7 : hidup bahagia

1.7K 126 17
                                    

vote dan komen jangan lupa gengs😊
happy reading!

...





"Iya, tolong bawa Jeno ke villa lagi Doy. Gak lama kok. Jangan biarkan dia pergi kemana-mana. Makasih, Doy."

Setelah selesai menelpon Doyoung, Jaehyun menaruh ponselnya kembali ke dalam sakunya. Sekarang Jaehyun sedang berada di kafe yang tidak jauh lokasinya dari restoran tempat mereka sarapan, dia mengajak Eric untuk berbicara empat mata. Sementara Jeno dibawa oleh Doyoung—bersama teman-temannya juga—kembali ke villa mereka.

"Jadi, kamu benar anaknya Wendy?" Tanya Jaehyun guna membuka pembicaraan.

Eric yang sedari awal hanya diam pun mengangguk pelan. "I-Iya, om."

Jaehyun tersenyum. "Gausah gugup, ini bukan wawancara buat magang."

Eric mengangkat wajahnya, memandangi Jaehyun dengan heran. "Ya?"

"Kamu mirip banget sama ibu kamu, ya. Kalau gugup selalu terlihat jelas." Jelas Jaehyun dengan santai, kemudian dia menyeruput espresso-nya yang mungkin sudah dingin karena tidak disentuh sedikit pun sebelumnya.

Eric tersenyum canggung sembari mengusap tengkupnya. Jaehyun menaruh kembali cangkirnya ke meja kafe, kali ini dia terlihat lebih serius dari sebelumnya.

"Saat SMA dulu, om berteman baik dengan ibu kamu. Gak hanya om, tapi om Doyoung juga. Ibu kamu tipikal orang yang mudah akrab dengan banyak orang, tapi tidak mudah untuk menjadi teman dekatnya." Jaehyun memulai penjelasannya.

"Memang benar yang ada di foto itu adalah om, tapi sayangnya om bukanlah ayah kamu, Eric." Jaehyun menatap Eric dengan sungguh-sungguh.

"Aku nemuin ini juga om di kamar ibu saya." Eric mengeluarkan sebuah buku yang terlihat seperti catatan harian dari ranselnya.

Jaehyun pun mengambil buku catatan tersebut dan langsung membukanya ke halaman pertama. Detik itu juga Jaehyun mengerti mengapa Eric begitu yakin bahwa dia adalah ayahnya yang tidak pernah muncul selama 20 tahun ini. Pada halaman tertulis bahwa ayah : Jung Jaehyun, ibu : Wendy Son dan isi buku itu adalah catatan perkembangan kandungan Wendy.

"Om ngerti kenapa kamu yakin kalau om adalah ayah kamu. Tapi apa yang tertulis di sini karena waktu itu om sudah menganggap ibu kamu sebagai kakak om sendiri, sebagai seorang adik yang menyayangi kakaknya om tidak ingin ibu kamu merasa sendirian saat mengandung kamu. Om buatkan buku catatan itu untuk ibu kamu." Jelas Jaehyun, kemudian dia mengeluarkan ponselnya kembali.

Jaehyun terlihat sibuk mencari sesuatu di ponselnya, tidak lama kemudian dia tunjukkan foto sang ibu dengan laki-laki yang tidak pernah ia kenal. Manik mata Eric membulat, dia menatap Jaehyun dengan penasaran. "Ini siapa, om?"

Jaehyun menghela napas dengan berat, dia tidak tahu apakah pantas jika dia mengungkap rahasia ini tanpa sepengetahuan Wendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun menghela napas dengan berat, dia tidak tahu apakah pantas jika dia mengungkap rahasia ini tanpa sepengetahuan Wendy. "Ayah kamu. Saat lulus SMA, ibu kamu langsung dijodohkan orang tuanya. Mereka sudah saling kenal saat SMA juga. Sayangnya setelah ibu kamu mengandung kamu, dia pergi tanpa jejak. Nenek kakek kamu bahkan sampai meminta polisi untuk mencari dan mengejarnya. Tapi nihil, ayah kamu yang sedari awal tidak menyetujui pernikahannya memutuskan untuk pergi setelah ibu kamu hamil."

(8) exhilarationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang