiih!!!
Giliran gini aja gw segala - galanya, dasar Kerang Rebus!
Dengan berat hati, akhirnya gw nemenin Deni Koplak ke Perpustakaan..."Den, ayo anterin gw balik! Udah jam setengah delapan nih!"
" Iya, bentaran Nya. Tinggal dikit lagi nih, abis ini kelar kok"
"Kan harusnya sebelum Maghrib Den!!!"
"Iya, dikit lagi"
Gw tetap aja mengalah sambil kesal sendiri. Ditambah si Koplak malah senyum - senyum lagi ngeliat gw cemberut. Enaknya diapain ya nih koplak..."Thanks Anya yang paling CAKEP!!!"
Gw ga gubris, gw turun dari motor dan masuk ke halaman kontrakan tanpa nawarin Deni mampir, males!
"Anya, besok temenin gw lagi ya..."
Katanya lagi sengaja bikin gw kesel!Di halaman kontrakan gw banyak motor parkir. Ini pasti FCBM batin gw. Gw menarik nafas perlahan lalu masuk tanpa melihat ke arah teman - teman Widya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam!!!"
Rame banget udah kayak pasar malam.
"Anya, jangan masuk dululah. Orang - orang ini mau kasih kau ucapan selamat"
Widya narik tangan gw di antara teman-teman FCBMnya, gw melirik Widya sekilas karena saat ini tuh mendadak banget sehingga gw ga tau harus bersikap seperti apa.
Gw menerima ucapan selamat sambil menjabat tangan mereka. Sedikit risih ketika Riyan menjabat tangan gw lebih lama dari anak - anak sebelumnya. Ga ada Bobby di antara mereka, batin gw. Kenapa jadi nyari - nyari Bobby kata gw dalam hati. Setelah berjabat tangan gw memutuskan masuk ke dalam kamar untuk mandi dan mengganti kostum.Gw rebahan sambil melanjutkan membaca novel yang gw pinjem dari Isti.
Drt.....drt....drt....
Ponsel gw bergetar, membuat gw menghentikan sejenak kegiatan membaca novel dan memperhatikan layar ponsel gw.
0811 **731*
Nomor ga dikenal, batin gw.
Bimbang antara gw harus terima atau menolak panggilan ini.
Akhirnya gw terima, tapi gw sengaja ga bersuara karena pengen tau siapa yang telepon ke ponsel gw.
"Hallo..."
Seperti gw pernah mendengar suara ini sebelumnya.
"Hei!!! Selamat untuk sidangnya hari ini. Sorry gw telat ya ngucapinnya"
"Bobby??"
Tanya gw ragu - ragu
"Iya... Gw dapat nomor lu dari Widya"
"O gitu.... Terima kasih banyak ya"
Ga tau pastinya perasaan gw saat ini, speechless!
What?!
"Widya bilang klo hari ini lu sidang dan gw ga bisa ngucapin langsung, jadi gw minta nomor lu ke dia"
"Terima kasih Banyak"
"Ya udah, lu pasti capek banget kan hari ini. Dua jam di ruang sidang pasti menyita seluruh tenaga dan pikiran, lu perlu istirahat. Selamat istirahat ya"
"Terima kasih"
Gw dengar dia sedang tertawa karena dari tadi gw cuma bilang "terima kasih"
"Hahaha... Take care and nice dream, Anya"
"Thank you, bye..."
Gw merasakan jantung gw berdetak kencang, seolah ia adalah seorang yang gw tunggu untuk memberikan ucapan selamat.
Anehnya, setelah Bobby menutup sambungan telepon, gw bukannya ngelanjutin kegiatan membaca yang sempat terhenti. Gw siap - siap istirahat dan menutup mata. Dia menutup hari gw dengan manis, terima kasih!Gimana menurut Sob - sob ceritanya?
Kasih komentar ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Romance"Gw baru tau kegiatan lu setiap hari. Lu berlindung di balik sikap tak peduli sama orang lain agar kedok lu tetap tak terbuka! Masih kurang bayaran lu, sampe lu juga menjual diri lu. Murahan banget lu!" Gw ga pernah menyangka kata - kata merendahka...