🌻🌻🌻🌻🌻
.
.
.
.
.
.
.
.9 Maret 2019
At Hospital
Pukul 10.08 AM
Ketika Kim Taehyung, suasana yang biasa ceria dan penuh kegembiraan kini menjadi suram. Keluarga Kim duduk di ruang tunggu dengan ekspresi yang tak terbaca. Nyonya Kim bersandar pada suaminya dengan tangan menutup wajahnya. Kim Seokjin duduk, wajahnya menunduknya dengan bahu terkulai kalah. Kim Jisoo duduk di lantai dengan kaki bertekut dan menggigit bibirnya sedang manik kembar perempuan itu berkaca-kaca. Didepan mereka, duduk Jung Hoseok yang memiliki darah di kaus putihnya.Taehyung menatapnya dengan jantung berdetak kencang. Darah menjadi semakin dingin ketika mendekati Hoseok.
"Darah siapa?" tanyanya dengan suara sunyi. Hoseok mendongak dan mengatubkan bibirnya.
"Darah Yoongi-hyung." bisik Hoseok terdengar lebih takut dari apapun. Taehyung terdiam. Tak bisa berkata apa-apa. Kegembiraan dengan buket bunga matahari pesanannya dan hadiah yang sudah ia persiapkan tiba-tiba terasa begitu hampa.
"Taehyung..." ia menoleh dan mengedipkan matanya saat Jisoo memeluknya.
"Ugi.. hiks.. Gi ada didalam sendirian.." Jisoo terisak dan mencekram erat baju depan Taehyung. Namja yang lebih muda dengan perlahan menepuk punggung kakak perempuan Yoongi.
"Apa yang terjadi?" secara mental, Taehyung tidak tahu harus bereaksi apa dengan suara sunyinya.
"Penyakit Yoongi menjadi parah." gumam Seokjin kemudian menatap Taehyung dengan tatapan kosong.
"Penyakit?" anemia?
"Iya. Penyakit Alzheimer-nya."
Hening.
Taehyung menatap diam pada Seokjin yang kembali menunduk. Isak tangis Jisoo kabur menjadi bisikan di telinganya. Darahnya menderu keras dan dingin disekitar jantungnya. Taehyung tidak bisa bernapas.
Alzheimer? Bisik hati Taehyung mulai menangis.
Ia tahu apa nama penyakit itu.
Nama penyakit yang lebih menakutkan daripada kematian. Dimana si pengidap akan melupakan orang yang ia cintai secara bertahap dan hal itu lebih menyiksa daripada langsung ditinggal begitu saja.
Oh.
Oh.
Jadi, selama ini sikap pelupa Yoongi karena... penyakit itu?
Taehyung menunduk.
Dan ia membalas erat pelukan Jisoo.
Ia merindukan Yoongi.
.
.
.
.
.2 jam berlalu terasa begitu lama bagi mereka yang mengenal Min Yoongi. Hanya ada keheningan dan sesekali suara ponsel Taehyung yang berdering panggilan dari ayahnya. Geram, namja itu kemudian mematikan ponselnya.
Kemudian, pintu pun terbuka. Dokter keluar sambil menghela napas lelah. Pelipisnya berkeringat dan menatap mereka dengan pandangan yang tak bisa di artikan.
"Bagaimana dengan keadaan anak kami?" Nyonya Kim segera mendekati dokter dengan suaminya. Mata Nyonya Kim memerah dan bengkak akibat tangisnya.
"Wali dari Min Yoongi-ssi, ikut Saya ke kantor. Ada beberapa hal yang perlu didiskusikan." ucap sang dokter kemudian melirik mereka yang berdiri dibelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Millions Of MAY | TAEGI (Complete)
RomanceKim Taehyung itu butuh sekretaris yang cantik, pintar, tanggap, penurut, dan nilai plusnya memiliki bodi yang aduhai. Bukan Min Yoongi yang lambat, berantakan, berwajah datar sedatar dadanya (Taehyung menyangkal ia seorang namja) dan nilai minusnya...