Kenapa harus aku jika membosankanmu?
---
"Ra. Aku mau kita putus." Ucap Septian setelah menenggelamkan gundah gulana nya.
Ara mematung mendengar ucapan Septian. Perlahan air matanya turun. Ia tak bisa berkata apa-apa.
"Ra, jangan nangis dong." Septian lagi-lagi merengkuh tubuh Ara. Tapi kali ini, ia merasakan jika Ara memberontak.
"Kenapa harus aku? Kenapa harus sekarang?" Ucap Ara putus asa.
"Ra, dengerin aku baik-baik. Kalo bukan sekarang aku yakin, kamu bakal lebih sakit. Inget kata-kata aku tadi. Kamu bakalan selalu ada dihati aku. Gak bakal ada yang kedua." Septian mengusap air mata Ara dengan ibu jarinya. Ia berusaha mati-matian menahan air matanya yang akan keluar. Ia harus kuat di depan Ara.
Ara menangis semakin keras. Dada Septian semakin sesak melihat sang pujaan hati meraung seperti itu.
Raungan Ara melemah. Begitu juga pelukan Septian. Ia mendongakkan kepala Ara agar mentapnya. Dibingkai wajah Ara. Air mata yang tersisa di pipinya ia usap. Ara merasakan broken heart yang sangat-sangat dalam.
"Udah ya, jangan nangis. Kalau udah waktunya aku jelasin. Aku sekalian mau pamit. Doain aku biar cepat kembali." Septian menampilkan senyum termanis yang ia punya.
Septian pergi dari tempat tersebut. Ia meninggalkan Ara dengan segala kesalahannya. Ia akan sangat menyesal jika tidak kembali lagi kesini.
Septian melangkah ke kelasnya. Dalam langkahnya, ia merasa amat bersalah. Ia takut setelah ini, Ara menjadi sosok yang berbeda. Ia sangat takut untuk hal itu.
Belum satu bulan mereka resmi berpacaran. Belum lama ia meresmikan hubungan mereka. Tapi ia yakin, ini adalah hal yang benar.
Dilain tempat, Ara hanya diam. Keheningan menyelimutinya. Ia tak menangis lagi. Ia tidak menyetujui, tidak juga menyanggah pernyataan Septian. Ara pun tidak memint penjelasan Septian.
Ia terlalu lelah dengan masalah hidupnya. Tapi yakin tuhan akan selalu bersamanya.
---
Kegiatan Ara sepanjang hanya melamun. Ara masuk kelas saat jam ke-7. Dengan mata sembab hidung merah, sontak menjadi pusat perhatian sentero sekolah. Ia tak makan saat jam istirahat. Tidak memikirkn magh nya yang akan kambuh.
Kayla melihat Ara dengan penampilan tak seperti biasanya pun menghampirinya. Ara duduk bersama Fajar. Terlalu malas dekat dengan Kayla.
"Ra." Kayla menepuk bahu Ara pelan. Ara melirik Kayla tajam. Ia tak peduli kawan dan lawan sekarang.
"Gue mau ngomong sama lo." Pinta Kayla ketika Ara tak menjawab.
"Gak disini, di Perpus, sepi." Tambah Kayla.
Ara melongos pergi ke Perpus, tanpa berniat menunggu Kayla. Kayla hanya tersenyum getir menerima perlakuan dari Ara.
Ara menduduki meja baca di sudut ruangan. Ia menunggu Kayla lumayan lama. Hingga suara decitan pintu perpus membuyarkan lamunannya.
"Ra, gue minta penjelasan." Ucap Kayla.
Ara keheranan dengan ucapan Kayla yang tak masuk akal. "Penjelasan? Apa mau lo?" Tanya Ara tanpa basa-basi.
Kayla terlonjak kaget saat kosa-kata 'aku-kamu' yang biasa diucapkan Ara berubah menjadi 'lo-gue'. Ia yakin ada yang tak beres dengan Ara. Semarah-marahnya Ara, ia akan tetap bersabar.

KAMU SEDANG MEMBACA
achieve time
Teen FictionWaktu bergulir cepat, dia tak merasakan apa arti kasih sayang orang tua kandung, dari kecil hingga besar dia harus menanggung semuanya. Tak peduli dengan penderitaannya, kini dia harus bertahan hidup seorang diri, tak peduli berapa banyak cemooh yan...