5.

75 40 19
                                    

Jika kita di pertemukan untuk sebuah perpisahan, akan kah kita bertemu kembali untuk menjalin kasih selamanya?

---

Septian mondar-mandir bak setrikaan, ia menunggu telepon dari Ara. Hati ia bimbang, haruskah ia menelepon Ara terlebih dahulu? Tapi ia tahu ia bukan siapa siapa Ara. Septian takut jika ia mengganggu kesibukan Ara. Ia kini hanya bisa menunggu.

"Arghhh, kenapa jadi gini sih. Gue gak ada perasaan sama Ara, ngapain nunggu penjelasan dia sih. Septian jangan bego deh, ada hati yang harus lo jaga disini." Septian melemparkan apa saja yang ada di dekatnya.

Ketika handphone berwarna gold berada di genggamannya, ia hendak melempar barang tersebut. Untungnya ia masih ingat bagaimana usahanya mendapatkan barang itu.

"Bego, untung aja gak di lempar. Yang ada bunda marah nanti." Gumam Septian kemudian mengelus dada.

"Bundahara ngamuk, uang tak berjalan." Septian meringis memikirkannya.

---

"Akan kah ia tetap hidup meskipun ia tengah di ambang hidup dan mati?"

"Tapi bagaimana bisa hah?! Gue udah nyerah! Gue mau ikhlasin aja!" teriak seseorang

"Ah cemen, gitu aja nyerah, cuma di tembak di perut aja udah modar." salah satu cewe itu terkikik.

"AHHHH ARA GAMAU LIAT KELANJUTANNYA!!! ARA GAMAU!!!" Teriak Ara.

Hymi dan Ara tengah menonton movie yang ada di laptop Hymi. Film yang membuat Ara tidak mau melihatnya, film yang terlalu teragis untuk Ara lihat.

"Ah lo cemen, gitu aja mewek bombay." Ucap Hymi.

"Gimana kakak aja, aku mau ke kamar bye." Ara pergi sambil menghentak hentak-kan kaki, dan menutup pintu kamar Hymi sekuat tenaga.

"Eh anjir kaget gue." Hymi mengelus dada.

---

Saat malam telah tiba, Ara terkejut dengan ajakan Septian akan dinner bersama esok hari. Pesan singkat yang di kirim Septian membuat ia gelagapan sendiri.

Septian
Bsk dnnr

Amara Lidyyana
Dnnr?

Septian
Dinner.

Amara Lidyyana
Ohh, gmna nnti aja ya Sep. Aku pikirin dulu

Septian
Scptny

Ara hanya melihat saja pesan singkat terakhir yang di kirim Septian. Entah ada angin apa Septian mengajaknya dinner.

Atau kah Septian menyukai nya juga? Hanya satu jawaban yaitu

H A L U

Jangan-jangan iya, jangan-jangan tidak.

"KAKAKKKKKK." Teriak Ara di dalam kamar.

Tak ada tanda tanda Hymi mendekatinya. Once again.

achieve timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang