HBB #5

28.4K 4K 982
                                    

Jiwon-ah,maafkan Daddy-mu yang labil ini ya ><














"Kau gila, bodoh, idiot atau apa?! Sungguh kau adalah orang terburuk yang ku temui di abad ini!"

Chanyeol mendesah lelah, matanya berotasi malas. Sedangkan tangannya tak berhenti menepuk bokong Jiwon, kalau-kalau anak itu terbangun karena suara melengking dari Papa-nya.

"Harusnya aku yang marah padamu! Apa-apaan kau mengoda penjaga kasir itu, huh? Jiwon sedari tadi merengek dan kau malah dengan senang hati mengobrol bersamanya." ungkap Chanyeol dengan kesal.

Lagi-lagi pemandangan itu pun tak luput dari kesalahpahaman para pengujung Mall. Terlebih bagi orang-orang yang menyaksikan bagaimana Baekhyun tertangkap basah berbincang ria, sedangkan suaminya tengah kelimpungan menenangkan anak mereka yang menangis.

Dan pertengkaran dalam bahtera rumah tangga pun akhirnya tak terelakan.

"Lucas itu adalah adik kelasku dulu. Kami sudah lama tak bertemu, wajar jika aku merasa senang bertemu dengannya. Aku bahkan akan mengundangnya untuk datang kerumah jika saja kau tidak mengacau tadi." desis Baekhyun sinis.

Saat ini nereka tengah berjalan keluar dari pusat perbelanjaan dan melangkah menuju halte. Omong-omong, Baekhyun berangkat kuliah tadi pagi dengan busway. Begitu pun Chanyeol.

Jadilah ketiganya yang sudah seperti keluarga kecil yang bahagia itu. Pergi da pulang dari pusat perbelanjaan dengan menggunakan busway.

"Untuk apa kau undang dia kerumah? Lagipula, Mom tidak akan setuju jika kau menikah dengan penjaga kasir itu. Bahkan untuk membeli eyelinermu saja dia tidak mampu." timpal Chanyeol yang kini tengah duduk di halte. Lelah juga ia menggendong Jiwon yang tubuhnya tidak bisa di bilang kecil.

"Aku tidak bilang jika kami akan menikah!"

Chanyeol mendengikkan bahunya. "Baguslah. Aku tidak yakin dia akan tahan dengan sifatmu yang seperti ini hanya aku lah satu-satunya yang bertahan dengan sifat jelekmu itu."

"Aku bahkan tidak–––"

"Itu Bagus, nak. Suamimu menerima kekuranganmu, menerima dirimu apa adanya. Harusnya kau bersyukur itu, daripada kau selingkuh dengan penjaga kasir. Lagi pula anak kalian sangat lucu dan menggemaskan, kasihan dia jika orang tuanya harus berpisah saat usianya bahkan masih sekecil ini."

Baekhyun terdiam dan Chanyeol hanya tersenyum kaku menatap wanita paruh baya yang menginterupsi pertengkaran mereka. Jiwon yang tertidur dalam gendongan Chanyeol pun menepuk bokong si kecil agar tidurnya tak terganggu.

"Dan untuk kau, nak." wanita paruh baya itu menepuk lengan Chanyeol. "Perhatikan istrimu dengan baik. Mungkin dia jenuh dan kurang kau perhatikan, hingga dia lebih memilih selingkuh dengan yang membuatnya nyaman." lanjutnya dengan senyum penuh keibuan.

Chanyeol pun menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan menunduk pada sang wanita paruh baya itu. Motivator mereka di sore menjelang malam ini.

"Terima kasih, Nyonya. Saya akan mengingat perkataan anda hari ini." balas Chanyeol dengan senyum tampannya. "Mungkin anda benar, saya memang sangat sibuk belakangan ini. Dan jarang sekali ada waktu untuknya dan juga anak kami."

Baekhyun melotot tajam pada Chanyeol yang berbicara sembarangan. Apa-apaan itu?!

"Yak! Park–––"

"Jangan meninggikan suaramu di depan suamimu, nak. Kau seakan tidak menghormatinya sebagai kepala keluarga." wanita itu kembali memotong ucapan Baekhyun. "Dan turuti apa katanya, jangan membantah."

HELLO BABY [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang