-21- Pilihan Bodohku.

524 116 13
                                    

Dengerin dulu mulmednya. Itu lagu yang selalu kuputar setiap nulis cerita ini🤭

Aku sampai di rumah Chaeyeon pukul sepuluh malam. Sayangnya rumah Chaeyeon sudah dalam keadaan gelap. Aku coba menghubungi Chaeyeon tapi tidak diangkat olehnya. Saat aku melirik ke jendela kamarnya, aku sempat melihat bayangan Chaeyeon yang melihat dari jendela lalu buru-buru bersembunyi. Ah, pasti Chaeyeon kecewa kepadaku.

"Duh, Chaeyeon pasti marah banget sama gue," gelisahku. "Ya Allah, kenapa hidup gue berat banget ya? Maaf ya, Chae. Bukan maksud gue mau mengabaikan lo. Gue tau masalah lo juga berat dan gue harap gue bisa ceritain semua kenapa gue nggak bisa ke rumah lo dari tadi."

Dengan wajah lesu aku berbalik menjauh dari rumah Chaeyeon.

Aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit secara diam-diam. Aku menjenguk Kak Taehyung.

Tidak, aku tidak masuk ke ruang rawatnya, aku hanya mengintip dari jendela ruang rawat tersebut. Kak Taehyung masih belum sadarkan diri. Ia dibaringkan secara telungkup karena luka-lukanya ada di punggung. Seluruh tubuh Kak Taehyung dibalut perban. Seluruh tubuhnya.

Mataku seketika memanas melihat keadaan mirisnya yang seperti itu. Kak Taehyung yang selama ini kuat kini terbaring tak berdaya.

"Kak ..., aku kangen sama Kak Taehyung ...," gumamku sambil membendung air mata.

>>><<<

"CHAEYEON!!!"

Aku meneriaki nama itu ketika melihat sosoknya berjalan di koridor sekolah, tepatnya di hadapanku. Ia sempat berbalik sebelum buru-buru pergi.

"Chae, tungguin gue!" Aku turut mengejarnya.

Brugh!

"Ahk!" pekikku kesakitan karena baru saja aku menabrak seseorang.

"Yerin? Lo nggak apa-apa?" tanya Kak Eunwoo. Ya, barusan yang aku tabrak adalah Kak Eunwoo.

"Nggak apa-apa, Kak." Aku menatap nanar Chaeyeon yang semakin menjauh dan menghilang.

"Ah, lo pasti mikirin Chaeyeon, kan? Semalam dia nungguin lo tapi lo nggak datang."

"Hah? Kakak tau darimana?" Aku mengernyit heran.

"Untungnya gue dateng ke rumah semalam. Oh iya, gimana keadaan Taehyung? Kalian baik-baik aja, kan?"

Perlahan aku menunduk. "I-itu ...."

"Di foto yang tersebar, seluruh tubuh Taehyung diperban. Pasti dia luka parah, katanya dia disiram cairan pekat oleh orang asing di pinggiran jalan. Apa berita itu benar?"

"Iya. Memang gitu kenyataannya. Aku juga nggak tau pasti kronologinya." Aku menjawab senetral mungkin. Semoga saja Kak Eunwoo percaya dan tidak bertanya yang macem-macem lagi.

"Ohhh, oke."

"Aku ke kelas dulu ya, Kak."

Kak Eunwoo mengangguk, lantas aku berjalan meninggalkannya dengan tergesa-gesa.

Aku menuju kelas dan menemukan Chaeyeon sedang duduk di bangkunya. Satu-satunya murid yang di kelas saat itu hanya Chaeyeon. Saat aku mendekatinya dia terlihat membuang muka.

"Chae, gue perlu bicara sama lo!" kataku tepat di sampingnya.

Dia mengangkat kepala dan menatapku dengan tajam. "Apa yang mau lo bicarain?" tanyanya sembari bangkit berdiri. "Lo mau bikin alasan sedih kenapa lo gak jadi datang ke rumah gue padahal aslinya lo lagi seneng-seneng kan sama Kak Taehyung? Lo tuh jahat banget, ya. Gue kecewa banget sama lo!"

Lo Itu Mantan! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang