Hi... Hi...
Baru Update lagi nih...
Sibuk bikin kue, maklum pedagang😊Author POV
Hari masih begitu pagi, terlihat dari betapa Matahari malu - malu menunjukkan wajahnya. Aroma sedap dari dapur terbawa udara sehingga melewati indera pencium seorang Pria yang sedang terlelap. Perlahan pria itu membuka mata, aromanya begitu luar biasa sampai mampu membuat cacing - cacing di perutnya berontak minta perhatian.
Melangkah perlahan menuju sumber aroma. Ia mendapati seorang wanita yang cukup ia kenal sedang bercengkrama sembari melakukan kegiatan masak - memasak bersama sang Mommy.
"Nah, yang ditunggu - tunggu akhirnya udah bangun. Sini Sayang, Widya bikinin sarapan nih buat kamu. Enak banget loh rasanya. Kamu ga pernah cerita sama Mommy, kalau punya temen dekat yang jago masak "
Cut Adelia menyambut putra kesayangannya.
Pria yang diajak bicara masih sibuk menerjemahkan arti suasana di dapur pagi ini.
"Hai, Bob. Gimana kabar kamu?"
Gadis bernama Widya itu menyapanya dengan bahasa indonesia yang sedikit dipaksakan.
"Gimana ceritanya lu bisa nyampe di rumah gw, Wid? "
Masih penuh tanda tanya pria itu mencoba mencari jawaban dari pertanyaan yang bertengger di kepalanya saat ini.
"Daddy yang ajak Widya ke rumah. Bob, kenalin ini Pak Mardi, Ayah Widya."
Hendra sang Ayah yang menjawab pertanyaannya. Pertanyaannya benar terjawab, hanya saja itu menjadi tambahan pertanyaan di kepalanya.
Setelah acara perkenalan dadakan pagi itu di dapur, keluarga Hendra Megantara menjamu sang tamu sarapan pagi. Dengan wajah masih penuh pertanyaan, bungsu dari keluarga ini tetap mengikuti ritual sarapan pagi di keluarganya. Aroma yang menggiurkan sesaat lalu, kini lenyap. Banyak sekali tanya yang tak sabar ingin ia tanyakan pada sang ayah. Sesekali hal yang tak ia harapkan muncul seperti clue dari rentetan tanya itu. Bergidik, ia mengenyampingkan kemungkinan terburuk itu dari kepalanya.
"Daddy, tolong jelaskan ini semua. Aku ga tau apa rencana Daddy. Tapi, aku mencium suatu yang aneh di sini?! "
Seolah tak sabar ingin mengeluarkan semua isi otaknya, pria itu akhirnya memiliki kesempatan untuk bertanya pada sang ayah di ujung hari ini. Ia harus menunggu berjam - jam, berdamai dengan dirinya sendiri akibat mood yang berubah sejak pagi.
"Apa begini cara kamu menyapa orang tua yang sudah lama tak kamu temui? Inikah yang kamu dapat dari ketenaran chanel youtube kamu? Ga punya sopan santun?"
Hendra Megantara, sang Ayah yang memiliki ego tinggi tak suka ketika sang anak seolah menyudutkannya.
"Just explain it, Dad! "
"Bulan depan acara pertunangan kamu dan Widya akan dilaksanakan. Setelah itu kamu ambil bagian dari Perusahaan dan mengurus cabang yang di Jakarta Barat. Persiapkan diri untuk itu"
"Pertunangan? Apa maksudnya aku dipaksa bertunangan?!"
"Sampai kapan kamu mau bertindak tidak dewasa dan bertingkah seperti pria yang ga punya tanggung jawab!"
"maksudnya tidak punya tanggung jawab, Dad? Aku bukan Angkasa yang bisa Daddy atur bahkan tanpa persetujuannya! Aku bukan Angkasa yang menuruti semua mau Daddy seperti tak bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri! Sekarang Daddy sudah mulai ingin menjadikanku Angkasa dengan memaksakan kehendak Daddy?! Aku bukan Angkasa yang bahkan tak bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri, kalau bukan Daddy yang mengaturnya seperti Robot!"
Plak!!!!!!
Cut Adelia mendekati ruang kerja suaminya yang terbuka, ia sedang terlelap saat menyadari bahwa Hendra tak berada di tempat tidur mereka, sehingga ia sengaja mencari suaminya di ruang kerja. Hari telah menunjukkan pukul 01.45 dini hari. Dirinya terkejut saat mendengar suara keras seperti tamparan dan melihat kenyataan bahwa saat ini di depan matanya, sang suami baru saja melayangkan tangannya ke pipi putra bungsu mereka.
"Ada apa, Daddy?! Tengah malam begini ribut - ribut dan kenapa Daddy sampai melakukan kekerasan ke Bobby?!" ia bertanya sambil memeluk anak bungsunya.
"Dia kehilangan sopan santun dan etika
Setelah terkenal. Seolah tak membutuhkan orang tua. Sayangnya, aku masih Ayahnya sehingga harus mengikuti aturanku! Bulan depan ia akan bertunangan dengan Widya dan mempersiapkan diri di perusahaan! Ajarkan dia tata krama dan etika!"
Hendra menjawab pertanyaan istrinya, kemudian pergi meninggalkan ruang kerjanya dan menyisakan Ibu dan anak yang masing-masing sedang bergulat dengan pikiran mereka.Singkat ya guys...
Pengen buru - buru Bobby balik ke Medan dan ketemu Anya, hehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Romance"Gw baru tau kegiatan lu setiap hari. Lu berlindung di balik sikap tak peduli sama orang lain agar kedok lu tetap tak terbuka! Masih kurang bayaran lu, sampe lu juga menjual diri lu. Murahan banget lu!" Gw ga pernah menyangka kata - kata merendahka...