"Sendika ayahanda Prabu "
"Kalo begitu aku permisi ayahanda Prabu"
"Ayo nyimas ikuti aku"
"Baiklah raden"
"Bentar nyimas ada yang ingin aku bicarakan"
"Ada apa raden"
"Apakah kamu bersedia membantu persiapan pernikahan raka Walangsungsang"
"Aku sangat bersedia raden apakah hanya itu yang kau ingin katakan kepadaku raden"
"Kalo begitu aku pamit untuk menuju kadepokan Syekh guru"
"Baiklah berhati hatilah raden"
"Oke nyimas "
"Ampun ayahanda Prabu aku mohon izin untuk pergi ke padepokan Syekh guru untuk belajar ilmu disana selama 2 hari"
"Ayahanda izinkan akan tetapi kau putraku tidak boleh berganti baju menjadi baju biasa"
"Bagaimana dengan baju yang warna biru itu baju perang"
"Baiklah putraku"
"Kalo begitu aku permisi terlebih dahulu"
"Oke putraku"
Sesampainya dipadepokan Syekh guru
"Raden apakah kau sudah siap"
"Aku siap Syekh guru aku kita mulai sekarang"
"Baiklah raden "
"Kakek akan mengajarkan ilmu baru kepadamu ya itu ilmu cara mengendalikan kanduragan"
"Perhatikan baik baik raden"
"Baiklah kakek guru "
"Sekarang raden coba"
"Siap kakek guru"
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Bagus sekali raden, raden sudah bisa menguasai ilmu itu besok kita akan mempelajari ilmu membelah tanah menjadi 2"
"Baiklah kakek guru"
"Sekarang beristirahatlah raden"
"Oke kakek guru"
Sementara keadaan di istana padjajaran
"Ampun gusti Prabu argadana beserta sekutunya membuat keributan di luar"
"Panggilkan semua penghuni istana padjajaran"
"Sendika gusti Prabu"
"Putriku rara santang dan nyimas Arika kalian melawan raka runting "
"Sendika ayahanda Prabu" Kata rara santang
"Sendika gusti prabu"kata nyimas Arika
" Putraku Walangsungsang dengan nyimas Gandasari melawan Nyi rompang"
"Sendika ayahanda Prabu" Kata Walangsungsang
"Sendika gusti Prabu" Kata Gandasari
"Raden Arya kemuning dan nyimas selawati melawan mahesa"
"Sendika gusti Prabu"kata mereka berdua
"Syekh Nur jati dan kakang sancang lodaya melawan curik criwis"
"Sendika gusti Prabu "kata sancang lodaya
" Raden Arya kiban dan raden Surakerta melawan ratu sekarwangi "
"Sendika gusti Prabu "
"Dan kau nyimas Endang gelis ikuti putriku rara santang dan nyimas Arika melawan Nyi raka runting"
"Sendika gusti prabu"
"Lalu siapa yang melawan argadana gusti Prabu" Kata sancang lodaya
"Biar aku yang melawan argadana"
"Sendika gusti Prabu "
Keadaan di padepokan kakek guru
"Kenapa perasaanku tidak enak ya Allah lindungilah keluarga hambamu ini ya Allah" Batin kian santang
"Raden apa yang raden pikirkan"
"Aku tidak memikirkan apa apa kakek guru hanya saja aku memikirkan keadaan keluarga di istana padjajaran"
"Kalo begitu trawang mereka"
"Baiklah kakek guru"
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Apa yang raden lihat"
"Aku melihat para keluargaku sedang melawan paman argadana beserta Sekutu sekutunya "
"Baiklah raden kali begitu mari kita bantu mereka"
"Ayo kita bantu kakek guru"
"Siap raden"
"Kakek guru sebaiknya aku membantu nyimas Arika, hyunda rara datang dan nyimas endang gelis untuk melawan Nyi raka runting"
"Sendika raden, kakek akan membantu Prabu Siliwangi untuk melawan argadana"
"Baiklah kakek"
"Nyimas hyunda sebaiknya aku yang melawan Nyi raka runting "
"Sendika raden kian santang " Kata Arika dan endang gelis
"Baiklah Rai" Kata rara santang
"Hei bocah tengik jangan sok jadi pahlawan kesiangan akan kubunuh kau sekarang juga"
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Hiya aaaa"
"Akhh sebaiknya aku pergi dari sini aku tidak mungkin bisa mengalahkan bocah tengik ini" Batin raka runting
"Alhamdulillaahirobilalamin"
"Terima kasih raden karena raden sudah menolong kami" Kata endang gelis
"Sama sama sebaiknya aku membantu yang lainnya"batin kian santang
" Kalo begitu aku pamit aku akan membantu raden Arya kiban dan paman Surakerta untuk melawan ratu sekar wangi"
"Raden paman biar aku membantu kalian sepertinya kalian sedang terluka"
"Sendika raden kian santang"kata mereka berdua
"Heh kian santang aku tidak ada urusan bersamamu sebaiknya kau pergi atau aku akan membunuhmu"
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Sial dia malah yang hampir membunuhku sebaiknya aku pergi dari sini"batin sekar wangi
" Alhamdulillahirobilalamin"
"Raden paman aku akan mengeluarkan hawa murni ku untuk membantu pemulihan kalian"
"Baiklah raden kian santang"
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Terima kasih raden karena sudah mau menolong kami"
"Sama sama paman itu sudah menjadi kewajibanku, kalo begitu aku permisi dulu aku harus membantu yang lain"
"Baiklah raden"
"Sampurasun"
"Rampes"
"Aku harus membantu raden Arya kemuning dan nyimas selawati untuk menyerang mahesa" Batin kian santang
"Raden nyimas apakah aku boleh membantu kalian"
"Tentu saja boleh raden kian santang "
"Hahahahahahah akhirnya kau datang juga kian santang aku akan membunuhmu"
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Sial dadaku sakit sekali aku tidak mungkin bisa melawan kian santang dengan dadaku yang sakit seperti ini sebaiknya aku pergi dari sini" Batin mahesa
"Alhamdulillahirobilalamin"
"Terima kasih raden kian santang karena sudah menolong kami"
"Sama sama raden nyimas aku harus pergi untuk membantu yang lainnya"
"Baiklah raden"
"Sampurasun"
"Rampes"
"Aku harus membantu nyimas Gandasari dan raka Walangsungsang untuk melawan Nyi rompang"
"Raka nyimas sebaiknya aku membantu kalian"
"Baiklah rai"
"Heh kian santang kau ingin menjadi pahlawan kesiangan hah jangan sok jadi pahlawan kamu akan kubunuh kau hah"
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Aku harus mengeluarkan jurus yang mematikan itu" Batin Nyi rompang
"Aku harus mengeluarkan pedang dzulkifar"batin kian santang
" Bismillahirrahmanirrahim "
"Akh sial dia mengeluarkan pedang dzulkifar sebaiknya aku pergi dari sini sebelum aku mati konyol disini"
Batin Nyi rompang
"Alhamdulilahirobilalamin"
"Terima kasih Rai kau sudah mau membantu kami"
"Sama sama mari kita harus segera kembali ke istana padjajaran"
"Ayo Rai"
"Biar kubantu raka"
"Baiklah Rai"
"Sebelum itu aku akan mengeluarkan hawa murni ku untuk raka"
"Oke Rai"
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Sudah selesai rai"
"Alhamdulilah"
"Ayo kita harus cepat kembali ke istana padjajaran"
Skipp sesampainya di istana padjajaran
"Mohon ampun ayahanda Prabu aku mohon menghadap untuk memberitahukan bahwa kita semua berhasil melawan para Sekutu dari paman argadana " Jelas kian santang
"Baiklah putraku kalian beristirahatlah"
"Sendika gusti Prabu "
"Sendika ayahanda " Kata Walangsungsang, kian santang dan rara santang
"Putraku Walangsungsang kemarilah ayahanda ingin membicarakan sesuatu kepada sebelum itu panggilah nyimas Gandasari, ibunda kentring manik, ibunda subang larang, rara santang dan nyimas Arika"
"Sendika ayahanda Prabu"
"Ada apa ayahanda Prabu memanggil kita semua" Kata rara santang
"Ada hal yang ingin ayahanda sampaikan"
"Tentang apa ayahanda Prabu "kata Walangsungsang
"Tentang persiapan pernikahan nyimas Gandasari dan putraku Walangsungsang"
"Bukankah persiapannya sudah semua ayahanda Prabu" Kata Walangsungsang
"Belum semua tinggal dekorasi pernikahan kalian saja"
"Suasananya ayahanda Prabu"kata Walangsungsang
" Benar putraku"
"Ayahanda akan menunjukan beberapa gambar kepada kalian tinggal nanti ibunda kentring manik, ibunda subang larang, putriku rara santang dan nyimas Arika yang mengatur"
"Baiklah ayahanda Prabu"
"Jadi kalian pilih yang mana"
"Kami memilih yang ini ayahanda Prabu"
"Pilihan yang tepat""Kalo begitu kami permisi untuk beristirahat ayahanda prabu"
"Baiklah putra putriku"
.
.
.
.
.
.
Kepanjangan besok lagi ya bye 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Prabu Kian Santang [HIATUS]
Ficción históricaapakah raden kian santang akan menjadi seorang raja? dan melanjutkan tahta dari sang ayah handanya