[10] angel? Goddess?

1.2K 190 15
                                    


"K-kak! A-aku m-mohon j-jangan"

-----------------------------

'TOK TOK TOK'

Yuta menunggu sabar. Tidak,bukan sabar akan tetapi berusaha sabar. Sebab pikirannya sudah kemana mana.  Pintu di buka, menampakkan pria manis dengan mata sembab dan hidung yang berair dengan badan yang luka luka tengah terisak.

'BRUK'

yuta diam. Membiarkan tubuhnya di terjang pelukan erat. Bahkan menambah keeratannya. Berusaha untuk menenangkan orang yang di dalam dekapannya.

"K-kak"

"Shh, ayo masuk dulu. Kaka bawain obat. Kita obati dulu ya" yang di ajak ngomong ngangguk. Mereka masuk kedalam. Yuta yang melihat seisi rumah hanya bisa diam.

Bagaimana bisa orang tua seperti ini?

"Bentar ya-"

"J-jangan tinggalin aku,t-takut" yuta senyum,terus nyium kepala taeyong lembut

"Jangan takut,Kaka disini kok" yuta langsung bergegas ke dapur. Tapi betapa terkejutnya dia? Setengah dari piring yang berada di rak pecah. Beling kaca dimana mana

"Gimana bisa gini coba" yuta jalan pelan, ngambil mangkok kecil buat naroh obat antiseptik,nyuci tangannya di wastafel. Dan langsung bergegas menuju ke ruang tamu, dimana Taeyong berada.

"T-takut kak"

yuta meluk taeyong lembut. Terus mulai ngobatin luka nya pelan. Badan putih nan mulus taeyong di hiasi dengan banyak luka, bahkan ada beberapa luka bakar. bikin yuta makin kebingungan. kok bisa begini? Selesai ngobatin,yuta nyuruh taeyong buat ganti baju, sedangkan dia ngebersihin pecahan kaca kaca yang berserakan di lantai rumah taeyong

"Mau cerita?" Yuta gabakalan maksa taeyong buat cerita,dan taeyong ga perlu di bujuk berlebihan buat cerita masalah nya ke yuta. Karena yuta, adalah tempat terakhir nya buat berkeluh kesah.

Taeyong ngangguk. Narik nafas nya pelan,gamau ngeluarin air matanya lagi.

"Baru aja 2 Minggu aku sekolah,dan ga denger papa sama Mama berantem lagi. Tau nya pas aku balik Mama sama papah lagi lagi berantem lagi. Udah berkali-kali aku saranin buat pisah kalo mereka ga bahagia satu sama lain,lagi pula kebahagiaan yang mereka cari ada di luar keluarga ini, bukan di sini. Disini cuman tempat adu mulut. Gatau kenapa lagi tadinya mereka berantem lagi. Papah kayaknya mabuk terus mama marah besar."

Yuta berusaha nenangin taeyong yang mulai terisak,ga habis pikir ko dia bisa luka luka begini karena pertengkaran orang tuanya?

"Terus kamu? Kenapa sampe luka gini?" Taeyong langsung meluk yuta erat. Tangis nya pecah ngingat apa yang orang tuanya sendiri lakukan ke dia

"P-papah. Pas alinda mau nolongin mama yang hampir papah pukul,papa marah besar  karena katanya aku ikut campur urusan mereka,badan aku di pukul pakai Sabuk nya,terus badan aku disundutin rokok yang udah dia nyalain awalnya. Terus pas aku mau nyari mamah ke dapur,mama malah marah dan lemparin piring ke arah aku. S-salah aku apa kak?"

yuta meringis. Hatinya rasanya sakit mendengar penuturan taeyong. Gimana bisa orang tua Setega ini sama anaknya sendiri? Mereka sama sama lebih mementingkan diri sendiri daripada keluarga. Buktinya,orang tua taeyong mau mempertahankan pernikahan mereka hanya untuk warisan dari kakek nya.

Tidak ada cinta diantara keduanya, bahkan taeyong menjadi korban dari keegoisan keduanya. Orang tua nya bahkan jarang pulang ke rumah. Ayahnya sudah berbahagia dengan perempuan lain diluar sana,begitupun dengan ibunya. Pernikahan tersebut hanya didasari kesepakatan,bukan perasaan.

Jakarta | YUWIN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang