kalian tau caranya menghargai penulis kan😉
sorry for typo's😄
ooJika Ju Haknyeon adalah orang yang mampu mengendalikan Korea Selatan terlepas dari dirinya yang sama sekali bukan pejabat pemerintahan, maka Kim Younghoon adalah orang yang mampu mengendalikan dunia.
Orang-orang menyebutnya dewa, bukan dewa dalam artian religius tapi dewa dalam artian tanda kutip. Kim Younghoon tampak biasa saja, benar-benar biasa selain tampangnya yang luar biasa. Banyak yang bilang jika dirinya dan Haknyeon itu serupa tapi tak sama. Well, itu benar. Jika Haknyeon adalah bocah urakan yang hobi asal pukul, maka Younghoon adalah lelaki dewasa yang hobi merebut tahta.
Jika koneksi Ju Haknyeon menyebar rata di seluruh muka bumi, maka Kim Younghoon memiliki bumi untuk menjadi koneksi. Jika Ju Haknyeon hebat, maka Kim Younghoon jauh lebih hebat lagi. Dan tentu saja lebih berbahaya.
Younghoon tidak suka bermain dengan para bedebah-bedebah murahan yang jumlahnya hampir jutaan (biarkan itu menjadi mainan Haknyeon), tapi Younghoon lebih suka bermain dengan para bedebah-bedebah yang haus uang pun haus kekuasaan.
Kim Younghoon adalah sebenar-benarnya dewa kehancuran yang terlahir dengan paras bak putra Aphrodite.
Tak seperti yang lainnya dimana harus mengikuti sesi latihan di akademi sebelum akhirnya menjadi idol dan agen dari negara masing-masing. Younghoon justru dengan suka rela bergabung dan mengorbankan segalanya hanya demi sebelas manusia yang lahir di Korea tapi besar dan tumbuh di berbagai macam negara berbeda.
Tak menutup mata, semua member pun tahu jika Kim Younghoon segala-galanya di atas mereka (pun dengan Hyunjae). Tapi peduli setan, Younghoon itu terlalu merakyat untuk disebut sebagai konglomerat yang tak akan pernah melarat. Selain itu, tak ada yang peduli jika kepala mereka lepas dari tubuh jika kata-kata mereka membuat Baginda Yang Dipertuan Agung tersinggung. Younghoon tak pernah membunuh orang; ya, setidaknya dengan tangannya sendiri.
Younghoon itu anti sekali memegang senapan, membidik lawan, dan menarik pelatuk. Anti sekali. Berbeda dengan belahan jiwanya (yang sialannya ternyata straight) yang tergila-gila dengan benda yang hobi berdenging itu. Younghoon juga anti sekali memegang komputer. Satu-satunya hal yang Younghoon sukai adalah melihat orang lain berlutut di hadapannya dan meminta untuk tetap hidup.
Tahu kalimat yang lebih menyedihkan daripada aku ingin mati? Ya, jawabannya aku ingin hidup.
Younghoon suka melihat korbannya memohon, menjerit dengan bibir sobek, meminta belas kasih untuk di izinkan menghirup oksigen hingga esok. Tapi Younghoon mana peduli. Di permainannya dia adalah Tuhan.
"Bang Hoon?"
Kim Younghoon tersentak.
"Mau join boleh?"
Younghoon terkikik kecil. Dengan hoodie kebesaran yang ia yakini seratus persen milik pemuda Sohn, Ji Changmin terlihat sangat menggemaskan di matanya. Lantas, Kim pun mengangguk, membiarkan kursi di hadapannya terisi.
"Bang Hoon nggak tidur?"
"Juyeon belum jawab pertanyaan gue, dan gue nggak bisa tidur gitu aja. Lo sendiri?"
Changmin memutar bola matanya resah. "Eric butuh ditemenin, dan aku nggak bisa ninggalin dia tidur."
Kemudian Kim Younghoon tak membalas lagi. Membawa gelas soju miliknya ke bibir dan menelan minuman itu beberapa teguk.
"Aku nggak akan dipukuli 'kan cuma karena ngejagain Eric?"
Younghoon kaget setengah mati dan hampir jatuh dari kursinya mendengar pertanyaan polos Changmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Boyz
FanficTadinya mau bikin The Boyz jadi mafia ala-ala gitu, tapi kayaknya cinta segibanyak lebih menarik ya? ⚠Trash word ⚠Informal ⚠Just FF!! status: on-going [slow]