Kadang menjadi tidak peduli dan bodoamat sangatlah asik.
Jihan Putri Catelya"MABAR MOBEL LEJEN KUY!!"
"Kuyy!"
"Hayuk!"
"Gasss!"
"Gua yang invite ya!"
"Gue ikut woi, gue ikut!" Ababil berteriak girang pada teman-temannya yang ingin main bareng game Mobile legend. Namun, teman-teman Ababil yang tadi ingin bermain malah melirik pria itu ragu. Intan, wanita yang pernah Ababil jahili memutar bola matanya malas.
"Jangan ajak Ababil gaes, dia beban tim."
Nyess...
Kok sakit, ya?
Ababil menghiraukan tawa yang menggelegar dari teman-temannya. Apalagi dari Keken, Dika dan Selly. Remaja itu memegang dadanya, mendramatis seolah ada pedang yang menghunus jantungnya. Kini, Ababil yakin, bukannya hanya kata putus yang menyakitkan, kata beban saat mabar pun terasa lebih menyakitkan.
"Main Tik-tok aja, Bil." Itu seruan dari Nico yang sedang menggelar tikar yang ada di kelasnya.
"Gimana, Bil? Gimana? Tetew-tetew!" Bukan orang yang sama, itu Aka sambil memperagakan goyangan dua jari.
Ababil mendengus, tangannya mengambil ponselnya dan hendak membantingnya namun dengan cepat dicegah Keken. "Jangan, Bil, Jangan! Kasih gue aja kalo mau banting?" seru laki-laki bermata sipit itu.
"Emang siapa yang mau banting hp gue?"
"Itu." Ababil mengikuti arah lirikan Keken, sekejap kemudian Ababil menghela nafasnya, hampir saja ponsel terbarunya ia banting untung saja Keken dengan cepat mencegahnya.
"Enggak jadi!"
"BIKIN ABABIL MARAH LAGI WOI! BIAR ABABIL BANTING AIPUN SEBELASNYA!" Keken berteriak kesal, padahal hampir saja ia memiliki ponsel keluaran terbaru walaupun nanti akan lecet.
Karena pria itu tahu bahwa Ababil tidak suka barangnya ada lecet sedikitpun, ia lebih baik mengganti dengan ponsel yang lamanya saja. "BODO AMAT!" balas Ababil kesal.
"Sabar, Bil, sabar. Orang sabar pantatnya berhektar-hektar."
"Lo pikir pantat gua perumahan? Sampe berhektar!" ketus Ababil pada Selly yang langsung manyun mendengar ucapannya.
"Ababil PMS nih kayaknya," ujar Dika mengangguk-mengangguk. "Atau lo lagi hamil, Bil? Sensitif banget mirip ayam gue yang lagi bunting ngejar-ngejar terus!"
"Ayam mana bisa hamil woi!" seru Keken gemas ingin menjitak kepala Dika.
"Oh, iya, ya?" tanya Dika tanpa merasa bersalah.
"Lagian lo, sih, Bil. Udah lo itu mantapnya main tik-tok aja kalo enggak balas QnA. Mau sok-sokan mabar," ujar Selly yang diangguki Dika dan Keken. Posisi mereka kini berhadapan karena memang bangku Dika dan Selly dibelakang bangku Keken dan Ababil. Kedua pria itu hanya sedikit memutar tubuh mereka.
Saat ini kelas Ababil tengah tidak kedatangan guru, karena semua guru sedang ada rapat. Sebagian teman Ababil kini telah asik terlelap, asik menonton dan sisanya dengan kesibukan masing-masing. Tidak ada yang keluar kelas, karena sang guru telah berpesan untuk didalam kelas saja.
"Kan gue pengen mabar juga," ujar Ababil sedikit kesal.
"Kalo main biasa sih boleh, tapi itu kayaknya mereka mau nge-push, deh." Keken melirik teman-temannya yang kini nampaknya sudah serius, Intan yang tadi mengejek Ababil kini juga sedang fokus. Wanita itu memang sangat menggandrungi dunia permainan online.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smk & Sma
Teen Fiction"Dari awal kita berbeda, benar-benar beda. Dan, yang beda nggak akan pernah bisa bersatu." Pertemuan pertama Ababil dan Jihan tidaklah mengenakan. Pria itu harus rela disangka sebagai Cowok Mesum karena sedari angkot berjalan memandangi ke arah Dada...