-8- Pesta Ulang Tahun.

1.1K 215 24
                                    

Maaf udah lama gak update:((
Saya ada kendala banyaaaaak sekali:((
Pengin meninggal sajalah:"



Rasanya seperti mimpi aku bisa jalan-jalan sama Kak Taehyung mengelilingi Kota Bandung. Apalagi aku diboncengnya. Ketika aku memeluk pinggang Kak Taehyung, aku speechless karena Kak Taehyung tidak menolak. Dia hanya diam saja! Kak Taehyung lagi kesambet kali ya?

Kami mampir ke beberapa tempat lalu makan siang di warung kecil-kecilan sebelum melanjut berdestinasi.

Bandung jauh berbeda dari ekspektasiku. Memang pantas Bandung ini disebut kota cinta.

Tak terasa langit telah senja. Saatnya kelima cewek bar-bar itu pamit. Tersisalah aku dan Kak Taehyung. Cowok dingin itu mengatakan akan mengantar aku pulang.

"Kak?" panggilku dari boncengan sepeda motornya saat lampu lalu lintas sedang merah.

"Hm?"

"Sadar gak sih kakak tuh beda hari ini?"

Dia kelihatan gelagapan. "Be-beda gimana?"

"Kakak gak sadar ya aku meluk pinggang kakak dari tadi?"

"Sadar kok."

"Jadi kenapa gak marah?"

"Daripada lo jatuh mending ... pegangan, kan?"

Aku mendengus karena mendapat jawaban kurang jelas itu. Tetapi biarlah yang penting aku senang.

"Kalau bisa, tiap hari gini ya, Kak, hehe. Aku bahagia kalau bareng Kak Taehyung."

Yang diajak ngomong hanya diam saja.

Rasanya begitu cepat sampai rumahku. Kak Taehyung menepikan sepeda motornya di dekat gerbang. Aku turun dengan suka hati.

"Makasih ya, Kak," kataku.

"Gak masalah. Daripada lo gak bisa pulang."

Aku menggeleng keukeuh. "Makasih karena kakak perhatian maksudnya."

"Sampai jumpa—eh?"

Aku batal berbalik karena tanganku ditahan oleh Kak Taehyung. Aku menatap tangan tersebut sebelum berpindah menatap Kak Taehyung.

"Kenapa, Kak?"

"Gue gak khawatir sama lo. Gue cuma bertanggung jawab. Gak usah ge-er."

Senyumku memudar. Kirain Kak Taehyung mau bilang apa. Tapi pudarnya senyumku hanya sebentar karena aku cepat-cepat tersenyum kembali.

"Iya deh, iya. Hahaha, Kak Taehyung ini serius amat. Muka Kak Taehyung jadi lucu tau."

Cowok itu mengusap tengkuk belakangnya. "Ya udah gue balik dulu."

"Hati-hati, Kak."

Kak Taehyung menyalakan sepeda motornya lalu melaju pergi. Aku melambai sampai sepeda motor itu hilang dari pandanganku setelah itu aku masuk ke rumah.

"MAMA, YERIN PULANG!!!"

"MAMA DI TAMAN, SAYANG!"

Mendengar teriakan Mama tersayang aku langsung ngacir ke taman. Kebiasaan, kalau hatiku lagi senang pasti langsung mencari Mama.

"Seneng amat nih mukanya? Ada apa?"

"Yerin ketemu sama Kak Taehyung lagi, Ma!" jawabku sambil meloncat kegirangan.

Dan ternyata jawaban tersebut tidak membuat Mama senang. Justru sebaliknya, raut muka Mama langsung tegang.

"Harusnya kamu nggak berurusan sama cowok itu lagi, Yerin!"

Lo Itu Mantan! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang