Bab 16

7.5K 200 2
                                    

Aurelia sudah bangun dan bersiap turun untuk sarapan, sementara mama sudah di dapur dari pagi tadi membantu bunda memasak.

Terlihat semua orang sudah berkumpul di meja makan, kecuali Kevin. “Kemana dia?” batin Aurelia.

"Kevin udah berangkat kerja." jawab Bunda yang sedang mengisi nasi goreng ke piring Aurelia, seolah tahu pikiran gadis itu.

Pipi Aurelia merona, merasa malu dengan perkataan bunda.

"Ayo makan, jangan diambil hati ucapan bunda." Om Riko, papa Kevin menyela sambil tersenyum.

"Lagian mana mau kak Aurel sama batu es..hehehe." sahut Tamara cekikikan geli.

"Hush.. kamu ini, malah menjelekkan kakak kamu. Bunda kan pengen Aurel jadi menantu bunda." Bunda melototi Tamara, sedangkan Tamara hanya cuek sambil mengunyah nasi goreng.
Semua orang yang ada diruang makan pun tertawa melihat bunda dan Tamara.

Setelah om Riko berangkat kerja dan Tamara berangkat sekolah, rumah itu terasa sepi. mama Aurelia dan bunda Kevin sedang mengobrol di teras belakang, sementara Aurelia memilih menonton tv dengan bosan.

"Haduh, dirumah lagi gak ada siapa siapa. Bunda gak enak dong kesana, masa ninggalin tamu." Terdengar suara bunda sedang berbicara di telepon.

"Emang berkas nya penting banget ya?"

"Gimana dong," ucap bunda putus asa.

"Kenapa Tante?" tanya Aurelia yang melihat bunda seperti sedang kebingungan.

"Oh ini, si Kevin minta anterin dokumen ke kantor nya. Tapi Tante gak tau harus nyuruh siapa." jawab bunda pelan.

"Biar Aurel aja yang anterin gimana?" Aurelia pun menawarkan diri membantu.

"Beneran?" mata bunda langsung berbinar.

Aurelia mengangguk dan tersenyum kepada bunda.

Setelah itu bunda menyerahkan map yang berisi dokumen dan secarik kertas berisi alamat kantor Kevin.

Aurelia pun memesan taxi online.
Aurelia sampai di gedung kantor Kevin dan langsung menuju resepsionis untuk bertanya ruangan Kevin. Sebelumnya Kevin sudah tahu Aurelia akan datang, dan meminta gadis itu bertanya kepada resepsionis kalau sudah sampai.

"Permisi, ruangan Kevin Sanjaya dimana?" Aurelia menghampiri seorang pria yang menjaga meja resepsionis.

Semua yang mendengar perkataan Aurelia sontak menoleh menatap penuh tanda tanya siapa dia. Baru kali ini ada wanita yang datang mencari sang komandan.

Dengan gugup sang resepsionis mengatakan letak ruangan Kevin.
Aurelia melangkah tak peduli dari tatapan menyelidik setiap orang di sana.

Tok..tok..tok

Aurelia mengetuk pintu dan membukanya pelan, terlihat Kevin sedang serius membaca tumpukan kertas di atas mejanya.

"Hai.." sapa Aurelia sambil berjalan ke arah meja Kevin.

"Hai.. kok gak bilang udah disini?" Kevin langsung berdiri dari duduknya dan mengajak Aurelia duduk di sofa.

Aurelia menatap sekeliling ruangan kerja Kevin, terasa nyaman dan membuat betah siapa pun yang bekerja di ruangan itu.

Aurelia menatap sekeliling ruangan kerja Kevin, terasa nyaman dan membuat betah siapa pun yang bekerja di ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1. Cinta & Hasrat (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang