Maafkan saya bikin kalian bingung wkwk
Jadi itutuh marganya Shim bukan Shin, maklum semenjak mamas Chwang udah taken. Saya tiba-tiba aja lupa siapa dia wkwk
Udah lah, pokoknya komen aja. Udah fast up neh, terus pengen tambah bonchap tapi males komen.
Pengen kaya tapi ga mau kerja rebahan doang. Ya mana bisa.
"Kita akan bertemu dengan Jiwon kan minggu depan?"
Chanyeol tersenyum kecil namun terlihat getir.
"Ya sayang, setelah kau sembuh."Ini sudah hari kelima belas dimana Baekhyun masih dirawat di rumah sakit. Kesehatan istrinya memang kian membaik, namun tidak dengan tubuhnya. Baekhyun semakin kurus, pipinya menirus bahkan untuk duduk saja tak bisa terlalu lama.
Entah apa penyakitnya, namun semua hasil pemeriksaan medis menyatakan istrinya itu sudah lebih dari sehat. Namun setelah Chanyeol merenung dan melihat istrinya diam-diam menangis, ia tahu sesuatu. Hatinya, hati istrinya sedang tidak baik-baik saja.
Rindunya pada Jiwon ternyata bisa berdampak pada tubuhnya yang kian melemah. Walau Baekhyun makan dengan teratur dan minum obat, nyatanya sebuah rindu berat yang dideritanya bisa membuat tubuhnya yang dulu berisi di kian menyusut.
Lalu istrinya? Ya, Chanyeol telah meminang Baekhyun dua hari setelah acara lamaran yang hanya mereka saja yang tahu. Dengan meminta seorang pendeta untuk datang ke rumah sakit, Chanyeol akhirnya mengucap janji suci dihadapan keluarga di kedua belah pihak.
Nyonya Park yang tak tahu menahu masalah ini pun langsung menangis melihat calon menantunya yang terlihat sangat menyedihkan. Begitu juga dengan Yoora yang tak tega melihat Baekhyun. Mereka semua tahu bagaimana dekatnya si kecil dengan Papanya.
"Aku tidak akan sembuh jika Jiwon tidak disini. Chanyeol, aku merasa jika tubuhku mulai melemah. Apakah Jiwon disana juga sedang tidak baik-baik saja?" tanya Baekhyun dengan mata berkaca-kaca.
Chanyeol berdesis, ia menggeleng dengan tangannya yang menggenggam erat tangan kurus istrinya.
"Jangan berburuk sangka seperti itu. Lebih baik kau tidur, aku akan mencoba untuk membawa Jiwon padamu. Tapi kau harus sembuh, kau jangan berpikir macam-macam duku mengerti istriku?"Baekhyun tersenyum lemah lalu mengangguk. Chanyeol balas tersenyum lalu menaikkan selimut sebatas dada istrinya, memberikan kecupan kecil di kening sebelum akhirnya ia keluar.
Selama lima belas hari ini, Chanyeol sudah banyak menemukan informasi tentang dimna keberadaan wanita yang diduga orang tua kandung Jiwon juga si bayi nan gempal itu.
Pemuda tampan itu bahkan dmendapat kiriman foto bagaimana sekarang kondisi Jiwon sama seperti sang papa. Bayi itu seperti tak terurus, tubuhnya yang dulu gempal kini terlihat sangat kurus. Ditinggal cukup lama, nyatanya Jiwon pun sudah bisa merayap dan melangkah sedikit demi sedikt. Walau tubuhnya kurus atau memang ia jarang diberikan makan, senyum Jiwon tak pernah luntur. Anak itu tetap menjadi anak yang ceria.
"Tuan Park?"
Chanyeol menoleh pada seorang pria paruh baya yang ia sewa sebagai pengacaranya dan dibelakangnya juga ada wanita paruh baya yang ia kenal sebagai ibu dari wanita muda yang mengaku ibu kandung Jiwon.
Senyum sopan Chanyeol berikan, lantas pemuda tampan itu meminta keduanya untuk ikut dengannya.
Disinilah Chanyeol, di sebuah kantin rumah sakit. Dengan dua orang patuh baya di hadapannya.
"Aku tidak tahu jika Jiwon sebenarnya bukan anak kandung anakku. Ternyata dia sempat keguguran dan itu membuatnya marah. Sebuah kesempatan emas untuk membuat Changmin kembali padanya telah gagal total. Dan yang lebih membuatnya marah lagi, kekasih Changmin saat itu dinyatakan positif hamil. Semua menyambutnya dengan penuh suka cita bahkan hingga detik-detik persalinan pun mereka sangat antusias."
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO BABY [CHANBAEK]✔
FanficBaekhyun dan Chanyeol yang tinggal bersebelahan saja sudah bisa membuat orang-orang di sekeliling mereka kesal. Ada saja hal yang membuat keduanya adu mulut. Lalu bagaimana jadinya saat hujan sangat deras di malam hari keduanya menemukan seorang ba...