15. Don't leave me

666 59 2
                                    

/jangan dulu play lagunya yaa~/

   Yoongi menepati janjinya , kini keduanya berada di kediaman Yoongi. Rumahnya terlihat sangat sepi , ini pertama kalinya ia ke rumah Yoongi dan bertemu ayahnya.

Yoongi izin sebentar untuk memanggil ayahnya , dan Lisa menunggu di ruang tamu.

Tak lama , pria paruh baya yang terlihat sangat sehat itu datang ke ruang tamu dengan senyumnya yang menawan tak beda jauh dengan Yoongi.

Lisa berdiri dan membungkukkan badannya serta menjabat tangan ayahnya Yoongi , "Lalisa om"

"Xiumin" ucapnya singkat namun hangat.

Yoongi pergi membuatkan minuman untuk keduanya , Lisa langsung buka-bukaan soal penyakit Yoongi. Karena tujuan dia bertemu Xiumin adalah untuk minta tolong agar terus kabari Lisa tentang perkembangan kondisi Yoongi nanti jika ia tak bisa lagi menemui Yoongi.

"Om mengerti , ia menutupinya darimu kan ?" Xiumin mengangguk-ngangguk

Lisa sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak jatuh , ia tidak ingin Yoongi melihatnya.

"Yoongi anak yang kuat , Lisa. Om akan berusaha semampu om untuk membuatnya tidak merasakan apapun" Xiumin terdengar sangat sedih.

Yoongi datang dengan membawa 3 cangkir teh hangat. Ia langsung duduk di sebelah Lisa.

"Apa yang kamu tanyakan pada papa?"

"Eiy , kakak kepo sekali sih! Ini urusanku dengan om Xiumin" ledek Lisa.

"Papa." Ucap Xiumin , membuat Lisa tersenyum canggung.

"Ah-ne. Papa"

Yoongi dan Xiumin tertawa melihat lucunya Lisa yang sedang salah tingkah.

Setelah izin pulang pada Xiumin , Yoongi juga izin ingin mengantar Lisa pulang. Yoongi memasangkan helm pada Lisa.

/play lagunya sekarang/

"Mau langsung pulang ?"

"Antar aku ke kantor polisi" pinta Lisa

"Untuk apa ?"

"Menemui kak Wendy"

"Tidak" ucap Yoongi dingin

"Sekali saja kak , aku tahu saat di rumah sakit orang tua kak Wendy mengunjungi ku kan" rengek Lisa

Yoongi membenarkan perkataan Lisa dan akhirnya ia setuju menemui Wendy di sel.

- T h e T r u t h U n t o l d -

"Li..sa ?"

Lisa tersenyum sambil melambaikan tangannya dibalik kaca pembatas, "kak Wendy!"

Wendy duduk tepat di depan Lisa, "lisa-yaa mi.."

"Itu sudah berlalu , biarkan ya ? Kita tak perlu membahasnya" Lisa tersenyum ikhlas.

Wendy menangis , ia menyesali perbuatannya. Dan menyadari betapa baiknya Lisa padanya.

"Kak Wendy , gwenchana .. eung?"

Wendy menghapus air matanya, "ah~ ada apa Lisa ?"

"Um.. maaf aku datang kesini dan menanyakan sesuatu yang mungkin seharusnya tidak aku tanyakan padamu" Lisa menundukkan kepalanya ia gugup sekali

"Penyakit Yoongi bertambah parah?" Ucap Wendy tiba-tiba

Lisa mengangkat kepalanya dan wajahnya terlihat bingung, "kakak... tau?"

"Satu-satunya yang jadi alasan aku ingin memiliki Yoongi adalah penyakitnya. Aku ingin terus menjaganya lis , aku takut jika orang lain tak bisa menjaganya dengan baik." Ucapnya murung.

Sama murungnya dengan Lisa, "maafkan aku kak.. aku tidak tahu"

"Sudahlah , bahkan sekarang dia mencintaimu kan ? Aku yakin kamu pasti bisa merawat Yoongi dengan baik hanya saja jangan berikan dia banyak tekanan dan fikiran"

"Akan aku ingat catatan darimu." Lisa terkekeh. "Tapi keadaannya semakin memburuk , apa yang mesti aku lakukan kak? Aku benar-benar tidak ingin kehilangan kak Yoongi" Lisa kembali terisak.

"Stadium akhir ?"

Lisa mengangguk , ini sulit untuk mereka. Karena mereka berdua adalah wanita yang sama-sama mencintai dan menyayangi Yoongi.

"Biarkan dia menjalani apa yang sudah dia rencanakan Lis , namun jika takdir berkata lain kamu tetap harus terima. Aku yakin , Yoongi juga pasti akan berjuang sembuh demi kamu.

Kamu harus kuat! Kalau kamu lemah , Yoongi pun akan ikut lemah. Temani dia selama yang kamu bisa , selama yang dia mau. Dia menutupinya darimu kan? Yoongi juga menutupinya dariku , bahkan ia tidak sadar bahwa aku tahu apa yang terjadi"

Lisa tertegun, "bagaimana kalau ia terus menyembunyikannya ?"

"Tuntun saja terus dia Lis. Pegang tangannya dan jangan kamu lepas. Yoongi orang yang kuat." Wendy menguatkan Lisa yang masih terisak.

"Waktu kunjung sudah habis , silahkan keluar dan kembali ke sel mu" ucap salah satu petugas.

Wendy melambaikan tangannya dibalik kaca dan terus berkata 'kamu pasti bisa' tanpa suara.

Lisa keluar dan menemui Yoongi yang setia menunggunya.

"Kenapa ?" Yoongi khawatir melihat mata Lisa yang basah. Namun khawatirnya mereda saat melihat Lisa tersenyum kembali.

Keduanya kini sudah berada di motor dan menuju ke rumah Lisa.

Lisa memeluk Yoongi dari belakang, "kak"

Yoongi membuka kaca helm fullface nya dan sedikit menoleh sekilas ke belakang.

"Apapun yang terjadi , aku tidak akan membiarkanmu pergi" Lisa mengeratkan pelukannya.

Yoongi tersenyum dibalik helm fullfacenya.

"Tetaplah bersamaku , apapun yang terjadi. Min Yoongi" Lisa kembali menangis di balik punggung Yoongi. Ia menahan mati-matian agar tidak bersuara , untung Yoongi membawa motornya dengan kecepatan tinggi sehingga isakannya tidak akan terdengar

The Truth Untold | #lalistory2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang