Bab 3

13.2K 205 0
                                    

Mama tersenyum menatap putri kesayangan nya yang tampak ceria pagi ini.

"Pa, kayak nya ada yang lagi bahagia nih...ehem..ehem.."  mama melirik Papa yang sedang membaca koran.

"Ya bagus dong Ma, biar nilai ujian nanti memuaskan." Papa hanya tersenyum melihat istrinya yang kepo urusan putrinya, sementara Aurelia tak peduli dengan ocehan Mama.

"Aurel, kamu sudah tau mau melanjutkan study nanti kemana?" Papa berhenti membaca koran sambil menyesap cangkir kopinya.

"Udah dong Pa, Aurel pengen lanjutin kuliah disini aja. Aurel nggak mau jauh dari mama." Aurelia memeluk lengan sang Mama dengan manja.

"Kenapa nggak di luar negeri aja? disana kan lebih bagus kampus nya?" Papa memberi ide sambil melirik Mama.

"Sama aja Pa, yang penting kan niat belajar nya… heeehee" jawab Aurelia tanpa ragu.

Keputusan Aurelia sudah bulat, dia tetap ingin kuliah di Surabaya saja. Menurutnya diluar negeri ataupun disini sama saja, lebih baik dekat dengan kedua orang tua tercinta.
Papa pun hanya menghela nafas, apapun keputusan putrinya mereka sebagai orangtua akan tetap mendukung.

***

Sementara itu, Bastian duduk di basecamp nya bersama Andi dan Kris.

Walaupun Kris sudah main serong dengan Tiara, tapi Bastian tak ambil pusing karena menurutnya Tiara lah yang salah. Jadi mereka tetap berteman seperti sebelumnya.

"Beneran bro lo udah jadian sama Aurel?" Andi menatap Bastian tak percaya. Karena mereka tahu tipe wanita Bastian adalah yang agresif dan nakal, berbeda 180 derajat dengan Aurelia yang polos dan naif. Mungkin pacaran saja belum pernah.

"Iya dong, gue pengen ngerasain pacaran sama cewek polos gitu. Gemes banget liat tingkah nya kalo lagi malu gitu." Bastian senyum-senyum sendiri memikirkan Aurelia saat menerima jadi pacarnya. Andi dan Kris cuma geleng kepala melihat tingkah Bastian.

"Taruhan paling lama 2 bulan deh." Kris melempar beberapa lembar uang seratus ribu ke atas meja.

"Gue 3 bulan aja deh." Andi ikut ikutan taruhan.

Bastian melotot melihat kedua temannya.

"Lihat aja, dalam waktu satu bulan gue pasti dapetin semua milik Aurelia."Bastian menyeringai devil.
Sejujurnya Bastian hanya ingin main-main saja dengan Aurelia, mungkin karena sifat polos Aurelia yang membuat Bastian merasa tertantang untuk berpacaran dengan gadis itu.

***

Hari-hari sibuk ujian dimulai, Aurelia fokus belajar karena sudah berjanji kepada Papa nya akan mendapatkan nilai yang bagus. Dan bertemu dengan Bastian pun di stop dulu, karena Bastian juga ujian.
Hari melelahkan akhirnya sudah selesai mereka lewati, sudah empat  hari Aurelia tidak bertemu Bastian. Hari ini Bastian menjemput nya di sekolah, Aurelia merasa benar-benar rindu ketika melihat laki laki itu.
Bastian tersenyum miring seakan tahu pikiran Aurelia yang merindukan nya.

"Kangen ya?" canda Bastian saat Aurelia hanya menatapnya terus di dalam mobil, pipi Aurelia bersemu merah karena malu ketahuan sedang menatap Bastian. Aurelia mengangguk pelan, tak mau mengelak sedikitpun.

"Hey..I Miss you too." Bastian mengusap rambut Aurelia pelan.

Bastian berhenti dan menepikan mobilnya, Bastian menyelipkan anak rambut Aurelia ke belakang telinga.
Jantung Aurelia berdebar kencang saat Bastian mendekatkan wajahnya, Aurelia pun memejamkan mata.
Bibir Bastian menempelkan di bibir nya, perlahan lahan menyesap bibir nya. Aurelia membuka mulutnya, membiarkan Bastian melesakkan lidahnya ke dalam rongga mulutnya, hingga mereka berhenti untuk mengatur nafas.

1. Cinta & Hasrat (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang