• 07 | Pria itu bernama Muhammad Fulan •

423 33 1
                                    

Dalam suatu hal wanita bisa terluka dialah makhluk Allah yang penuh dengan curahan hati. Biasanya dia menutup rapat kesedihannya di balik senyuman. Dan melupakannya lewat catatan,merenung dan memaknai arti hidup.” — Dairy Nida.

I n s t a g r a m : nida.fadillah_ & Sahabatnida_

Fulan | Pov

Fulan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Ia segera turun dari mobil dan menghampiri Zahra yang sedang duduk dihalte bersama seorang perempuan.

"Ya Allah, Zahra kaki kamu kenapa?" tanyaku dengan khawatir.

"Tadi Zahra jatuh mas, terus kakak ini obatin luka Zahra," ucap Zahra seraya tersenyum.

Aku menatap kearah perempuan yang berada di samping Zahra.

Mataku tak sengaja bertemu dengan mata gadis tersebut tatkala gadis tersebut menatap kearahku.

Deg!

Ternyata gadis yang semalam ku tolong. Ternyata gadis tersebut masih sekolah SMA.

"Terimakasih sudah mengobati adik saya," ucapku kepada gadis tersebut. Gadis tersebut hanya menganggukan kepalanya.

♡♡♡♡

Nida | Pov

Aku mengobati luka gadis tersebut dengan perlahan. Saat aku sedang mengobati lukanya tiba-tiba seorang laki-laki dewasa menghampiri kami berdua.

"Ya allah, Zahra kaki kamu kenapa?" tanya pria tersebut dengan khawatir.

"Tadi Zahra terjatuh mas, terus kakak ini obatin luka Zahra." ucap gadis tersebut yamg bernama Zahra.

"Gadis ini bernama Zahra ternyata." — batinku.

Aku mengangkat kepalaku untuk menatap pria tersebut dengan penasaran.

Deg!

Ternyata dia adalah pia misterius yang telah mengambil snack kesukaanku dan menolong ku semalam. Dan ternyata gadis ini adalah adiknya.

Ya allah maafkan hamba yang telah berprasangka buruk.

"Terimakasih sudah mengobati adik saya," ujar pria tersebut.

"Kakak kok ngelamun sih?" tanya Zahra.

"Eh, astagfirullah. Iya kenapa?" tanyaku gugup. Ah, kenapa aku melamun segala sih...

"Terimakasih sudah mengobati adik saya," ucap pria tersebut mengulang. Aku hanya menganggukkan kepalaku saja.

"Kakak sekarang mau kemana?" tanya Zahra.

"Aku mau pulang,"

"Nah, kalau gitu kakak pulangnya bareng sama kita aja. Gapapa kan mas?" tanya Zahra kepada pria yang dipanggilnya mas. Pria tersebut menganggukan kepalanya.

"Eh, tak usah. Aku bisa naik angkutan umum kok."

"No! Kakak harus pulang sama aku. Kakak cantik harus ikut karna kakak udah obatin luka Zahra."

DAIRY NIDA [ ENDING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang