Bab 15

7.6K 221 10
                                    

Mobil Kevin memasuki halaman rumah, terlihat banyak sekali mobil tamu yang berderet rapi di parkiran.

Kevin bergegas masuk menuju kamar nya untuk mandi dan berganti baju.
Setelah selesai, Kevin segera keluar dari kamarnya dengan setelan kemeja yang digulung sampai ke siku dan celana jeans. Dia berjalan menuju tempat acara diadakan.

Tamara langsung berlari pelan menuju Kevin dan menggandeng nya menghampiri bunda.

"Kamu udah datang Nak, sini bunda kenalin sama temen-temen bunda." Bunda langsung mengapit lengan Kevin.

"Jeng, ini putra aku." Bunda mengenalkan Kevin kepada Mama Aurelia.

"Ya ampun jeng ganteng banget anak kamu, tau gitu dari dulu aku jodohkan sama anak aku." Mama terkekeh pelan.

Kevin hanya bisa tersenyum, sungguh saat ini dia benar-benar malu karena ulah bunda nya.

"Oh iya, anak kamu tadi kemana?" Bunda celingukan mencari Aurelia.

"Ooh.. kata nya dia mau jalan-jalan sebentar ke rumah kaca kamu. Kamu sih, ngomporin dia bilang banyak bunga disitu," ucap Mama.

"Kevin, kamu susul dia gih. Takutnya dia nyasar." Bunda mengedipkan mata kepada Mama.

Kevin pun hanya bisa mengerutu dalam hati. "Emangnya dia anak kecil yang bisa tersesat dirumah ini." Kevin melengos menuju rumah kaca.

Aurelia menghirup satu persatu wangi bunga di taman itu, perasaan nya senang melihat warna warni bunga di depan mata nya. Aurelia bersenandung kecil dan berfoto diantara bunga itu.

"Lagian nggak ada orang lain disini, jadi bebas dong mau apa." gumam Aurelia.

Kevin mendengar seseorang yang sedang bergumam sendiri sambil bernyanyi pelan. Karena hanya melihat dari belakang, Kevin belum melihat wajah gadis itu.

Kevin ragu menyapa nya, karena lupa menanyakan nama gadis tadi kepada bunda.

"Permisi, saya--" ucapan Kevin terhenti ketika gadis itu berbalik ke arahnya.

Tepat saat Aurelia menoleh ke belakang saat seseorang memanggil nya, dia langsung terkejut sama halnya dengan pria itu.

"Kamu,"ucap keduannya bersamaan.

"Ngapain disini?" tanya Aurelia bingung.

"Nggak mungkin kan bawa rombongan tour ke sini?" goda Aurelia.

Kevin hanya tersenyum memamerkan deretan gigi putih nya.

"Sebenarnya--" Kevin tampak ragu mengatakan nya, "Sebenarnya ini rumah aku," jawab Kevin sambil mengusap tekuknya dengan canggung.

Aurelia  hanya melongo tak percaya.

"Wah.. padahal keluarga nya kaya raya, tapi laki-laki ini rendah hati banget hanya kerja sebagai tour guide." batin Aurelia yang masih belum tahu kebenaran tentang Kevin.

Kevin dan Aurelia berjalan bersama menuju tempat pesta, mama Aurelia dan bunda Kevin saling menatap, karena melihat kedua anak mereka terlihat berbicara akrab. Apalagi sesekali Kevin tersenyum, pemandangan yang langka untuk bunda.

"Ternyata kalian cepat akrab ya." Bunda langsung menggandeng Aurelia.

"Iya Tante, soalnya nyambung aja ngbrolnya." jawab Aurelia seolah-olah mereka baru kenal, takut Mama dan bunda jadi heboh.

"Ooh iya, kamu kan kuliah hukum. Pantesan aja nyambung sama kerjaan Kevin," ucap bunda.

Aurelia mengerutkan dahi bingung. “nyambung dari mana hukum sama travel??” batin Aurelia.

"Kamu belum bilang kerjaan kamu?" tanya bunda. Kevin hanya menunduk, takut Aurelia marah karena dibohongi.

"Ini lho si Kevin kan komandan polisi di divisi Badan Rahasia Negara," ucap Bunda yang membuat Aurelia langsung terbelalak kaget. Gadis itu menatap Kevin dengan tajam seperti meminta penjelasan.

"Ya udah kalo gitu kalian ngbrolnya aja lagi, bunda sama mama kesana dulu." Mama yang membaca situasi raut wajah putrinya langsung menarik bunda Kevin.

"Sorry," ucap Kevin pelan.

"Enak ya, ngerjain orang." Aurelia mengerucutkan bibirnya.

"Kan kamu sendiri yang langsung nebak pekerjaan aku. Pas aku mau jawab keduluan kamu minta temenin di Bali," ucap Kevin ragu.

Aurelia menghembuskan nafas kesal, memang salahnya sok tau jadi orang.
Kevin menatap wajah Aurelia, gadis itu imut juga kalo lagi marah.

"Ya udah, aku maafin mengingat jasa kamu di Bali." Aurelia tersenyum menoleh ke arah Kevin, dan sialnya Kevin tertangkap basah sedang memperhatikan dirinya. Seketika suasana langsung canggung.

"Terima kasih." balas Kevin sambil mengusap tekuk meredakan rasa berdebar di hatinya.

Mama dan Bunda yang menatap dari jauh merasa senang, seakan akan berharap mereka bisa bersama.

Setelah pesta usai, Kevin mengantar Aurelia ke kamarnya.

"Huh..padahal aku bisa ke kamar sendiri lho. Tapi karena tadi kamu maksa, ya terima kasih," ucap Aurelia saat sampai di depan pintu kamarnya.

 Tapi karena tadi kamu maksa, ya terima kasih," ucap Aurelia saat sampai di depan pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kan tamu. Ya sudah, sekarang kamu istirahat aja." Kevin beranjak pergi.

"Good night." Aurelia melambaikan tangan dan hanya di balas anggukan oleh Kevin.

Kevin membaringkan diri di ranjang, pikiran nya terisi oleh bayang-bayang Aurelia. "Terlalu cepat jatuh cinta kepada gadis itu." gumam Kevin sambil memejamkan mata.

TBC
Jangan lupa kasih vote ya ❤️

Aurelia

Aurelia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kevin

Kevin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1. Cinta & Hasrat (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang