-16- Putus Lagi?

928 180 57
                                    

"Yerin? Yerin, kamu masih tidur?"

Mama mengetuk pintu kamarku. Mendengar ketukan dan suara itu aku beringsut bangun dari tidur.

"Yerin? Ayo bangun!"

Aku menguap lebar. Tidak biasanya Mama membangunkanku di hari Minggu seperti ini.

"Iya, Ma," jawabku dengan suara serak.

"Ada yang ingin bertemu denganmu."

Bertemu? Ber ... temu?

Tunggu!

Kak Taehyung?!

Seketika aku langsung dalam posisi duduk.

"Siapa, Ma?!"

"Hanbin."

Han ... BIN?!

***

Gila! Kenapa dia tiba-tiba ada di sini? Cowok yang akan dijodohkan denganku, kenapa ada di sini?

Setelah aku selesai mandi dan Mama memintaku untuk tampil cantik, aku menuju ruang tengah dan melihat cowok itu ada di sana. Duduk bercengkrama dengan Papa.

"Pa?" panggilku pada Papa.

Papa dan Hanbin sama-sama menoleh.

"Ah, akhirnya turun juga kamu," kata Papa. "Kamu pasti masih ingat dengan Hanbin, kan? Lihat, dia ada di sini sekarang."

Aku menoleh pada Hanbin dan cowok berkemeja krim itu tersenyum lebar kepadaku. Aku sekadar membalas senyumnya.

Sungguh, aku tidak menyukai ini.

"Kamu ngobrol sama Hanbin, ya. Papa ada urusan sebentar." Papa menepuk pundakku lalu pergi meninggalkan kami berdua.

Aku duduk di sofa yang Papa duduki tadi dan lebih memilih menunduk daripada harus menatap cowok asing di depanku ini.

"Apa kabar, Yerin?" tanyanya.

"Baik."

"Udah lama ya gak jumpa."

"Hem, iya."

"Gimana di Bandung? Lebih suka Bandung atau Jakarta?"

Antara Bandung dan Jakarta, ya. Semasih Kak Taehyung memusuhiku aku lebih menyukai Jakarta namun semenjak Kak Taehyung bersikap manis kepadaku aku jadi lebih menyukai Bandung.

"Yerin?"

"Eh, iya? Ah, a-aku lebih suka Bandung, Kak."

"Wah, bagus kalau gitu. Kalau Kanada?"

Mendengar nama negara itu aku refleks menatap matanya.

"Kalau aku ajakin ke Kanada, apa kamu akan suka?"

Ingin sekali aku menggeleng tapi, saat kulirik Papa dan Mama yang menggodaku dari tempat persembunyian mereka, aku merasa tersudutkan.

Aku tidak sanggup untuk sekadar menggeleng saja.

Deg! Aku tersentak karena Kak Hanbin tiba-tiba menggenggam tanganku.

"Kanada itu negara yang indah. Mungkin memang gak seindah Indonesia, tapi sesampainya di sana aku berjanji akan membuat kamu menyukainya."

Sulit rasanya tersenyum tapi tetap aku paksakan. Demi orang tuaku.

Kak Hanbin mengajakku jalan-jalan di taman. Dia mengatakan ingin lebih dekat denganku. Aku sempat bertemu dengan Kak Eunwoo tadi, aku mengenalkan Kak Hanbin pada Kak Eunwoo tapi reaksi Kak Eunwoo jelas menunjukkan ketidak-sukaan dan memutuskan untuk pergi saja.

Lo Itu Mantan! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang