"Kak Vee, cheese!"
Cekrek!
"Ck, datar amat sih mukanya!" Yerin berseragam SMP sangat kesal karena sedari tadi ia mengambil gambar dengan kameranya, tak satu pun wajah Taehyung yang berhasil ia abadikan. Ah, tapi tak masalah. Yerin bisa menjadikan foto-foto gagal Taehyung sebagai meme.
"Dari tadi motret aku terus. Kalau mau sini kita foto berdua!" Tangan Taehyung meminta agar Yerin mendekat padanya.
"Yes! Dari tadi kek! Aku capek ngodenya tau!" Yerin dengan semangat mendekat pada Taehyung. Taehyung yang memegang kamera dan mengambil foto mereka berdua.
"Ah, hujan!" pekik Yerin ketika setetes air jatuh di wajahnya.
Cuaca sedari tadi memang mendung dan dua insan itu berada di suatu taman. Mereka baru saja pulang sekolah namun bukannya langsung ke rumah malah larinya ke taman. Namanya juga anak di bawah umur yang sedang kasmaran.
"Buruan! Sebelum basah!" Taehyung menarik Yerin dan mengajaknya berlari. Cowok tersebut memilih berteduh di depan sebuah gerai yang tertutup. Tanpa pikir panjang Taehyung membuka jaketnya dan memakaikannya pada Yerin.
"Aku takut Kakak kedinginan juga," seru Yerin yang merasa tidak enak hati.
"Aku adalah pinguin. Aku bisa tahan di tempat dingin," bangga Taehyung yang bergerak seperti pinguin. Yerin tertawa geli.
Mereka sama-sama diam memandangi rinai hujan yang kian deras. Yerin menengadahkan tangannya menjadikannya wadah untuk rintik-rintik tersebut.
Dan, tiba-tiba Yerin melemparkan air dari telapak tangannya kepada Taehyung. Yerin tertawa melihat wajah Taehyung yang basah.
"Nakal kamu, ya." Taehyung membalas perlakuan Yerin dengan cara yang sama. Yerin berusaha menyembunyikan wajahnya dan berteriak kesal.
Yerin juga tidak mau kalah. Dia lagi-lagi membalas hingga mereka berakhir basah kuyub. Ujung-ujungnya dua anak manusia itu memilih mandi hujan.
Basah-basahan, lompat-lompatan, lari-larian, di saat hujan mulai deras.
***
Aku menampung air hujan di telapak tanganku. Entah kenapa sampai saat ini setiap hujan turun aku selalu teringat pada Yerin. Mungkin karena rasa pada waktu itu begitu membekas dan ingin kuulang kembali.
Tetapi Yerin yang sekarang terasa jauh.
Aku bukan lagi temannya apalagi pacarnya, aku hanya seseorang yang pergi dua tahun lalu dan menjadi asing.
Yerin melupakanku bahkan berpacaran dengan laki-laki yang kukenal.
Namun begitu aku berpacaran dengan Jennie dia justru terlihat kesal seakan aku saja yang salah. Bukankah dia yang memulai permusuhan di antara kami?
"Hah ...." Aku menghela napas panjang. Memusingkan karena aku tidak bisa melupakan bayangan cewek itu dari kepalaku.
Drrt! Drrt!
Kurasakan getaran di saku jaketku. Aku ambil benda pipih putih dari dalamnya. Ya, itu adalah handphone milik Yerin yang selalu gagal aku kembalikan padanya.
Ada satu pesan masuk.
Adek Lia Aku baru tau kakak ke Jakarta. Sini ke rumah ak....lihat selengkapnya.
"Lia?" Taehyung kelihatan memikirkan sesuatu. "Lia adek kelas dulu? Ah, gak mungkin Yerin temenan sama Lia. Lia sama cupunya kayak gue."
Deg! Aku terkejut karena melihat cewek yang kubicarakan tiba-tiba berlari dan berteduh di sampingku. Bukan! Bukan Lia, melainkan Yerin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lo Itu Mantan! [✓]
Novela Juvenil"Belum bisa menyimpulkan hubungan kita." *TaeRin Area*