⛄⛄⛄⛄⛄
.
.
.
.
.
.
.17 Desember 2003
At Kim's MansionHal terakhir yang Kim Taehyung ingat dari ibunya adalah senyuman hangat dan sentuhan lembut di rambutnya. Suara tawa indah dengan tatapan penuh kasih padanya. Ajakan antusias mengajak Taehyung bermain dengan angin semilir yang membuat rambut ibunya mengibar cantik seperti malaikat.
Taehyung mencintai ibunya lebih dari apapun.
Tapi, kini cintanya telah dibawa pergi.
Mata biru kosong menatap peti mati ibunya. Dimana didalamnya terbaring Kim Taerim dengan segala keindahan dan kemegahannya. Ditangannya, terdapat bunga Lily dan menyebar diseluruh tubuhnya.
Entah kenapa Taehyung tidak bisa menangis hari itu. Hatinya membeku. Ia tidak bisa merasakan apa-apa.
"Taerim... Taerim-aah..." isak sang Abeoji tidak diperdulikan. Taehyung hanya menatap peti mati ibunya. Bahkan saat peti mati itu diturunkan ke tanah, Taehyung masih juga tidak merasakan apa-apa. Bahkan saat dinginnya bulan Desember yang menusuk, Taehyung tidak bereaksi. Ia bisa merasakan Kim Namjoon meraih tangannya dan meremasnya pelan. Mengingatkan bahwa Namjoon akan ada disana untuk menemani Taehyung.
Tapi, tetap saja. Taehyung tidak bereaksi.
Anak kecil berambut pirang cerah dengan manik mata sebiru laut itu tampak seperti boneka. Kulitnya putih bersih dengan pakaian hitam tebalnya membuat siapapun kasihan.
"Anak itu baru ditinggal oleh ibunya. Kasihan sekali ya."
"Dia tidak menangis? Mengerikan sekali."
"Apa anak itu tidak mencintai ibunya? Aneh sekali."
"Anak yang cantik tapi aneh."
"Kenapa dia tidak menangis?"
Tapi, tetap saja Taehyung tidak bereaksi atau merasakan apapun.
"Kau baik-baik saja, Taehyung-ah?" Namjoon melirik khawatir pada sepupunya yang lebih muda setahun. Anak kecil berusia 9 tahun menggigit bibirnya pelan. Khawatir melihat tidak adanya reaksi dari Taehyung.
"Aku baik-baik saja." dingin dan kosong. Namjoon semakin khawatir. Namun, diurungkan niatnya karena ia tahu bahwa Taehyung butuh ruang untuk menyendiri.
Sesudah pemakaman, Taehyung langsung berlari kekamarnya. Menutupnya pelan kemudian membelakangi pintu dengan wajah tertunduk. Mata biru yang kini cerah karena air mata melirik sekitar kamarnya yang luas.
Ia melihat banyak bayangan ibunya disana.
Bayangan saat ibunya bercerita sebelum ia tidur.
Bayangan saat ibunya bermain dengannya disudut kanan ruangan.
Bayangan saat ibunya berdiri didepan lemari dan cerewet memilih baju untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Millions Of MAY | TAEGI (Complete)
RomantiekKim Taehyung itu butuh sekretaris yang cantik, pintar, tanggap, penurut, dan nilai plusnya memiliki bodi yang aduhai. Bukan Min Yoongi yang lambat, berantakan, berwajah datar sedatar dadanya (Taehyung menyangkal ia seorang namja) dan nilai minusnya...