☃️Episode 7☃️

210 65 78
                                    

Hara terus melangkahkan kakinya ke anak-anak tangga darurat di gedung DKent. Dirinya sedang merasa kesal, atau malu, karena ulah Tae Kwon di ruangan yang dipakai proses reading tadi.

Hara sebenarnya tidak tahu mau kabur sementara kemana, jadi ia memilih menyelinap untuk terus menaiki tangga hingga lantai paling atas.

Saat kaki-kakinya sudah merasa pegal menaiki puluhan anak tangga, Hara bisa melihat pintu besi berwarna kuning yang bertuliskan Rooftop Area.

Hara mendorong sekuat tenaga pintu itu dan saat pintu itu terbuka, udara dingin yang menusuk sehabis hujan membuatnya merinding seketika.

Meski udara begitu dingin, Hara tetap melangkah keluar dan berjalan mengelilingi atap gedung DKent yang terbuka. Hara bisa melihat jelas pemandangan kota Seoul dari atas atap gedung ini. Bahkan ia bisa melihat sebuah tower yang menjulang tinggi, tapi terlihat kecil dari atas atap ini.

Hara pun mengeluarkan ponselnya, ia merentangkan tangannya dan mengambil gambar dirinya yang berpose seolah-olah tangannya bisa menyentuh ujung tower, yang jaraknya beberapa kilometer dari DKent. Ia berniat mengirimkan foto itu untuk Asta, tapi dirinya baru ingat kalau ia masih dalam rangka ngambek pada pemuda itu.

Tangan Hara yang masih dalam posisi direntangkan tiba-tiba terasa dingin seperti kejatuhan es. Hara terkejut saat melihat ada sesuatu yang berwarna putih dingin ditangannya.

Bibir Hara menyunggingkan senyum. Di tangannya ada salju pertamanya, salju pertama yang ia rasakan sepanjang hidupnya. Salju pertama pula yang turun di Korea di musim dingin ini.

Layaknya anak kecil yang kegirangan, Hara menangkupkan kedua tangannya mengumpulkan salju yang terus turun perlahan. Ketika salju ditangannya terkumpul, Hara akan meniupnya. Membayangkan salju adalah benda ringan yang apabila ditiup maka akan terbang indah.

Hara terus-menerus melakukan itu, bermain dengan salju tidak peduli sebagian atap gedung sudah tertutupi salju. Semua perasaan kesalnya pada Asta ataupun Tae Kwon menguap begitu saja, bersamaan dengan dirinya yang larut bermain salju seorang diri diatas atap gedung.

***

Kalau saja Tae Kwon tidak mengiriminya KTalk mengingatkan sudah waktunya makan malam di lantai dua, pasti Hara belum turun dari atap.

Hara tergesa-gesa menuruni tangga menuju lantai dua, hal yang pertama ia tuju saat sampai di ruangan makan bukan meja yang sudah diisi berbagai jenis makanan Korea, tapi wastafel di pojok ruangan itu. Diputarnya kran kearah kanan yang berwarna merah dan kedua tangannya langsung diarahkan ke air yang keluar dari kran itu.

Hara mendesah pelan saat air panas mengalir di kedua tangannya. Berjam-jam bermain salju tanpa sadar membuat tangannya membeku. Awalnya tidak terasa apa-apa saat tangannya terus-terusan menangkap dan memainkan salju, tapi ketika dirinya mulai memasuki dalam gedung, kedua telapak tangannya susah digerakkan.

Beberapa menit mengaliri telapak tangannya dengan air panas dirasa sudah cukup bagi Hara. Hara mulai mengedarkan pandangan ke ruangan yang dijadikan tempat makan itu. Ada dua meja panjang besar yang diatasnya terhidang berbagai jenis makanan.

Hara melangkahkan kakinya menuju meja yang diatasnya terkepul asal yang berasal dari mangkuk-mangkuk besar berisi sup-sup panas. Hara butuh makanan yang bisa menghangatkan dirinya. Ia pun mengambil mangkuk kecil dan mengisinya penuh dengan sup apapun itu, Hara tidak tahu jenisnya, tapi jika dilihat dari penampilan dan wanginya pasti enak disantap saat tubuhnya kedinginan.

Setelah mengambil semangkuk sup, Hara terlihat bingung memilih tempat duduk. Beberapa tempat duduk sudah ditempati staf-staf DKent yang tidak dikenalnya. Tadinya Hara ingin menghampiri tempat Tae Kwon duduk, tapi pemuda itu sedang serius berbicara dengan dua orang staf DKent.

Galaxy, You're My XOXO! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang