39

1.1K 87 8
                                    

Pagi ini kejadian aneh terjadi di BU, beberapa murid berbagai tingkat berkumpul dengan teman masing-masing membentuk lingkaran kecil di depan kelas dan dalam kelas mereka sambil berbisik-bisik.

Mereka tengah membicarakan sebuah gosip tentang salah seorang murid seminggu yang lalu ketika soal ujian baru saja di kirim mencuri kunci jawaban itu, semua murid BU penasaran siapa murid yang begitu berani mencuri di sekolah seketat ini.

Namun tidak lama setelahnya seorang mengunggah sebuah video rekaman cctv ruangan tempat disimpannya semua soal yang akan di gunakan oleh mereka untuk ujian semester pertama.

Kualitas video sangat buruk karena di ambil melalui kamera cctv terlebih dengan suasana remang di ruangan itu akibat di buat sedikit terisolasi menambah kesan buruk pada kualitas video itu.

Walaupun begitu masih nampak dengan jelas seorang siswi yang tengah mengendap-ngendap di ruangan itu sambil mengawasi sekitarnya, setelah merasa tidak ada siapapun di sana siswi yang sama sekali belum dapat di kenali oleh murid BU yang tengah menonton itu mulai memeriksa beberapa tumpukan soal yang ada di sana.

Tidak lama setelahnya siswi itu terhenti sambil memegang map coklat berisi kumpulan kunci jawaban namun sama sekali tidak mendongkak, mereka yang menonton hanya dapat melihat pita merah yang mengikat rambut panjangnya serta jam tangan yang sama-samar terlihat melilit pergelangan tangan gadis itu.

Seketika semua gempar dengan video yang sumbernya sama sekali belum di ketahui dan bersamaan dengan itu nilai ujian semester pertama di tempel di mading sekolah yang sejenak membuat mereka lupa dengan video itu karena melihat nilai hasil ujian mereka jauh lebih penting.

Tidak terkecuali Ify, Ray, Deva, Dea, Oik dan Zahra, keenamnya berdiri menatap nama mereka masing-masing.

"Sial peringkat gue turun semester ini." keluh Oik sambil menatap namanya.

"Untung peringkat gue tetep." kata Zahra dengan senyum puas.

"Gimana sama Lo De, Fy?" tanya Oik menghadap ke arah Dea dan Ify yang diam tanpa beraksi.

"Gue peringkat 8 Kabupaten semseter ini." jawab santai Dea membuat kedua temannya itu tersentak.

"Peringkat 8 Kabupaten! De kok lo bisa dapet peringkat setinggi itu, perasaan kemarin lo peringkat 13 sekolah." kata kaget Zahra dengan kemajuan Dea.

"Entah, mungkin karena gue rajin belajar kalik." balas Dea.

"Belajar pala lo, lagian selama kita semester lo sama sekali gak pernah megang buku." ujar Oik.

"Gimana sama lo Fy?" tanya Dea beralih ke Ify mengabaikan perkataan Oik.

"Kayak biasa kak Ify peringkat pertama." serentak Ray dan Deva.

"Peringkat pertama? Pertama apa?" tanya kini Zahra.

"Kabupaten." singkat Ify acuh namun berdampak besar pada beberapa murid di sekitarnya.

"Apa! Lo peringkat pertama Kabupaten?" pekik Zahra dan Oik bersamaan.

"Emangnya kenapa sih, kalian berdua berisik banget." ketus Ray merasa tingkah kedua gadis di sampingnya itu.

"Ini tuh gak mungkin, gimana bisa lo ngalahin rekor Acha dengan semudah itu." kata Dea masih tidak percaya, dirinya memang mengetahui kalau Ify cerdas namun ia hanya optimis sepupunya itu hanya akan menepati peringkat 4 atau 5 Kabupaten dan ia sama sekali tidak pernah mengira kalau Ify akan dengan mudah menempati peringkat pertama menggeser posisi Acha.

"Apa ada masalah gue peringkat pertama bukannya Acha?" tanya datar Ify.

"Gak sih, tapi gue masih gak nyangka ada juga orang yang bisa ngegeser posisi dia di peringkat pertama." balas Dea.

Dendam Alyssa [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang