Chapter 9 : Keep Your Smile

4.1K 510 156
                                    

(Tetaplah Tersenyum)
🌻🌻🌻🌻🌻
.
.
.
.
.
.
.

Voment seikhlasnya yaw :"
Kurindu kalian semua 💜

























2 Mei 2000
Pukul 21.09 PM

"Ummhh... Eomma?" suara anak kecil berusia 5 tahun itu terdengar sangat gugup. Yeoja berambut pirang yang kini agak suram menoleh dan mengusap sayang kepala anak semata wayangnya.

"Nde, sayang?" anak kecil terkikik malu. Mata biru bayinya menatap polos pada wajah cantik ibunya. Kemudian, senyuman dan tawa itu hilang digantukan dengan wajah sedih.

"Ada apa, sayangku? Kenapa anakku yang paling tampan ini sedih?" tanya ibunya dengan suara datar. Meskipun begitu, anak kecil tahu bahwa ibunya khawatir.

"A-aku sepertinya membuat kesalahan, eomma..." mata biru berkaca-kaca dan hati wanita berwajah datar terasa sakit melihatnya.

"Hei, champ. Coba cerita sama eomma?" wajah datar wanita itu kini dihiasi oleh senyuman kecil nan hangat.

"Tadi... saat kita berkunjung kerumah sakit kemarin, aku tidak sengaja marah pada salah satu anak disana..." gumam anak kecil itu dan bersandar saat ibunya membawanya kepangkuan.

"Terus?"

"A-aku sangat kesal, eomma. Dia banyak bertanya. Jadi, aku pergi dari hadapannya tapi, kenapa hatiku sakit ya, eomma?" tanya anak kecil akhirnya mulai menangis. Tangan-tangan mungilnya mencekram tepat dimana hatinya berdenyut.

"Wa-wajahnya... sangat terkejut dan sedih.. a-aku merasa sangat sakit disini, eomma.. tapi, aku tidak tahu kenapa!" wanita bersurai pirang gelap terkekeh lembut dan mencium kening anaknya.

"Itu artinya, champ-ku, kau merasa bersalah."

"Be-bersalah?"

"Ya. Rasa bersalah muncul ketika kau mengucapkan atau berbuat sesuatu yang jahat dan orang itu merasa sedih karena kita." jelas wanita itu sesederhana mungkin agar logikanya bisa diterima oleh anak kecil berumur lima tahun itu.

"Jadi... aku mengatakan sesuatu yang jahat dan orang itu sedih?"

"Ya." tangisan terhenti dan kedua mata biru menatapnya penuh tekad yang lucu.

"Jadi, apa yang harus kulakukan, eomma?" wanita itu memutar badan anaknya untuk menghadapnya kemudian mengangkat tiga jari tangan kanannya.

"Tahukah kamu, champ-ku, ada tiga kata ajaib didunia ini." kedua mata biru berbinar cerah.

"Benarkah?! Apa saja, eomma? Apa saja?!" wanita itu terkekeh dan mengacak rambut pirang cerah anaknya.

"Terima kasih, Tolong, dan Maaf." bahu anak kecil merosot kecewa.

"Yaaahh... cuman itu?" wanita yang masih muda itu hanya menggelengkan kepalanya sayang kemudian mencubit gemas pipi anaknya.

Millions Of MAY | TAEGI (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang