"Muka kamu merah sayang." kata Gin usil.
"Gin!" kata Abigail lagi.
Cup. Kecupan terakhir dan cream terakhir juga yang di makan Gin. "Enakkan makan dengan cara begiini." kata Gin.
"Mesum!" kata Abigail dan di sambut tawa Gin.
_________________
5 hari kemudian.
"Gin, kita mau kemana sih?" tanya Abigai penasaran.
"Adadeh. Pastinya hari ini kamu full milik aku." kata Gin ceria.
"Ya udah. Jalan kan?" tanya Abigail senang.
"Iya sayang, seneng ya di ajak jalan sama aku?" tanya Gin mesra.
"Kangeenn." jawab Abigail manja.
"Aku bakalan ngajak kamu ke tempat bagus princess." kata Gin misterius.
"Kalau sampai aku gak tertarik, kita putus ya." goda Abigail.
Gin terpaku mendengar tantangan dari Abigail. "Boleh, kalau kamu terpesona, kamu ikut aku ke Jepang buat lanjut study ya?" tantang Gin.
"Yee! Gak mau! Nanti Bunda sama siapa kalau aku pergi? Pokoknya No Way!" kata Abigial serius.
"Hahaha, mother complex. Ya udah sih say, becanda doang. Tapi kalau kamu serius sih gak papa. Kita gak usah LDR-an lagi." kata Gin sambil tertawa renyah.
"Ahh, bukannya gitu, aku gak mau ninggalin Bunda sendirian. I love her so much." kata Abigail sendu.
"Iya sayang, aku ngerti. Sekarang, jangan sedih lagi ya, cup.. cup.. cup." kata Gin sambil mengusap pelan kepala Abigail dengan sayang.
_____________________
"Makan disini dulu aja yang." kata Gin lembut.
"Emang masih jauh?" Tanya Abigail bingung karena tidak sampai-sampai.
"Ayo duduk, disini aja." kata Gin tanpa memperdulikan pertanyaan Abigail.
"Waahhh! KEREN!!" puji Abigail saat melihat pemandangan yang terhampar di hadapannya. Padang ilalang yang menguning serta bunga-bunga dandelion. Dan itu membuat Abigail senang.
"Kamu suka? Ini yang pertama." kata Gin.
"Dari yang?" tanya Abigail antusias.
"Dari banyak hal yang bakalan aku tunjukkin ke kamu selama aku disini. Kalau kita separate lagi, mungkin lewat foto. Tapi aku pengennya ngunjungin bareng kamu." kata Gin serius.
"Sip! Tapi kalau yang di Jepang, maaf ya, aku gak akan pernah mau ninggalin Bunda sendirian. Sorry Gin." sesal Abigail.
"Kan aku harap beib. Bukan maksain." kata Gin tersenyum tenang. "Foto yuk? Udah lama gak ketemu kan?" kata Gin lalu merapatkan tubuhnya ke Abigail. "1 ... 2... 3.."
CLEK..
Terfotolah Gin sedang mencium Abigail dengan latar pemandangan ilalang dan dandelion itu. Dan untuk foto ke dua, Gin memamerkan giginya yang rapih sedangkan Abigail tersipu dengan wajah memerah. Foto ke 3, Abigail balik mencium pipi Gin sedangkan Gin dengan tanda 'V'nya tersenyum. Foto terakhir mereka memejamkan mata, berdekatan, seperti layaknya menikmati pemandangan dan kemesraan mereka.
____________________
"Jangan turun ke sana sayang, mending sini deh." kata Gin lalu menggendong Abigail ke atas kap mobil. "See? Better, kesana bahaya." jelas Gin. Dan Abigail hanya ber'oh' ria.
Hening.
Abigail memilih untuk menikmati suasana. Dan Gin tak pernah bosan menatap pacarnya. Dia cantik, mandiri, dan pintar. Abigail punya pesona tersendiri di mata Gin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle Love
Teen FictionAbigail sesungguhnya punya hati yang baik dan sangat ceria. Dia di kelilingi oleh kakak-kakak laki-lakinya yang sangat amat menyayanginya. Tapi semuanya itu tidak akan dia tunjukkan lagi semenjak Ayahnya (Kai Hitsugaya) melukai hati sang Ibunda terc...