-6- Taehyung bodoh.

1.3K 247 43
                                    

Komen yang banyak ga mao tao!


Sedari memasuki gerbang sekolah wajahku hanya bisa murung. Aku masih memikirkan keychain-ku yang hilang bersama benda pipih kesayangan berwarna putihku. Aku berharap tanpa benda itu aku tidak akan mati gaya hari ini.

"Sepertinya gue harus minta maaf sama, Kak Tae," gumamku. Detik kemudian aku meringis kembali. "Nanti Kak Tae marah gimana? Oh iya!" Dengan cepat aku membuka resleting tas dan mengeluarkan selembar fotoku dan foto Kak Taehyung saat berumur 10 tahun. "Sekalian gue kasih ini deh sebagai bukti kalau yang gue bilang selama ini bener."

Tak sabar aku mempercepat langkahku dan menuju kelas Kak Taehyung.

"Kak Guanlin!" Aku menepuk pundak cowok yang berdiri di depan kelas itu.

"Eh, kampret lo kadal!" Dia melonjak kaget. "Elu mah bikin kaget aja. Ada apa sih pagi-pagi?"

"Kak Taehyung udah dateng belum?" tanyaku antusias.

"Udah noh, di dalam. Masuk aja."

"Boleh kan masuk?"

"Masuk aja. Siapa yang ngelarang biar gue bacok."

Aku berdecak panjang lalu pergi meninggalkan Kak Guanlin. Kak Guanlin pun kembali mengobrol dengan temannya yang tadi.

Sesuai perkataannya, aku masuk ke kelas tersebut. Sudah ramai penduduk sih tetapi aku abaikan saja mereka. Kak Taehyung sedang tertidur dengan kepala tengkurap di atas meja.

"Kak Vee," panggilku sambil menyentuh pelan bahunya. Dia bergerak dan beringsut menegakkan tubuhnya. Melihat wajahku dia berdecih lalu membuang muka.

"Lo lagi," ucapnya dengan nada kesal.

"Kak, maaf ya, keychain yang kakak kasih ke aku ... hilang," jelasku dengan hati-hati.

"Keychain apa?"

"Yang kakak kasih tiga tahun yang lalu."

"Cih, jangan mimpi! Udah gue bilang gue nggak kenal sama lo."

"Kita udah kenal sejak lama, Kak. Aku juga punya foto kita waktu kecil. Nih, lihat!" Aku menyodorkan selembar foto itu padanya. Ia menerimanya tetapi tak lama kemudian merobeknya.

"Ini bukan gue," katanya.

"Itu jelas-jelas kakak."

Tiba-tiba saja Kak Taehyung berdiri sambil menggebrak mejanya membuatku terkejut. "Berhenti ngaku-ngaku jadi orang yang gue kenal! Lo jadi mantan gue? Jangan mimpi! Gue nggak mau punya mantan cewek murahan kayak lo!" bentaknya yang lalu pergi dari kelas. Perkataan tersebut membuatku disoraki teman sekelasnya. Aku jadi seperti orang bodoh di sini.

Mataku dalam sekejap langsung memanas dan mengeluarkan air. Dengan malu aku mengumpulkan potongan-potongan foto yang tadi dirobek oleh Kak Taehyung.

"Berisik, woy!" Kak Guanlin berteriak pada teman-temannya. "Bisa diam nggak lo pada?"

Berkat Kak Guanlin sorakan itu pun mereda. Cowok itu lalu membantuku mengumpulkan potongan foto tersebut.

"Udah, jangan sedih," katanya padaku. "Kalau lo sedih gue nggak mau jadi selingkuhan lo."

Aku sempat tertawa dalam sedetik tetapi aku menagis lagi. Setelah semuanya terkumpul aku berterima kasih pada Kak Guanlin dan setelah itu aku berlari meninggalkan kelas tersebut dengan perasaan kacau.

Aku tidak pergi ke kelas melainkan menyendiri di belakang bangunan sekolah. Aku melanjutkan tangisku di sana. Aku tidak menyangka Kak Taehyung bisa bicara sekasar itu padaku. Dulu dia sangat lembut, selalu menjaga perasaanku mati-matian, dan tidak pernah membuatku menangis sekalipun. Berbeda sekali dengan sekarang. Aku benci Kak Taehyung!

Lo Itu Mantan! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang