Sebelumnya aku minta maaf kalo di cerita ada typo/terlalu cepet alurnya karena untuk cerita kali ini aku gak pake draft dan langsung publish tiap habis nulis.
Vote dan komen jangan lupa guys. Btw, untuk chapter ini dan seterusnya aku tersinspirasi dari Defending Jacob, apple tv series. Tapi untuk alur dan segala macemnya pure dari ide aku.
Semoga kalian suka😊
...
Sudah lewat seminggu setelah pertengkaran hebat antara Seungmin dan Jeno. Keduanya tidak mendapat hukuman serius karena ujian kelulusan bakal diadakan, sekolah gamau ada masalah. Makanya mereka menyerahkan semuanya pada pihak keluarga.
Dari keluarga Seungmin justru terkejut bukam main saat tahu anaknya berperilaku kasar terhadap Siyeon—yang notabenenya adalah istri Seungmin. Sedangkan Jeno, ayah Jaehyun gamau lagi bersikap kasar seperti sebelumnya. Tapi Jaehyun memberi nasihat dan menyerahkan semuanya pada Jeno untuk merenungi kesalahannya, sebab dia telah dewasa sekarang.
Jeno merasa bersalah, tapi bukan untuk Seungmin. Ia merasa bersalah pada Siyeon yang lagi-lagi terseret dan menjadi bahan omongan satu sekolah. Dengan segenap keberanian, di hari pertama ujian Jeno maju ke depan untuk memberikan sedikit pidato perwakilan murid IPS dan meminta kepada seluruh siswa serta guru untuk menyikapi masalah ini dengan dewasa.
Seungmin dan Siyeon memang salah, tapi apa lagi yang bisa dilakukan mereka selain menyemangati keduanya serta membuat keduanya merenungkan diri.
Pada hakikatnya seseorang tidak akan berubah terkecuali lingkungannya dapat mendukung dan memberi semangat alih-alih menyalahkan mereka secara terus-menerus.
Sore ini terlihat seperti bukan sore seperti biasanya, setelah pulang sekolah Jeno selalu pulang bersama teman-temannya. Meski mereka sudah di tingkat akhir SMA, pulang bareng dengan sepeda itu tetap tradisi mereka dari dulu. Masing-masing dari mereka juga udah ditawari kendaraan bermotor, hanya saja Jeno bilang dia gamau cepet ngerasa dewasa dan teman-temannya pun setuju.
Yah, walau kadang Haechan suka bawa motor sendiri kalau lagi bangun kesiangan dan hampir telat masuk sekolah. Rumah mereka juga sebenernya gak terlalu jauh dari sekolah, jadi lumayan juga buat olahraga.
Kembali ke Jeno yang sekarang hendak pulang sendiri, sementara Jaemin sama Haechan harus masuk les dan Renjun tadi dijemput sama mamanya buat belanja kebutuhan rumah mereka. Tadi Jeno diajak mamanya Renjun buat ikut, tapi Jeno bawa sepeda jadi agak sulit kalau dia ikut Renjun sama mamanya nanti.
Ujian hari terakhir sudah dia lewati, Jeno merasa lega banget. Sayang, dia belum bisa merayakan bersama teman-temannya. Beberapa teman sekelasnya mengundang Jeno untuk ikut makan-makan, tapi Jeno menolak secara halus dengan alasan ayahnya bakal kesepian di rumah. Jeno merasa kurang lalau dia hadir ke acara tanpa teman-temannya, plus sang ayah memang bakal sendirian nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
(8) exhilaration
Fiksi PenggemarSEASON 1 : WITHOUT YOU (n.) a feeling of excitement, happiness, or elation. "jeno cuma mau, jeno sama ayah bahagia. dan jeno bahagia, kalau ayah bahagia. jeno sayang ayah." SEASON 2 : NEW LIFE Bagaimana jadinya ketika ada banyak rahasia besar tiba-t...