"Nah, diam disini. Jangan pergi kemana pun, aku akan mengambil bajumu. Kau mengerti, bocah nakal?" tanya Chanyeol dengan menunjuk-nunjuk Jiwon yang terduduk di atas ranjangnya dengan handuk yang melilit tubuh gempal telanjangnya.
Si bayi hanya mengerjap-ngerjap saja, sedangkan Chanyeol kini mulai mencari baju Jiwon yang ia beli kemarin. Kalau tidak salah ia beli dua belas pasang untuk bayi itu.
"Hm, kira-kira dia Bagus pakai yang mana ya?" tanyanya pada diri sendiri.
Setidaknya bayi itu akan nampak sangat keren dimatanya, walau biasanya semua bayi nampak gemas apapun pakaian mereka. Namun Jiwon akan ikut dengannya ke kampus dua jam lagi, jadi ia harus memakaikan baju terbaik untuk si kecil.
"Nah, Jiwonie bagaimana jika kau pakai yang ini?"
Chanyeol menoleh kebelakang seraya menunjukkan baju untuk Jiwon, namun matanya mengerjap melihat si bayi yang tak ada lagi di atas ranjangnya. Hanya ada sebuah handuk bekas Jiwon disana.
"Hey, Jiwon?! Kau kemana?! Apakah dia jatuh? Tapi tak ada suara tadi." monolognya sendiri dan mulai mencari Jiwon bahkan sampai ke bawah tempat tidurnya.
Hingga sebuah suara robekan kertas mengalihkan perhatiannya, itu terdengar di luar ruangan. Chanyeol menatap horor pintu kamarnya yang terbuka. Dengan cepat ia beranjak dari sana dan keluar kamar.
Pemandangan Jiwon dengan tubuh telanjangnya tengah merobek banyak kertas yang tergeletak di meja, sebagian sudah berantakan di lantai.
"Oh, tidak tidak! Itu semua adalah skripsiku yang akan ku ajukan hari ini!" teriak Chanyeol yang langsung mengambil semua kertas yang masih untuk dan belum menjadi korban dari Jiwon.
"Aku bilang padamu untuk duduk manis disana! Kenapa kau malah mengacaukan semua tugasku, hah?!" teriaknya lagi yang kini semakin besar. Jiwon yang merasa ia tengah dimarahi pun berkaca-kaca, mulutnya sudah mencebik dan akhirnya menangislah si kecil.
Chanyeol yang melihat Jiwon menangis semakin kesal, lalu melenggang pergi ke arah dapur. Mengambil mangkuk bubur itu dan segera memberikannya pada si bayi.
"Makanlah sendiri dan pakai bajumu sendiri!" bentak Chanyeol dan akhirnya pemuda itu masuk ke dalam kamarnya. Tak lupa dengan bantingan pintu, meninggalkan Jiwon yang masih menangis sesegukan.
"Untung saja kau menggemaskan." Chanyeol menghela napasnya lalu kembali menyuapi Jiwon yang kini sudah berpakaian rapi, di bagian depannya pemuda tampan itu meletakkan celemek agar tidak belepotan.
Di kamar selama lima menit dengan suara tangisan Jiwon yang membuat Chanyeol tak tega, akhirnya pemuda itu pun keluar dari kamarnya. Memakaikan baju untuk Jiwon dan menyuapi bubur untuk sarapan si kecil.
Dia memang kesal dan marah atas tingkah Jiwon, namun ia sadar jika si bayi itu memang tidak tahu apapun. Yang harusnya disalahkan adalah dirinya yang meletakkan barang-barang penting seperti itu harusnya dijauhkan dari jangkauan Jiwon.
Dan masih beruntungnya, Chanyeol masih mempunyai salinan dan hanya tinggal print saja. Karena kalau tidak, entah bagaimana Chanyeol akan mengulangnya kembali.
"Kenyang, hm? Dasar anak nakal!" ucap Chanyeol dengan membersihkan sisa bubur di sekitar mulut Jiwon. Untungnya saja si bayi gempal itu duduk tenang ketika makan, hingga tidak terlalu repot bagi Chanyeol.
"Kau sudah mandi, juga sudah makan. Kalau begitu kau main ini sementara waktu, Daddy akan mandi sebentar lalu kita menuju Papa-mu, okay?"
Chanyeol mendengus geli mendengar sebutan itu lalu menganggukan kepalanya pada Jiwon yang hanya diam menatap sebuah mainan bebek karet di tangan pemuda tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO BABY [CHANBAEK]✔
FanfictionBaekhyun dan Chanyeol yang tinggal bersebelahan saja sudah bisa membuat orang-orang di sekeliling mereka kesal. Ada saja hal yang membuat keduanya adu mulut. Lalu bagaimana jadinya saat hujan sangat deras di malam hari keduanya menemukan seorang ba...