6 : got mad

2.3K 252 3
                                    

vote dan komen jangan lupa❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote dan komen jangan lupa❤❤
























Di sore hari yang cerah ini, Jeno berniat buat menetap agak lebih lama di perpustakaan sekolah. Bukan apa-apa, dia cuma males buat balikin buku yang lagi dia baca sekarang. Selain males, Jeno orangnya emang suka lupaan. Makanya dia gamau pinjem-pinjem buku dari perpustakaan, biarpun buku itu dia butuhin buat kerjain tugas.

Tadi Haechan sama Jaemin juga ikut ke perpustakaan, tapi izin buat cabut duluan soalnya hari ini mereka ada les. Jadi, kini tinggal Renjun sama Jeno aja.

Perpustakaan gak ramai, seperti biasanya hanya ada satu-dua orang yang udah jadi pelanggan setia di sini.

"No, gue ke toilet bentar, ya. Kalo udah selesai beresin aja, tolong tas gue sekalian." Ujar Renjun yang langsung mendapat anggukan dari Jeno.

Sementara Renjun pergi ke toilet, Jeno bergegas menyelesaikan proposal tugas akhir yang harus dikumpulkan minggu ini juga.

Selain lagi direpotkan sama berbagai proyek tugas buat kelulusannya, Jeno juga lagi direpotkan sama yang namanya pendaftaran undangan perguruan tinggi. Betapa bahagianya saat Jaehyun tau bahwa anak semata wayangnya itu masuk ke daftar yang diberi hak untuk mendapat undangan perguruan tinggi.

Ya, walau dari tampangnya Jeno ini bukan tipikal murid rajin dan ambisius, tapi sebenernya Jeno emang diberi kelebihan otak yang bagus.

Renjun juga dapat undangan, sementara dua temannya lagi itu masih harus mencoba tes perguruan tinggi nantinya.

Oke, kita balik ke Jeno yang sekarang udah selesai sama proposalnya. Dia pun bergegas merapikan beberapa buku yang menjadi referensi makalahnya, menaruh kembali ke tempatnya.

"Makasih ya, bu. Permisi."

Setelah pamitan sama pustakawannya, Jeno kemudian keluar dengan dua ransel tersampir di bahunya. Terus dia ngechat Renjun kalau dia udah selesai dan lagi otw menuju lobi sekolah.

Namun, seketika langkah Jeno terhenti saat melihat sosok yang sedang duduk di koridor kelas tak terpakai yang ada dekat gudang belakang sekolah. Matanya memincing.

"Siyeon?"

Panggilan Jeno yang cukup kencang membuat perempuan dengan penampilan acak itu menoleh. Jeno kaget bukan main saat dirinya mendapati bahwa perempuan itu sedang tidak baik-baik saja.

Mata memerah plus berair, rambut yang acak-acakan, serta seragam yang sudah kusut.

"L-lo ngapain?" Tanya Jeno dengan hati-hati.

"J-jeno.." Siyeon menatapnya sendu.

Sekujur tubuhnya bergetar, terlebih satu tangannya yang menggenggam sesuatu bergetar begitu hebatnya. Jeno yang melihat itu pun berusaha merendahkan badannya, mengambil barang yang digenggam Siyeon secara paksa.

(8) exhilarationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang