Aku tak habis pikir ada orang se bejat seperti ayah. geramku
_________________________________________________________
Abigail Pov.
Aku melangkah naik ke kamar ku untuk mengistirahatkan pikiranku yang berkecamuk. Aku benar-benar pusing. Tapi sebelum menginjak anak tangga ke 2, suara Bunda menginterupsiku.
"Abigail sayang." panggil Bunda manis, aku menoleh. Dia menarik nafas sebelum melanjutkan plus mata seriusnya. "Bunda tidak ingin besok kamu masuk koran pembunuhan atau penganiayaan, dan semacamnya. Bunda serius. That past time. Let it be." kata Bunda dengan mata tajam.
"Haah, i swear, i always think you can read my mind." kataku sebal.
"Hahah, honey. Aku ini ibumu. Tahu seluk belukmu sayang. Tolong ya nak. Kali ini Bunda serius." kata Bunda lembut. Aku tersenyum getir. Tahu bahwa jika aku bilang 'iya' sekalipun, pasti aku akan menganiaya Kai Hitsugaya beserta istri dan anaknya. Aku tersenyum bukan untuk menyembunyikan aku bohong, tapi aku melihat tekat Bunda dan ketulusannya. Aku benar-benar tersentuh. Pastilah Kai orang terbodoh tanpa bisa melihat perjuangan Bunda. pikirku.
"Malam mom. Sleep Tight." kataku lalu naik ke atas. Sedangkan aku bisa merasakan Bunda menatap punggungku dengan sorot sedihnya. Aku benar-benar merasa bersalah karena yang ke 3 kalinya itu adalah permintaanku.
Walau ini masih jam 7 malam. aku memutuskan untuk berendam air hangat untuk merilexkan pikiran gilaku dari rencana-rencana mengerikan. Di sisi lain aku sangat marah, tapi aku juga merasa bersalah. Jadi aku putuskan untuk menuruti Bunda. Toh, tidak boleh menganiaya kan? Ketemu boleh dong?
Oke. Aku fikirkan itu nanti. Sekarang waktunya untuk menyelam ke alam mimpi. haah, lelah mendengar kisah tragis Bunda yang sangat seram.
____________________________________________
"Sayang! Turun! Sarapannya udah siap." seru Bunda dari bawah. Terdengar suara langkah kaki turun.
"Morning my lovely mother. The most sexy mother in the world." sapaku genit.
"Hush! Anak perawan ngomongnya!" kata Bunda sebal dengan pipi merona.
"Hmm, bau nasi goreng. Pasti delicious. Ah, the best cook in .." "Buruan makan, dari pada ngegombal nanti telat, mending kamu makan!" kata Bunda menyela gombalan pagiku.
"Hehe." cengir ku.
Aku duduk berhadapan dengan Bunda, dan sembari makan, aku bersenda gurau dengan Bunda. Suasana hangat seperti biasanya. Dan seperti biasanya juga aku mencium punggung tangan Bunda untuk pamit. Dan Bunda mendoakan ku supaya jadi anak yang baik dan patuh pada guru. Semuanya seperti Biasanya.
Tapi, aku berjalan bukan di jalan biasanya ke sekolah,
Karena, aku ingin bolos.
Untuk menemui seseorang yang penting.
Kai Hitsugaya, atau bisa di bilang, Ayah kandungku.
___________________________________________
Author Pov.
Jika kalian berfikir, saat Abigail berangkat sekolah -seharusnya- langsung ke kantor ayahnya, berarti kalian SALAH BESAR. Kenapa? Karena ini masih sangat PAGI. Anggap saja waktu berangkat sekolah negri di indonesia, langsung ke kantor. Seorang CEO yang kerajinan yang sudah akan ada di kursinya.
Jadi, sebenarnya, Abigail sudah sangat lama tidak bermain-main -nongkrong- setelah mengenal Toushiro. Karena, walau tingkahnya 'dableg' dia orang yang taat peraturan -efek kerasnya kehidupan di Jepang-. Jadi di sinilah dia. Di salah satu tempat tongkrongan yang terkenal di anak muda. Game Center juga tak luput dari jamahan kaki Abigail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle Love
Teen FictionAbigail sesungguhnya punya hati yang baik dan sangat ceria. Dia di kelilingi oleh kakak-kakak laki-lakinya yang sangat amat menyayanginya. Tapi semuanya itu tidak akan dia tunjukkan lagi semenjak Ayahnya (Kai Hitsugaya) melukai hati sang Ibunda terc...