BAPER

12 1 0
                                    

Bobby POV

"Nih, pegang tiket lu!"
Gw memberikan tiket pesawat ke Anya. Ia mengambil tiket itu dari gw, dan...
"Jogja?"
Gw pura - pura ga mendengarnya.
"Bob! Lu jelasin ini sekarang! Kenapa lu bawa gw ke Jogja!"
Gw masih pura - pura ga mendengarnya, tapi kali ini gw menarik tangannya karena harus segera memasuki boarding gate, pesawat yang akan membawa kami ke Jogja akan segera berangkat. Dengan malas - malasan dia tetap mengikuti gw, kali ini tidak ada pertanyaan sepertinya dia sudah pasrah.
Gw sengaja memilih seat yang bersebelahan dengannya, agar membuatnya merasa nyaman. Gw melihat ke arahnya, penuh kepasrahan, hahahaha. Ia benar - benar menyerah untuk bertanya dan tak lagi menatap gw menuntut jawaban dari wajahnya yang menyiratkan banyak sekali pertanyaan.
"Tidur dulu, pasti lu bangun pagi banget kan karena ga sabar nunggu gw jemput"
Kata gw sengaja memancing kekesalannya.
Ia hanya melirik ga suka ke arah gw dengan masih tetap bungkam. Hahahaha
"Lu kalo manyun gitu bisa bikin pilotnya ga konsen loh"
"Ga Lucu!!!!"
Yang langsung gw sambut dengan tertawa lebar. Gw berhasil! Pasti sebentar lagi ia akan melayangkan cubitannya ke lengan gw... Satu... Dua....Ti..
Benar saja, sepertinya gw mulai mengenal kebiasaan makhluk manis di samping gw ini. Mudah sekali ia dipahami.
"Gw tau lu suka banget sama gw, sampe segitu gemesnya pengen cubit gw melulu"
Kata gw sambil terus tertawa...
"Enaknya lu diapain ya!"
Dia mulai emosi, hahahaha...
"Dipeluk boleh"
Jawab gw yang langsung disambut pelototan matanya yang gemesin dan gw bales dengan mengacak rambut ikalnya.
Hm... Ini cuma terbawa suasana aja menurut gw!

Hallo Jogja!
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam 45 menit, kini kami telah tiba di Bandara Adi Sucipto. Hari ini agendanya langsung ke penginapan, nyantai sambil meeting untuk konsep "Travelture" esok.

"Sariawan? Masih diam aja"
"Ini pertama kalinya gw ke Jogja."
Dia terus menatap gw, binar di matanya menyiratkan bahwa ia bahagia saat ini. Gw tersenyum sambil terus menatapnya. Ada kedamaian ketika mata gw bertemu dengan mata miliknya.
"Terima kasih"
Lanjutnya lagi kali ini dibonusin senyuman indahnya.

Kali ini di Kulon Progo. Gw ingin memperkenalkan eksotisnya ke semua orang. Betapa daerah ini juga semestinya dapat dijadikan salah satu tujuan destinasi wisata. Indahnya alam di sini tak kalah dengan daerah lain di Indonesia.

Gw, Daniel dan Rico Udah lama pengen eksplor daerah ini. Setelah proses yang panjang dan mencari - cari waktu yang tepat akhirnya hari ini bisa berada di sini. Kali ini kami tak hanya bertiga, tapi ada tambahan tim.
"Apa?! Gw ga bisa Bob. Gw belum pernah ngelakuin ini."
"Gpp Nya, Kita coba aja pelan - pelan. Nanti baik gw, Bobby dan Rico pasti bantuin lu."
"Pasti kak"
"Anya.... Gw juga ga punya background penyiar, pembawa acara atau apapun itu namanya. Tapi, gw dibantu Daniel sama Rico, akhirnya lebih baik."
Kita sedang meyakinkan Anya untuk gabung di Travelture. Gw tau, dia sedang dilema saat ini. Mundur sepertinya udah ga mungkin. Tapi maju butuh keberanian yang ga main - main. Dia menarik nafas kemudian...
"Ok. Gw ga janji ini ide yang baik buat Travelture, tapi gw berusaha."
Gw langsung menariknya mendekat kemudian memeluknya erat. Daniel dan Rico melongo. Untuk yang ini, gw sendiri masih bingung atas tindakan refleks gw. Apa kira - kira yang ia pikirkan tentang ini? Untuk menutupi keanehan tindakan gw barusan, gw langsung melepaskan pelukan sambil tersenyum seolah ini adalah hal biasa yang juga akan gw lakukan ke siapapun itu, bukan hanya dia!
"Thanks. So... We are team now."
Masih bisa gw liat dia bingung atas tindakan gw, walaupun setelahnya ia juga berusaha menganggap itu hal biasa.

Anya POV

Sepanjang malam kemarin gw ga bisa tidur memikirkan banyak hal yang semuanya serba mendadak. Mulai dari ucapan selamat - perjalanan Jogja. Perlakuan yang gw pikir istimewa walaupun terkadang gw juga berpikir bahwa ia akan melakukan hal yang sama dengan wanita lainnya. Yang paling bikin gw shock adalah ia menjadikan gw anggota tim Travelture. Gw baru tau juga kalau selama ini ia bersama sahabatnya yang lain adalah Content Creator yang terfokus pada petualangan. Mereka merekrut gw secara "paksa" untuk menjadi co - Host. Karena gw ngerasa ini semua sudah direncanakan dengan sangat baik, sehingga ga mungkin buat gw menolak.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang