Udah saya tepatin janji walau gak on time seperti biasa wkwk
Ini yang nagih komen awas ga komen. Tak pantau yang ga komen tapi minta next next
Nyonya Park menyantap makan malamnya dengan khidmat sesekali melirik anak dan calon menantunya itu nampak akur dan bekerja sama saling bahu membahu mengurus si kecil nan gempal itu.
Dalam hati Nyonya Park tersenyum senang, tak salah ia memilihkan pendamping untuk anaknya. Walau awalnya Chanyeol menolak, namun hati manusia tidak ada yang tahu.
Kadang yang kita pikir baik, belum tentu selalu baik kedepannya. Namun yang kadang kita pikir salah dan tidak baik, bisa jadi kedepannya dialah orang yang paling mengerti kita.
Ketika hati sudah berbicara, otak tidak akan bisa berpikir jernih. Ketika seseorang sudah jatuh Cinta, sulit untuk beralih. Cinta membuat orang mabuk kepayang, Cinta membuat orang bisa menjadi gila dan Cinta juga bisa membuat seseorang menderita.
"Kalian akan menginap malam ini kan?"
Baekhyun mendongak dan tersenyum pada Nyonya Park.
"Sepertinya iya, kasihan jika Jiwon harus berpergian malam hari. Mungkin kami akan izin besok untuk tidak pergi kuliah.""Kalian tidur bertiga tak apa kan? Atau Baekhyun tidur bersama Yoora saja?"
"Bu, kami bahkan sering tidur seranjang. Jadi tidak masalah. Bisa gawat jika Baekhyun tidur bersama dengan Yoora." celetuk Chanyeol dengan entengnya membuat Yoora yang ada di seberang adiknya mendelik kesal dan berniat melempar sendok yanh ada ditangannya. Namun ia urungkan karena Jiwon tengah duduk manis di pangkuan Daddy-nya.
"Ibu malah khawatir jika Baekhyun tidur denganmu. Ingat, jangan berbuat macam-macam sebelum menikah. Urus dulu skripsi kalian dan wisuda, setelah itu kita akan merencanakan pernikahan setelahnya." ucap Nyonya Park panjang lebar. Membuat Chanyeol dan Baekhyun tersedak, sedangkan Jiwon hanya mengerjap pelan.
"Bu!" tegur Chanyeol. Ia segera mengambil minum untuk Baekhyun dan mengelus punggung papa-nya Jiwon.
"Apa? Aku benar, kan? Jangan terlalu lama pacaran lebih baik menikah. Kalian bisa melakukan apapun, tidak ada batasan dan tidak ada yang menghalangi."
Baekhyun terdiam menahan malu, wajahnya juga sudah memerah. Chanyeol juga tak kalah malunya.
Nyonya Park yang duduk diam di ujung meja makan itu tersenyum dalam diam. Seharian ini rumahnya terasa sangat ramai karena adanya Jiwon.
Bayi itu selalu tertawa dan tidak mudah menangis. Terlebih jika Papa dan Daddy ada di sekelilingnya, bayi itu semakin lincah dan berani untuk mengekspresikan dirinya dengan orang baru.
Melihat bagaimana Chanyeol dan Baekhyun kompak dalam mengasuh Jiwon, membuat Nyonya Park tanpa ragu merencanakan sebuah pernikahan untuk kedua anak muda itu. Mau menunggu apa lagi? Kedewasaan seseorang itu tak bisa di ukur hanya dengan usia. Chanyeol dan Baekhyun sudah layak untuk menjadi orang tua kedepannya.
"Nah, sekarang kita beralih pada park yang lain. Park Yoora, anak gadisku kapan kau akan membawa calon suamimu ke rumah?" kini Nyonya Park menatap tajam sang anak sulungnya.
Sedangkan yang di tatap mempercepat kunyahan di mulutnya, bahkan baru selesai ditelan ia kembali menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Begitu seterusnya sampai nasi yang ada di piringnya telah habis.
"Oh astaga! Aku kenyang sekali~" ucapnya enteng, setelahnya ia bersendawa membuat Nyonya Park melotot horor, Chanyeol yang mendelik kesal dan Baekhyun yang menganga tak percaya. Jiwon? Apalagi yang bisa bayi itu lakukan selain tertawa, Yoora sangat lucu menurut si gempal.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO BABY [CHANBAEK]✔
FanfictionBaekhyun dan Chanyeol yang tinggal bersebelahan saja sudah bisa membuat orang-orang di sekeliling mereka kesal. Ada saja hal yang membuat keduanya adu mulut. Lalu bagaimana jadinya saat hujan sangat deras di malam hari keduanya menemukan seorang ba...