Ya, cinta itu memang rumit.
Berhasil buatmu munafik.
Lalu aku pun salah paham.***
Taehyung turun dari kamarnya dengan menyandang tas ransel di sebelah pundak. Wajahnya tampak kusut apalagi ketika matanya menangkap sosok Mamanya sedang sibuk di dapur. Eum, maksudnya Mama angkatnya.
"Selamat pagi, Vee sayang," sapa wanita itu dengan meriah.
Taehyung tidak menjawabnya. Dia hanya duduk untuk sarapan.
Taehyung tidak menyukai wanita tersebut. Alasannya jelas karena ia bukanlah ibu kandung Taehyung. Ibu kandung Taehyung sudah meninggal sejak ia masih berusia 8 tahun dan Papanya menikah lagi dua tahun setelah itu. Walaupun wanita pengganti ibunya adalah wanita yang baik tetapi Taehyung masih sulit menerima kehadirannya.
"Papa udah berangkat keluar kota?" tanya Taehyung sambil mengoles selai di atas roti.
"Baru setengah jam yang lalu. Selama seminggu kita akan berdua di rumah. Kamu mau Mama ajak jalan-jalan ke mana?" jawab sang Mama dengan heboh, "kita bisa ke Dufan atau ke kebun binatang, atau kita bisa---"
"Saya menginap di rumah teman selama seminggu ini."
Perkataan dari anak angkatnya membuat wanita berambut pirang itu langsung lesu.
"Ya sudah," katanya.
Taehyung meneguk segelas susu yang sudah tersaji hingga tak bersisa lalu beranjak dari sana tanpa pamit sekalipun dengan lawan bicaranya tersebut.
>>><<<
Begitu sampai di sekolah, langkah Taehyung tertahan oleh Yerin yang berdiri di depan kelasnya. Yerin langsung senang begitu melihat Taehyung datang juga. Buru-buru cewek itu menghampiri Taehyung.
"Pagi," sapa Yerin dengan senyum merekah.
"Ngapain?" tanya Taehyung dengan nada dingin.
Berbeda rasanya saat Taehyung berkata seperti itu. Dulu saja Taehyung selalu menyapa Yerin dengan hangat dan tersenyum lembut tetapi sekarang..., berbeda sekali.
Yerin kembali tersenyum. Kemudian ia menyodorkan paperbag berisi kue-kue coklat. "Ini, kue coklat. Kesukaan kakak. Ayo diterima."
Baru saja Yerin mengatakan itu, tiba-tiba saja bahunya ditarik dari belakang sampai tubuh Yerin berbalik menghadap orang itu. Tau-taunya saja Yerin mendapat ceramahan dari cewek yang menarik bahunya barusan.
"Lo tuh ya, genit amat sih ganggu-ganggu Taehyung mulu. Masih murid baru juga."
Ya, yang menarik bahu Yerin adalah Jennie.
Yerin berkedip beberapa kali. Perasaan dia tidak punya masalah sama ini cewek.
"Maaf ya, mbaknya. Gue tuh ganggu mantan gue."
"Taehyung itu gebetan gue!"
"Oh ya? WOW!" Yerin pura-pura terkejut.
"Ya dan sekarang minggir karena gue ada urusan sama Taehyung." Jennie mendorong Yerin sampai Yerin menabrak dinding. Setelahnya Yerin hanya menganga menatap Taehyung pergi dengan digandeng Jennie.
Guanlin datang. Ia batal masuk ke kelas karena melihat Yerin. "Wih, ada Yerin. Ada perlu apa ke ke sini?"
"Hah? Ng-nggak apa-apa kok." Yerin hendak pergi tetapi ia kembali menghadap Guanlin lagi. "Oh ya, Kakak mau kue coklat?"
"MAU!"
"Nih!" Daripada bingung mau diapain, mending kasih Guanlin saja.
"Widih, bau-bau mau jadiin gue selingkuhan nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lo Itu Mantan! [✓]
Ficção Adolescente"Belum bisa menyimpulkan hubungan kita." *TaeRin Area*