Chapter 7 : Anyway, I'll Forget Too

4.2K 524 224
                                    

(Lagipula, Aku Akan Lupa)
🍁🍁🍁🍁🍁
.
.
.
.
.
.



























8 Februari 2019
Pukul 08.06 AM

"Yoongi! Cepat keluar dan makan! Kau memiliki pekerjaan!" teriak seorang yeoja paruh baya yang membawa baju-baju kotor di lengannya.

"Yoongi?!" heran karena tidak ada sahutan, akhirnya, yeoja bernama Heefa itu membuka pintu kamar anak bungsunya.

"Yoongi!" terlihat gundulan kecil di kasurnya. Menandakan Yoongi belum bangun.

"Haish budak ni! Cepet bangun!" sang ibu menjatuhkan baju kotornya ke lantai dan mendekati kasur Yoongi. Pada awalnya, yeoja itu mengguncang bahu si sosok yang masih tertidur. Kesal karena tidak ada tanggapan, yeoja itu menyibakkan selimutnya hanya untuk melihat yeoja berambut maroon tertidur lelap disana.

"YAK! BANGUN KAU GADIS DURHAKA!" murka sang ibu. Dengan geram, ia menjewer kembaran dari Kim Seokjin yang bernama Kim Jisoo.

"AW AW AWWWW! YAK KAU EOMMA SADIS, SAKIT TAU!" Jisoo, si empu yang tidur di kasur adiknya mengelusi telinganya yang kena jewer.

"KENAPA KAU TIDUR DIKASUR ADIKMU?! DARI MANA SAJA KAU, GADIS ALAS?! KELUYURAN HAMPIR SEBULAN DAN KAU DATANG TIDUR SEENAK JIDATNYA DI RUMAHKU?!" Kim Jisoo mengangkat bahunya tidak peduli.

"Aku mencari kerja."

"Hah, kerja? Jangan membuatku tertawa, Jisoo. Dasar model tak laku." Seokjin, kembaran yang lebih tua muncul sambil memeletkan lidahnya. Namja itu tertawa terbahak-bahak saat Jisoo melempar bantal padanya hanya tertampar di wajah sang ibu.

Seokjin tersenyum lebar dan mengejek. Mampus kau.

"KIM JISOO!!!"

"AMPUN EOMMA!"

"Jii-noona kenapa, Appa?" tanya Yoongi mendengar kerusuhan di lantai dua dengan mata berbinar polos. Casmidi tersenyum lembut dan membersihkan selai coklat disudut bibir anaknya dengan tissu.

"Sudah. Jangan dengarkan ajaran sesat di atas. Kakakmu sudah menghilang sebulan." Yoongi melebarkan matanya.

"Kenapa tidak dilaporkan? Kasihan Jii-noona sendirian di luar."

"Kenapa harus? Anak durhaka tak boleh di laporkan. Nanti kena azab sendiri." sejenak, Yoongi merinding melihat senyuman sang Appa. 

"Selamat pagi adikku yang manis!" Seokjin datang menyapa dan mencium kening Yoongi.

"Pagi, hyungieee~~~"

Argh! Tiada pagi yang indah selain disuguhkan oleh senyuman si manis.

Kim Seokjin mencekram erat dimata jantungnya berdetak kencang. Adiknya sangat manis dan imut.

"Bagaimana hari ini? Apakah demammu sudah turun?" Yoongi mengerjabkan matanya lucu.

"Aku kena demam? Sejak kapan? Kok bisa? Aku main hujan ya, hyungie?" Seokjin dan ayahnya tertawa.

"Ani aniii. Adikku yang manis terkena demam semalam. Demammu cukup tinggi. Apa kau lupa memakai syalmu lagi, hm?" melihat tatapan kosong Yoongi, senyuman Seokjin menyayu sesaat. Sedih juga melihat Yoongi tidak bisa mengingat hal sekecil itu.

"Jangan paksakan dirimu, Ugi. Sekarang, minum dulu obatmu, oke? Jangan lupa obat yang ini juga. Vitamin juga kemudian pil penambah darah, juga-" Seokjin mulai bergumam sendiri sambil membuka laci dekat dapur. Dimana isi laci itu penuh dengan obat-obatan mereka.

Millions Of MAY | TAEGI (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang