"Asera,mau gak bantu gua ngelupain alinda? Mau ga lu ngobatin hati gua yang luka?"----------------------------
Yuta sudah membuka semua pakaian winwin. Winwin cuman bisa berusaha menutupi badannya. Menatap yuta dengan tatapan takut karena baju nya di bawa yuta entah kemana,dan yang lebih mengejutkan lagi baginya,yuta kembali padanya hanya dengan kain yang melilit pinggang nya.
Tapi winwin ga bisa terlalu menggubris hal itu. Kepala nya sakit. badan nya yang kedinginan lebih memilih untuk tidak mempedulikan yuta. mengabaikan yuta yang sudah mendekat ke arah nya,walau ketakutan masih bersarang pada dirinya akan yuta.
"K-kak" yuta mendekat ke arah winwin. yang tubuhnya hanya di tutupi dengan sehelai kain yang menutupi tubuh ramping menggigil hebat itu.
"Maafin kaka ya" yuta nyodorin air ke winwin. Nyuruh dia buat minum,walau sedari tadi air ga bikin badan winwin jauh lebih baik.
Jujur,Yuta rasanya nyesel. Mungkin karena milih jalan yang 30 menit lebih cepat ke rumah winwin daripada jalan biasa yang lebih lama karena mungkin aja macet.
Tapi kayaknya gaada gunanya. Buktinya bukannya cepet sampai, winwin malah berakhir menggigil hebat Dengan muka yang pucat. Bibir yang biasanya terlihat begitu merah tersebut bahkan begitu pucat sekarang. Matanya yang bulat terlihat sayu. Menatap yuta dengan tatapannya yang sayu
" Sebenarnya K-kak kenapa baju a-aku di lepas, terus k-kenapa k-kaka juga g-gapake ba-"
"-eumphh"
Bukannya jawaban yang yuta dapatkan, melainkan ciuman hangat yang yuta berikan. Muka winwin yang tadinya pucat udah berubah jadi merah. Matanya membulat melihat yuta dengan mata tertutup nya melumat bibir nya lembut. Gelas yang ada di tangannya dia pegang erat. Winwin bahkan ga ngerti kenapa dia rasanya ga bisa nolak yang yuta lakukan. Padahal dia benci skinship dari orang lain, walaupun keluarganya sendiri.
Tapi perasaan hangat yang yuta berikan ga di pungkiri emang di butuhkan sama winwin sekarang. Kepala nya rasanya sakit. Rasanya badannya udah gakuat menahan bobot tubuh nya. Badannya jadi lemes sekarang.
Gelas yang ada di tangan winwin yuta lempar asal. badannya di tarik kembali,di rebahkan ke ranjang usang dari gubuk tua itu. Badannya di angkat ke atas tubuh yuta. Winwin gapunya kekuatan buat nolak. Kepala nya bener bener sakit. Akan tetapi, Rasanya seluruh badan winwin yang tadinya menggigil sekarang menghangat, bahkan mungkin menjadi panas.
Darahnya rasanya berdesir cepat. Yuta menarik kain yang ada di pinggang nya dan kain yang tadinya di gunakan buat nutupin badannya menutupi badan winwin di atas nya.
"Hnggh~" yuta melepaskan tautan bibirnya pada winwin.Yuta meluk erat tubuh winwin, membagikan rasa hangat tubuh nya ke sang empunya. Walau mungkin habis ini winwin bakal benci dia, Tapi dia gapeduli lagi. Yang dia pengen cuman buat winwin tetap hangat sampai mungkin besok pagi.
Ini juga alasan kenapa yuta ngelepasin semua baju winwin dan baju nya. Baju mereka itu basah,dan yang ada winwin tambah menggigil kalo baju nya tetap di pake.
"Maafin Kaka udah bikin kamu gini de" yuta mengelus surai winwin lembut. winwin ga jawab. Tapi Setidaknya dengkuran halus di dada yuta sedikit menenangkan nya. Kini hanya menunggu sampai pagi, berharap semoga chat terakhir dari nya di baca oleh Johnny maupun jaehyun dan Lucas. Karena dengan sial nya hp nya lowbat sesaat setelah dia share lokasinya.
"Eungh" yuta terkejut. Mukanya bahkan mungkin memerah. Bagaimana tidak? Di depan nya Tubuh winwin berada di atasnya,putih mulus tanpa cacat, bahkan begitu lembut. bagaimana bisa ada pria se cantik ini? Bahkan jika ini hanya perasaan yuta,bisa di rasakan nya bahwa winwin memeluknya agar lebih erat. Sehingga sesuatu di bawah sana tergesek oleh gerakan winwin
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta | YUWIN [REVISI]
Romance❝𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚. 𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢, 𝐉𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚❞ Warn!⚠️ Bxb. •lokal au •A yuwin fanfiction Don't like it don't read it. Highest rank [11.2.2020] #10 in yuwin [25...