Saat Hara memasuki aparte* yang akan ditempatinya selama proses pembuatan drama The Wolves, ia berusaha sebisa mungkin tidak terlihat kaget dan antusias.
Dirinya masih marah pada Tae Kwon yang baru saja membukakan pintu aparte itu. Aparte itu memang tidak terlalu besar, tapi bagi Hara ini sudah kelewat mewah baginya.
Hara bisa melihat dapur kecil yang dilengkapi berbagai macam perlengkapan memasak dan coffee machine diujung bar dekat dapur. Ruang tengah yang diisi dengan sofa panjang serta televisi flat 32 inch. Kamar tidur yang dilengkapi kamar mandi didalamnya.
Hara membuka kulkas dua pintu disamping tempat cuci piring. Kulkas itu berbagai jenis sayuran segar dan minuman dingin. Lemari-lemari kabinet diatasnya pun terisi macam-macam bumbu dapur dan snack.
"Ini terlalu berlebihan," gumam Hara.
"Ini termasuk fasilitas yang bisa kau nikmati selama disini. Kalau kau lapar dan tidak cocok dengan makanan disini, kau bisa memasak. Lagipula kau butuh tempat yang nyaman untuk menulis," Tae Kwon menarik tirai keatas dan dari jendela besar dibalik tirai itu terlihat kerlipan lampu-lampu yang berasal dari kawasan Gangnam yang terkenal elit.
"Pekerjaanku cuma mengerjakan scene plot yang nantinya akan direvisi habis-habis menjadi skenario oleh penulis skenario utama," Hara teringat pekerjaannya yang menurutnya sangat tidak relevan dengan fasilitas yang didapatkannya.
"Kau belum bertemu Jira nuna, dia penulis skenario terbawel yang pernah kukenal. Dia mau segalanya sempurna. Ia akan benar-benar meminta scene plot yang sempurna darimu. Ditambah selama proses syuting nanti aku yakin kau akan sibuk kesana-kemari bersamanya dan sutradara, untuk mendiskusikan hasil dari take yang diambil setiap harinya. Mereka ingin drama ini benar-benar sesuai dengan novelnya. DK seonsaengnim menyukai naskahmu, jadi para kru ingin semua sempurna," Tae Kwon menjelaskan dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.
Mengingat owner dari DK Entertainment yaitu Do Kyung Han tersenyum puas saat selesai membaca naskah Hara yang sudah diubah dalam bentuk hangeul. Menurutnya, cerita dari naskah itu cocok dengan karakter-karakter pemain utama, Galaxy.
"Kau tidak perlu takut, Hara, Jira nuna tidak akan memakanmu. Kami akan membantumu," lanjut Tae Kwon saat melihat Hara hanya diam mendengar penjelasannya.
Hara menggeleng, "Aku tidak takut. Aku harus menulis scene plot dengan bahasa Inggris atau hangeul?"
"Kau bisa menulis menggunakan hangeul*?" Tae Kwon menatap Hara takjub.
"Sudahlah," Hara mengibaskan tangannya enggan menjawab, "Aku masih marah padamu, jadi jangan banyak tanya."
**
Kepala Hara menelungkup diatas meja dekat sofa. Ia baru saja tiba di aparte yang ditinggalinya. Seharian itu dirinya bersama Jira eonni* mengerjakan skenario. Meskipun tugasnya yang hanya mengerjakan scene plot sudah selesai hingga episode 10, Jira memintanya menemaninya kembali mengecek skenario yang sudah jadi itu.
Benar kata Tae Kwon, Jira adalah seorang penulis skenario yang sangat prefeksionis, membaca scene plot episode satu saja butuh waktu seharian penuh, itupun Hara harus berkali-kali mengubahnya tiap Jira menganggap kalau scene plot itu masih kurang jelas dan ada yang kurang.
Tidak hanya membuat scene plot saja, tapi Hara pun selalu diminta Jira membaca skenario yang dibuatnya. Meminta pendapat apakah sudah sesuai dengan novel yang ditulisnya, mulai dari dialog, setting tiap adegan dan semuanya.
Saat Hara mengatakan kalau ada yang kurang pas, Jira akan mengganti semua skenario itu. Semua! Jira bilang drama ini harus sempurna, tidak boleh ada kurang. Rating-nya harus tinggi saat tayang perdana nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxy, You're My XOXO! [COMPLETED]
Teen Fiction[[Sudah diterbitkan secara digital oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer, Kompas Gramedia, 2018]] SINOPSIS: Bagaimana rasanya apabila seorang fan bisa bekerja sama dengan artis idolanya? Setiap hari bisa melihat mereka dari dekat, berbicara, bahkan berc...