05

52 3 2
                                    

Dengan ekspresi datar tanpa permisi Keyra masuk ke kamar Aga membuat si empunya kamar heran. Aga semakin heran ketika melihat barang bawaan Keyra.

Masih tanpa ekspresi Keyra duduk di samping Aga, mengeluarkan alat-alat medisnya yang membuat mulut Aga gatal untuk bertanya.

"Lo bawa apaan?" Tanya Aga seraya mengatur posisi duduknya.

"Alat buat periksa TTV."

"TTV?"

"Tanda-tanda vital."

"Tanda-tanda vital?" Aga makin tidak paham.

Keyra memutar bola matanya kesal, "TTV itu seperti tekanan darah, suhu, nadi, sama pernapasan."

Aga mengangguk, "Lo mau periksa TTV gue?"

"Gak, gue mau periksa perut lo."

"Hah? Kok perut?"

"Besok gue praktek pemeriksaan fisik abdomen."

Aga membuka mulut ingin bertanya lagi namun Keyra langsung menepisnya.

"Diam! Gak usah banyak bacot!" ketus Keyra tajam, "Oke, kita mulai," Keyra menjeda, berdehem memperbaiki suaranya, "Selamat pagi, bapak."

Aga terdiam.

"Kalau orang sapa tuh di balas."

"Tadi disuruh diam."

"Jawab aja udah, aarrgghhh!!!" Greget, ingin sekali Keyra gigit jari Aga.

"Pagi." Ujar Aga dengan muka kusutnya.

"Perkenalkan saya suster Keyra, siapa nama bapak?"

"Aga."

"Baik bapak Aga, boleh saya lihat gelang namanya?"

"Gak punya gelang, Key. Adanya jam tangan."

Keyra menarik tangan Aga, berpura-pura melihat gelang nama Aga.

"Benar ya dengan bapak Aga Vaelero Hanaman. Jadi kedatangan saya kemari, saya ingin melakukan pemeriksaan pada perut bapak. Untuk mengetahui apakah ada luka, nyeri atau keluhan lainnya. Apa bapak bersedia untuk saya periksa?"

"Dikasih apa sus kalau saya mau? Minta jodoh boleh?"

Takk...
Satu jitakan ganas melayang di jidat Aga. Oke keganasan Keyra mulai kambuh.

"Serius, onta." Murka Keyra.

"Iya, bersedia, sus." Jawab Aga sembari mengelus jidatnya yang terasa nyeri.

"Tolong bapak Aga baring."

Aga menurut dan mulai baring.

"Permisi ya pak saya buka bajunya sedikit."

Sontak Aga duduk kembali. Syok melihat tingkah aneh Keyra.

"Lo mau ngapain, Key?"

"Gue cuman periksa perut lo doang, Aga!"

"Ngapain buka-buka baju segala, sih?"

"Emang harus dibuka, onta!!!"

"Ya gak gitu juga kali. Kan lu cuman latihan, gak usah kayak periksa beneran juga."

"BESOK GUE MAU AMBIL NILAI PRAKTER INI, GA! KALAU GAK BENERAN MALAH SALAH-SALAH BESOK." Pekik Keyra greget.

"Gue nih cowok, Key. Lu meriksa gue di kamar makin horor tau."

"BESOK JUGA YANG JADI PASIENNYA COWOK TAU. GUE CUMAN LATIHAN DOANG GAK MACEM-MACEM!"

"Eh eh eh, kenapa pada ribut, sih?" Omel Karla, mama Aga.

Dua Sejoli Freak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang