Chanyeol terbangun dari tidurnya saat merasakan wajahnya terasa basah dan lengket. Ia memalingkan wajahnya ke arah yang berlawanan dan bermaksud untuk menghibur, namun lagi-lagi sesuatu yang basah mengenai wajahnya kali ini dengan suara tawa yang menggemaskan.
Perlahan Chanyeol membuka matanya dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah bayi menggemaskan itu mengemut tangannya sembari tertawa dengan rambut yang mencuat tak beraturan.
Pemuda tampan itu baru ingin mengapa sang bayi sebelum...
Puk!
Tangan Jiwon yang sebelumnya sempat bayi itu masukkan ke dalam tangannya kini mendarat mulus di wajah Chanyeol.
"AAARGGGHH!!!" teriak Chanyeol lalu segera berlari ke wastafel dapurnya.
Bahkan Baekhyun yang baru saja keluar dari dapur ia tabrak begitu saja, hingga pemuda itu kebingungan. Namun tetap melanjutkan langkahnya untuk menemani Jiwon yang kini bertepuk tangan senang.
"Aigoo~ kau sangat bersemangat pagi ini, hm? Bagus pertahankan itu oke!", kata Baekhyun yang ikut bertepuk tangan dengan Jiwon, hingga bayi itu tertawa kegelian bahkan membuat tubuh gempalnya itu jatuh kebelakang.
Dan Baekhyun pun ikut tertawa lalu membantu Jiwon untuk duduk dengan memegangi kedua tangan yang sangat kecil dalam genggamannya itu.
"Ah, aku jadi ingin Ibu mengandung adik bayi yang lucu seperti dirimu. Tapi sayangnya ibuku sudah menopause." kekeh Baekhyun di akhir dengan menarik pipi mochi itu.
"Aish, sial!"
Baekhyun segera menutup telinga Jiwon mendengar Chanyeol yang tiba-tiba datang dengan umpatan kasar.
"Yak! Kau tidak lihat disini ada anak kecil dan kau mengumpat?! Jaga tata kramamu wahai Pak Dokter!" bentak Baekhyun dengan delikan tajam.
Chanyeol mendengus malas, lalu duduk di seberang keduanya.
"Dia yang lebih dulu menempelkan tangan basahnya bekas air liur ke wajahku!""Dia hanya anak kecil, Chanyeol!" balas Baekhyun teriak.
Sedangkan Jiwon hanya diam dengan kerjapan pelan dan menatap keduanya secara bergantian dengan bingung. Bahkan sampai sekarang Baekhyun masih menutup kedua telinga bocah itu.
Ah, mungkin saja. Jiwon terlihat kebingungan karena dia tidak tahu apa yang dibicarakan keduanya.
'Aku tidak bisa mendengarmu.'-osh
"Tapi tetap saja itu menjijikan, Baekhyun! Aish, aku bahkan masih merasa lengket walau sudah mencuci wajahku."
Baekhyun menarik tangannya yang sejak tadi menutupi telinga Jiwon, lalu memutar bola matanya malas.
"Dasar berlebihan." cibirnya lalu segera berdiri."Aku lupa jika pagi ini ada kelas, kau uruslah Jiwon. Okay?" kata Baekhyun yang kini mulai tengah memakai hoodie kebesarannya lalu menyampirkan tas di bahu kanannya.
Chanyeol menatap Baekhyun tak percaya, ia bahkan tanpa sadar berdiri dari duduknya.
"Tidak, tidak, TIDAK! Aku juga ada kelas hari ini Baekhyun!""Kelasmu siang, Chanyeol. Kau bisa membawa Jiwon nanti ke kampus, kita akan bertemu di kantin. Bagaimana? Jangan lupa untuk membawa baju ganti Jiwon dan juga susu untuknya. Oh ya, di dapur aku sudah membeli bubur tim untuknya. Tolong kau suapi dia ya dan mandikan juga nantinya. Aku pergi, bye~" kata Baekhyun yang melenggang pergi begitu saja setelah berbicara panjang lebar dengan cepat, hingga tak bisa membuat Chanyeol memotong kalimatnya.
Pemuda tampan itu menjatuhkan rahangnya menatap pintu flatnya yang kini telah tertutup. Helaan napasnya terdengar, lalu kini gantian ia melirik Jiwon yang hanya diam menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO BABY [CHANBAEK]✔
Fiksi PenggemarBaekhyun dan Chanyeol yang tinggal bersebelahan saja sudah bisa membuat orang-orang di sekeliling mereka kesal. Ada saja hal yang membuat keduanya adu mulut. Lalu bagaimana jadinya saat hujan sangat deras di malam hari keduanya menemukan seorang ba...