07

46 3 0
                                    

Sandri terheran melihat Keyra terus berjalan di sampingnya. Sejak ia berberes untuk pulang hingga keluar kelas menuju parkiran Keyra terus berada di sampingnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Hendak bertanya namun terurung ketika Aga memanggil Keyra saat mereka sudah sampai di parkiran. Sandri pandang Aga tengah berjalan menghampirinya dan... Keyra (?) Ternyata Keyra masih berdiri di sampingnya.

"Jadi, kan?" Tanya Aga pada Sandri. Dibalas anggukan oleh Sandri, "Keyra ikut gak apa, kan? Soalnya tadi pagi gue yang antar dia kuliah."

"O-oh..." Mengertilah Sandri, ternyata Keyra mengikutinya karena akan ikut jalan dengannya dan Aga.

Tadi malam Aga tiba-tiba mengechatnya. Sandri merasa nyaman, dan selalu terhibur dengan lelucon konyol Aga. Sampai akhirnya Sandri jingkrak kegirangan begitu Aga mengajaknya jalan. Sandri yang tidak pernah heboh di grup perkumpulannya and the gengsnya seketika spam memamerkan screenshoot chattannya dengan Aga yang langsung direspon heboh oleh ketiga teman dekatnya. Bahkan saat ini ketiga teman Sandri diam-diam mengintip dari belakang. Berpura-pura naik motor masing-masing yang padahal sedang memantau Sandri.

"Gue ikut gak apa kan, San?" Tanya Keyra lagi.

"I-iya, gak apa kok." Jawab Sandri terbata-bata. Sedikit kecewa karena tak sesuai dengan harapannya. Memang ya kalau membayangkan sesuatu sebelum itu terjadi hasilnya bakal mengecewakan. Oke, mulai dari ini Sandri belajar untuk tidak terlalu senang dan tidak menghayal yang tidak-tidak jika diajak jalan oleh orang yang ia suka.

🍭

🍭

🍭

Diam-diam Sandri tersenyum senang melihat Aga mengajaknya nonton. Bahkan sebelum pergi ke bioskop, Aga mentraktirnya makan di KVC ketika Sandri tanpa sadar bergumam lapar. Benar-benar cowok yang pengertian.

"Bagusnya nonton apa?" Tanya Aga melihat-lihat film yang sedang tayang di bioskop.

Sandri hendak membuka mulut namun didahului Keyra.

"Horor."

"Oke." Ujar Aga lalu pergi untuk membeli tiket.

Ternyata bukan hanya Aga yang pengertian, Keyra pun sangat baik padanya. Sandri takut horor, jadi kalau saat ia takut nanti... Stop, stop! Buru-buru Sandri menggeleng. Ia tidak boleh terlalu senang.

"Yuk, langsung masuk." Ajak Aga menggandeng tangan Keyra masuk lebih dulu.

Sandri tercengoh. Ini... Dia sedang tidak diabaikan bukan?

Berusaha menepis pikiran buruknya, Sandri berjalan menyusul Aga dan Keyra dari belakang. Sesampainya di dalam Keyra duduk dekat dinding, sementara Aga diantara Keyra dan Sandri. Sembari menunggu film mulai, mereka menikmati popcorn traktiran dari Aga. Sesekali Aga menyuapi Keyra dan sama sekali tak menghiraukan Sandri.

Film mulai...
Keyra sangat serius menonton karena ia salah satu penyuka film horor. Sementara Aga dan Sandri mulai takut ketika film sudah di bagian horornya. Semua penonton menjerit ketakutan ketika ada adegan yang mengagetkan, lebih lagi sound bioskop yang sangat nyaring sukses membuat mereka histeris.

Terkecuali Keyra. Dirinya justru semakin menikmatinya dengan popcorn sebagai cemilannya. Sama sekali tak ada reaksi kaget ataupun takut dalam dirinya.

Gak kuat. Sandri sangat takut melihatnya. Hendak berlindung di pundak Aga namun terurung ketika Aga mendadak berlindung di pundak Keyra. Bahkan memeluk kepala Keyra, merengek ketakutan bak anak kecil. Sementara Keyra tanpa memalingkan wajahnya dari layar bioskop ia menepuk-nepuk lembut kepala Aga berusaha menenangkan sahabatnya itu.

Dua Sejoli Freak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang