🎃DUAPULUHSATU🎃

100 5 0
                                    

    Aku menginjak pedal gas mobilku lebih cepat. Ketika kulihat sekelompok orang bermotor yang sama persis seperti sekelompok orang bermotor yang mengejarku tempo hari lalu. Dan Andrew bilang, kelompok pria bermotor itu adalag geng Serigala. Salah satu geng motor besar, dan menjadi salah satu musuh geng maximus dan Alaska.

Aku semakin menginjak pedal gas mobilku, ketika kulihat dua diantara mereka mulai mendekat tepat disamping mobilku, sehingga saat ini posisi mobilku sedang terhimpit oleh dua motor mereka.

“woi, berhenti!” ucap salah satu dari mereka sembari memukuli kaca jendela mobilku.

Tak memperdulikan ancaman mereka. Aku semakin gencar menginjak pedal gas sehingga saat ini aku lebih mirip seperti pembalap. Bahkan beberapa pengemudi lain sempat mengumpatiku karna sudah berkemudi secara ugal-ugalan.

Aku memincing, ketika kulihat salah satu dari mereka mengeluarkan balok kayu, yang hendak dipukulkan pada kaca jendela mobilku.

Sangking paniknya, tanpa sadar konsentrasiku sudah terpecah belah. Sehingga aku tak memperhatikan jalanan yang pada saat itu cukup sepi tetapi bukan berarti tidak ada kendaraan yang lewat. Karna sejurus kemudian sebuah mobil box sedang melaju berlawanan arah denganku. Dengan panik aku membanting setir ke kanan jalan. Dan.....

Citttttt brakkk

                                  ***

  Aku mengerjapkan mataku pelan. Dan sejurus kemudian meringgis ketika merasakam nyeri pada kepalaku. Aku menatap sekelilingku. Sebuah ruangan kosong, yang didalamnya hanya ada aku seorang diri.

“Awwww” ringisku, ketika rasa nyeri semakin menyerangku ketika aku mencoba bangkit dari posisi tidurku.

Ceklek

Aku menoleh. Mendapati pintu ruanganku terbuka yang menampilkan seorang cowok berjalan menghampiriku.

“Wah, ternyata lo, udah sadar?!” ucap cowok itu. Berjongkok dihadapanku.

“Siapa lo?”

“Oh...., lo tanya siapa gue? Mau kenalan, ya?!” ucap cowok itu. Menarik turunkan alisnya, bermaksut untuk mengodaku.

“Cih, percaya diri banget lo!” ketusku. Menatapnya tajam.

Cowok itu terkekeh, sehingga menampilkan lesung pipinya. “Galak amat. Kenalin, nama gue Adres. Gue ketua geng Serigala, musuh kakak lo, sekaligus musuh ketua geng sekolah lo!”

Aku sempat tidak percaya ketika dugaan Andrew benar. Sekelompok pria bermotor yang selalu mengejarku, lebih tepatnya dua kali mengejarku itu adalah geng Serigala. Musuh Andrew dan Langit. Tapi untuk apa mereka membawaku ketempat seperti ini. Apa mereka ingin menyekapku? Tapi untuk apa?

“Kenapa lo, bawa gue kesini?” tanyaku. Memperhatikan wajah Adres yang seketika berubah menjadi sinis.

“Gue bawa lo, kesini, karna gue mau nyekap lo!”

“Kenapa? Apa gue ada salah sama lo?”

“Enggak! Lo sama sekali gak ada salah sama gue. Tapi kakak lo, kakak dan ketua geng sekolah lo yang punya urusan sama gue. Dan lagi, sebenarnya gue bawa lo kesini itu atas perintah seseorang!”

Aku mengernyit. Adres melakukan ini atas perintah seseorang. Tapi siapa? Dan kenapa orang itu nekat melakukan hal ini terhadapku?

“Siapa?” tanyaku penasaran.

Adres terkekeh. Bangkit dari posisi jongkoknya, kemudian melangkah keluar dari ruangan tempat aku disekap tanpa ada niat untuk menjawab pertanyaanku.

Langit Senja (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang