"Jika kamu mencintai seseorang sebelum menikah, tidaklah ada yang halal untuknya kecuali do'a. Cinta itu adalah dia.
Maka doakanlah orang yang kamu cintai." — Dairy Nida🥀🥀🥀
Happy reading!•Instagram : @nida.fadillah_ & @sahabatnida_
Aku menghampiri ummi yang sedang memasukan kue ke dalam toples.
"Sayang, kamu bawakan kue ini ke ruang tamu ya. Simpan dengan rapi," ujar Ummi.
"Ummi sebenarnya ada acara apa? Aku bertanya ke Abi tapi jawabannya sama saja seperti ummi,"
Ummi melirikku, "Nanti juga kamu tahu, Nak."
Aku menghembuskan nafas pelan, "Jawabannya terus seperti itu. Yasudah kakak simpan kue ini dulu," ucapku seraya membawa dua toples kue untuk di simpan kembali ke meja ruang tamu.
Aku terus saja berpikir, akan ada acara apa di rumahku? Kenapa Ummi dan Abi tidak memberi tahu ku. Apalagi, Ummi membuat banyak makanan hari ini, sepertinya tamu itu istimewah.
Pikiranku seketika buyar saat suara mobil berhenti di depan rumahku.
"Abi, itu suara mobil siapa yang datang?" tanyaku kepada Abi.
Abi seketika menurunkan koran yang sedang ia baca. "Mobil? Ummi…sepertinya mereka sudah sampai," pekik Abi. "Ayo kita temui mereka,"
"Iya Abi…" ummi berlari kecil menghampiri Abi, "Ayo Abi kita temui mereka. Nak, kamu tolong bawakan minum yang telah Ummi siapkan ke meja ya,"
Aku menganggukkan kepala. Setelah itu Abi dan Ummi segera berjalan keluar rumah untuk menemui tamu tersebut. Adikku tiba-tiba datang.
"Kenapa, Kak?" tanya Nando.
Aku meliriknya sekilas, "Ada tamu tapi kakak gak tahu. Kamu tahu siapa tamunya?"
"Adek gak tahu, tapi kayaknya tamunya special deh," ucap Nando.
"Yasudah kakak mau ambilkan minum dulu,"
Aku berjalan menuju dapur untuk mengambil minum yang telah Ummiku siapkan. Aku segera membawanya ke ruang tamu, dan ternyata tamu nya sudah memasuki rumahku.
Aku menyipitkan mataku menatap ke-empat tamu itu. Seperti tak asing di mataku.
"Silakan, silakan di nikmati," ucap Ummi kepada tamu. "Sebentar saya panggil Nida—nya dulu,"
Ummi bangkit dari duduknya. Namun saat ia menatapku yang hendak berjalan ke arahnya seraya membawa minuman. Ia memanggilku.
"Nah itu Nida, sini Nak," panggil Ummi.
Aku segera menghampirinya. Aku menaruh terlebih dahulu minuman yang aku bawa ke atas meja. Aku merasa jika ada seseorang yang memperhatikan ku.
Aku tak sadar jika tamu yang datang ke rumahku adalah keluarga Kiyai Shodiq karna aku terus menundukkan kepalaku.
"Silakan di minum dahulu," ucap Abi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAIRY NIDA [ ENDING ]
Novela JuvenilDear dairy, Aku hanyalah seorang wanita biasa yang sedang jatuh hati kepada seseorang yang memiliki akhlak luar biasa. Aku mencintai dirinya namun aku tak ingin mengungkapkan perasaan ini kepada-Nya. Aku sadar, aku tak pantas berada di sisi-Nya. Ak...