"Gue tau cinta kalian sedang membara, Sampai cinta gue ke ka alandra ikut terbakar karenanya."
-----------------------------
Ten bungkam. Rasanya dia pengen menenggelamkan diri di laut terdalam. Hatinya pun sakit mendengar penuturan winwin yang menggunakan nada datar. Semakin menandakan bahwa ia benar benar kecewa.
"Lupain aja" Ten ngedongak,menatap winwin ragu. Segampang itukah permintaan maaf nya di terima?
"Lupain kalo kita pernah kenal" Ten membulatkan matanya tidak percaya. Namun dia cuma bisa diam.
Tapi bukan berarti dia mau melupakan winwin segampang itu.
"GA SERA! GUE GABAKALAN-"
"LUPAIN LO PERNAH KENAL SAMA GUE ATAU GA BAKALAN GUE MAAFIN?" winwin memotong cepat. Membuat Ten menciut. Benar benar gabisa berkata kata lagi.
Suasana ruangan tersebut menjadi hening. Ten pun beranjak dari tempat nya,dengan air mata yang berlinang pastinya.
Dalam keheningan tersebut,yuta maju menuju ranjang winwin. Tapi sang empunya tak menyadari hal tersebut.
"Asera" winwin merasakan sakit di hatinya ketika sosok itu memanggil nya
"Jangan pernah lagi lu deketin gue,mungkin bener apa yang di bilang orang orang. Lu murahan"
Lagi lagi ingatannya kembali ke momen itu. Bahkan tanpa ia sadari air mata menetes dari mata indahnya.
"Asera Kaka-"
"Bukannya lo yang bilang kalau lo gamau gue deketin lo lagi? Terus ngapain lo disini? Mending pergi ka" winwin berusaha untuk tidak menatap orang di depannya. Walaupun hatinya ingin sekali menatap sosok itu. Namun kekecewaan yang ia rasakan membuatnya enggan bahkan hanya untuk mendengarkan suara yuta.
"Asera dengerin Kaka dulu-"
"APA? TERAKHIR KALI GUE DENGERIN LO TAPI HASIL NYA APA? LO NGERENDAHIN GUE KAK! G-gue" Winwin menetralkan pernafasan nya. Nafasnya bahkan rasanya tidak beraturan karena rasa sakit hati yang ia rasakan. Air matanya lagi lagi menetes tapi dengan cepat ia ingin mengusapnya,tidak ingin terlihat lemah di depan yuta
Tapi tangannya kalah cepat,yuta duluan mengusap air mata tersebut,yang di balas tepisan kasar dari winwin
"JANGAN SENTUH GUE! GUE MURAHAN KAN KATA LO? GUE-"
"CUKUP ASERA!" Yuta yang tadinya berdiri di samping ranjang kini menduduki ranjang tersebut, kemudian dengan kasar mendudukkan winwin di atas pangkuan nya,membuat si manis mendesis kala infusnya tergesek dengan gerakan yuta.
Jaehyun awalnya mau maju,pastinya dia gabakalan biarin winwin keliatan kesakitan gitu,tapi tangan Johnny nahan dirinya
"Let it them, dav. Biarin mereka nyelesein masalah mereka pakai cara mereka sendiri. Kalo lagi lagi lu ikut campur, masalah mereka gaakan kelar" Jaehyun menanggapi nya dengan terkekeh geli
"The fuck John? So, menurut lu gua ikut campur masalah mereka? Galang yang bikin masalah disini. Kenapa gua selalu seakan akan jadi orang ketiga dalam cerita cintanya" jaehyun mengepalkan tangannya hingga kuku nya memutih. Sedangkan Johnny cuma bisa diem mendengar balasan jaehyun.
Beberapa detik kemudian,Lucas dapat tatapan 'tinggalin kami sendiri' dari yuta
"Gaes keluar yu,gua pikir mereka harus lurusin ini tanpa di ganggu-"
"Maksud lu biarin Asera sama Galang yang tadinya ngelukain dia?" Lucas narik nafasnya lelah.
"Ck dav udah sih tinggalin aja" Lucas narik paksa jaehyun keluar dari ruangan tersebut diikuti oleh Johnny yang menenangkan Ten yang masih sesegukan
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta | YUWIN [REVISI]
Romance❝𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚. 𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢, 𝐉𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚❞ Warn!⚠️ Bxb. •lokal au •A yuwin fanfiction Don't like it don't read it. Highest rank [11.2.2020] #10 in yuwin [25...