4등

419 67 3
                                    

"Emang ya, Kev. Lo tuh harusnya sekali-kali patah tulang."

Kevin langsung cemberut. Tak menghiraukan rasa nyeri yang lagi-lagi mendera wajahnya akibat tangan Chanhee yang tanpa rasa kemanusiaannya menekan keras memar di sana.

"Bisa ngga sih, lo itu kalo ketemu sama Hwall lebih manusiawi. Ngga baku hantam kaya tadi." Chanhee kembali mengomel. "Persediaan obat bisa habis kalau dipakai lo terus!!"

"Chanhee sayang, please. Ini bukan World War III dimana peralatan medis susah di dapat. Aw, anjing!! Pelan-pelan!!"

"Bacot banget, heran. Pokoknya lo kalo ketemu sama Hwall harus didampingin Haknyeon atau ngga Changmin. Abis muka lo lama-lama."

Haknyeon yang namanya disebut lantas menyahut, "Ih, apaan. Ngga mau. Mereka tuh kalo ketemu kaya kucing garong sama ikan asin. Kemarin aja aku hampir lepas peluru saking sebelnya sama mereka."

Chanhee makin memanas. Di tinjunya lagi wajah Kevin hingga laki-laki itu terbaring tak berdaya di atas lantai dorm. Chanhee melempar kotak P3K tepat di wajah Kevin dan berteriak hampir frustasi, "IH SEBEL BANGET SAMA KEVIN!!!" Dan laki-laki penyandang sarjana kedokteran itu pun berlalu masuk ke dalam kamar.

Kevin meringis. Menatap tajam ke arah Haknyeon yang tengah mengunyah buah apel yang entah darimana dia dapatkan. "Jahannam udah gue booking buat lo, Nyeon."

Haknyeon melirik sekilas, tak peduli. "Thank you, Bang. Gue ada rencana mau bikin mansion di sana sih."

Dua kata dari Kevin untuk Haknyeon. "Ngga waras."

Di waktu yang sama tapi di tempat yang berbeda. Ada Jacob dan Changmin yang saat itu tengah membersihkan koleksi mainan milik mereka. Bak perangko dan amplop, Changmin dan Jacob tak bisa dipisahkan saat kamera off. Changmin yang memang hobi mengintili Jacob, dan Jacob yang sama sekali tidak masalah diintili makhluk manis seperti Changmin.

Lain hal nya kalau yang mengintilinya sejenis Eric atau Hyunjae. Jacob mungkin sudah memilih resign dan kembali ke kampung halamannya.

"Kak, kayaknya aku mau beli senapan baru deh."

Jacob yang tengah menggantung kembali senapannya ke tempat semula menoleh. "Kenapa? Perasaan kamu baru beli dua bulan yang lalu."

Changmin mengangguk. "Tapi 'kan waktu itu dipegang Bang Younghoon, jadinya ngga nyaman."

Jacob hampir saja menembak mati Changmin. Dia kesal sekaligus murka. Tidak adakah alasan yang lebih 'manusiawi' lagi?

"Cuma dipegang, kan? Ngga dipatahin?"

Iya. Pasalnya beberapa bulan lalu salah satu koleksi milik Changmin terpaksa patah karena Sangyeon mengamuk sebab Hwall terluka parah saat melaksanakan tugas negara dan mengharuskan laki-laki itu keluar dari agensi untuk pengobatan.

Sebenarnya Sangyeon tidak sengaja. Hanya saja saat itu kebetulan mereka tengah berunding di ruangan milik Changmin dan Jacob, serta Changmin sedang apes saja senapan miliknya dipilih Sangyeon untuk dijadikan sasaran emosinya.

"Ih, Kak Jacobbb. Kok diingetin lagi. Itu 'kan salah satu kesayangan akuuuu," Changmin merengek hampir menangis. Bibirnya turun ke bawah dengan mata yang berkaca-kacaㅡsiap untuk menumpahkan liquid bening dari sana.

Ih uwu banget anjas ngga kuat gue :(((

#AuthorLemah
#2025GantiAuthor

"Semua yang ada di sini kesayangan kamu, Changmin." Jacob mendengus. "Gimana kalau beli pistol aja? Lumayan 'kan buat menuh-menuhin kantong."

Changmin tampak menimbang kemudian mengangguk setuju. "Boleh deh. Kak Jacob ada saran ngga?"

Jacob menggidik tak tahu. "Tanya sama Younghoon coba. Black market 'kan punyanya dia."

Changmin mendelik. "Dih apaan."

"Sirik aja kamu, Ji."

"Kak Baeeeee."

Mari kita tinggalkan dua bidadari imut ini. Ngga tahan author mendeskripsikan ke-uwu-an mereka.

.

Berbeda dari member lainnya, trio maknaeㅡHwall, Sunwoo, dan Ericㅡmemilih untuk quality time. Alih-alih bermain seperti anak-anak lainnya mereka justru memilih untuk duduk-duduk santai di apartemen Hwall. Lebih tertarik menikmati pemandangan kota Seoul daripada siaran kartun di televisi.

Seseorang tolong ingatkan aku bahwa mereka berusia dua puluh satu tahun. Astaga bagaimana ini, mereka tetap bayi di mataku.

"Ngga ada niatan balik, Hwall?" tanya yang paling muda, Eric.

Hwall menggeleng. "Enakan kerja sendiri. Lagian ngga asik kalo masih jadi idol, apaan disuruh acting-acting. Lo berdua tau banget kalau acting gue bobrok."

Entah apa yang lucu dari perkataan Hwall barusan, tapi Sunwoo terbahak mendengarnya. "Lo itu mau off atau on kamera tetep sama. Sama-sama judes. Bedanya kalau on kamera nempel banget sama Bang Kevin, kalau off kamera kek kucing mau kawin."

Eric ikut terbahak. Baru sadar perkataan Sunwoo barusan ada benarnya juga. Hwall mencebik, melempar kulit kacang ke arah Sunwoo dan memaki, "Kurang ajar lo."

"Tapi bener juga sih," Eric ikut menimpali, "lo kalo sama Bang Kevin jangan galak-galak dong, Hwall. Dari jaman trainee ngga akur-akur perasaan."

Laki-laki dengan telinga penuh piercing itu merotasilan bola matanya malas. "Jadi ngomongin si Kevin sih. Malesin ah. Bubar sana kalo masih pada mau ngomongin si Kevin mah!!"

Eric yang berada di samping Hwall mencolek pipi lelaki itu iseng. "Ih ambekan kayak Kak Chanhee."

Bugh

RIP Sohn Eric.

Sunwoo tertawa geli di tempatnya duduk. Menatap puas Eric yang tersungkur dari tempatnya akibat tendangan maut milik Hwall.

Sunwoo menggeleng kecil. Tetep tenaga babon ya, Hwall ini, batinnya.

"Lo sekali lagi ngomongin si Kevin, gue hajar ya, Ric."

Eric mengaduh nyeri. Mengusap bahu kirinya yang menerima ciuman cinta dari sepatu kulit Hwall. "Galak banget anjir."

Sunwoo yang sedari tadi memperhatikan pertikaian keduanya sambil sesekali tertawa membuka suara, "Heo, luka lo udah sembuh?"

Hwall mengangguk. "Udah. Lumayan cepet sih penyembuhannya, gue juga ngga nyangka."

Sunwoo ikut mengangguk dan tersenyum kecil. "Bagus deh, lain kali hati-hati."

"Lah, lo puter haluan ke Hwall, Nu? Gue kira masih mau merjuangin Kak Haknyeon."

Bugh

Sekali dalam seumur hidup, Sohn Eric mendapat tendangan maut di kedua bahunya dengan kedua teman tercinta sebagai sang pelaku.

"Udah lah gue mau resign aja ikut Bang Juyeon. Orang di The Boyz galak-galak."

RIP Sohn Eric (2).

Daily BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang