Bab 21

10.9K 215 9
                                    

"Morning Ma.. morning Pa.." Aurelia menuju ruang makan dan mencium pipi papa dan mama.

"Morning too princess." Mama mengelus rambut aurelia penuh kasih sayang.

"Gimana persiapan ujian kamu??" Papa menatap Aurelia sambil menyesap kopi.

"Beres Pa, tenang aja. Anak Papa ini kan selalu no 1." Aurelia menepuk dada dengan bangga.

"Dasar kamu ya." Papa tersenyum senang.

"Oh iya, jangan lupa juga persiapan pernikahan kamu." Mama mengoles roti dan meletakkan di piring Aurelia.

"Mama buru-buru banget sih, tenang aja kalo udah lulus kami langsung urus kok," ucap Aurelia sambil mengigit roti.

"Ehm... anak papa sebentar lagi jadi istri orang." Papa terlihat sedih.

"Jangan khawatir Pa, serahin semua sama Kevin. Mama percaya dia laki-laki yang bertanggung jawab. Sama negara aja sayang, apalagi sama istri." Mama terkekeh pelan, Papa pun ikut tertawa.

Aurelia hanya mendengar ocehan orang tua nya, sambil menikmati sarapan.

Sesampai dikampus, Aurelia pun mendapat telepon dari Kevin.

"Selamat ujian ya sayang." Kevin memberikan ciuman dari layar hp.

"Thank you sayang." Aurelia pun membalas dengan mencium layar hp nya.

"Ya udah, nanti malam aku telpon lagi ya." Kevin melambaikan tangannya.

"Oke." Aurelia pun membalas dengan tersenyum lalu mematikan video call dari Kevin.

Aurelia sudah giat belajar untuk ujian kali ini, jadi tidak perlu khawatir lagi
Untunglah Aurelia sangat bersemangat, karena dukungan semua orang.

Apalagi Kevin yang selalu menemani nya belajar dengan video call, walaupun hanya memandang gadis itu belajar. Kevin sangat senang.

Ujian berlangsung 5 hari dan sangat melelahkan bagi semua mahasiswa.

Vera yang lumayan malas belajar, hanya menggerutu didepan Aurelia dan Susi.

"Maka nya punya gebetan, biar semangat." Susi cekikikan disamping Vera.

"Apaan sih, nggak ada hubungan nya deh punya pacar sama belajar kan gak nyambung." celoteh Vera.

"Ya ada dong, kayak gue lagi belajar di tungguin sampe kelar biarpun lewat video call doang.. hihihi." Aurelia menyombongkan diri didepan Vera.

"Huh, lebay banget sih lo pada." Vera melempar keripik kentang ke arah Aurelia dan Susi.

Mereka lalu tertawa.

"Apa lo mau gue jodohkan sama Dino." Aurelia mengedipkan mata kepada Vera.

"Jangan becanda deh, mana mau sih dia sama gue. Lagian mungkin dia udah punya pacar." Vera pura pura cuek.

"Ya udah, nanti gue tanya ke Kevin deh." goda Aurelia.

Vera hanya tersipu malu, hatinya berdebar tak karuan.

Sore itu bunda menelpon mama, menanyakan persiapan pernikahan mereka.

Mama pun menyerahkan kepada bunda semua pengaturan nya, karena acara akan diadakan di Jakarta.

Disana banyak kolega bisnis papa jadi tidak ada masalah, bahkan lebih dekat dibanding tamu undangan harus ke Surabaya.

Bunda mengirimkan beberapa foto baju pengantin, agar Aurelia memilih sendiri yang mana akan digunakan.

***

Semua persiapan telah dilakukan, undangan juga sudah disebar.

Aurelia duduk dengan gugup dikamar, menatap gaun pengantin yang akan digunakan besok pagi.
Pintu kamarnya diketuk, Kevin masuk dan duduk di samping nya.
Kevin meraih tangan Aurelia, menggenggam nya dengan erat.

1. Cinta & Hasrat (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang