🎃DUAPULUHDUA🎃

102 4 0
                                    

  Aku menatap Langit senduh. Cowok yang selalu terlihat kuat itu sekarang sedang tidak berdaya diatas brangkar dengan selang infus ditubuhnya. Hatiku hancur kala melihat wajah cowok yang selama ini selalu terlihat datar, sekarang menjadi pucat. Langit terkena tusukan pisau azra yang seharusnya mengarah padaku. Sebelumnya aku sempat bingung, kenapa dia rela melakukan semua ini terhadapku. Tapi saat ini aku hanya mencoba untuk bersabar, menunggu Langit sadar agar cowok itu dapat menjawab semua pertanyaan dikepalaku.

Langit dilarikan ke rumah sakit bertepatan dengan polisi yang datang karna Nayla yang diam-diam menelpon polisi dan melaporkan atas kasus penyekapan terhadapku.

Menurut polisi yang menahan Azra beserta geng Serigala, Azra mengaku bahwa rencana ini sudah mereka susun sejak lama. Azra mengaku, dia melakukan ini semua itu dikarenakan dia yang ingin membalas dendam terhadap Andrew. Awal mulanya adalah Azra yang dulunya adalah adik kelas Andrew di smk maxsimus merasa patah hati akibat cintanya yang ditolak oleh Andrew. Merasa tidak terima, akhirnya Azra memutuskan untuk balas dendam terhadap andrew melalui aku. Azra pindah ke Smk Alaska karna dia mengetahui aku yang bersekolah disana. Dia juga sengaja mendekati Langit karna dia tau bahwa aku sangat mencintai langit. Intinya semua ini berawal dari Azra. Dan geng Serigala hanyalah alat yang digunakan Azra untuk menjalankan aksinya. Karna pada dasarnya dia tau, bahwa geng Serigala adalah salah satu musuh besar geng maximus setelah geng Alaska. Oleh karna itu Azra memilih geng serigala untuk menjadi partnernya.

    Aku menggengam jemari Langit yang bebas dari selang infus. Mengenggamnya erat seolah tak ingin kulepaskan lagi. Asal kalian tau, momen seperti ini sangat langkah bagiku. Selama setahun aku mengejar-ngejar Langit, baru kali ini aku bisa menggengam jemari cowok itu, ya meskipun dalam keadaan cowok itu tidak sadar. Tapi itu sudah mampu membuah suatu kebahagiaan tersendiri untukku.

Aku mengerjap, ketika jemari Langit bergerak beberapa kali. Tak lama, mata yang semula terpejam sekarang sudah mengerjap dan terbuka. Menampilkan manik gelap cowok itu.

“Langit, lo, udah sadar?! Gue panggilin dokter ya?!” ucapku hendak menekan tombol yang berada di atas brangkar, tetapi urung akibat gengaman tangan langit yang mencegahku.

“Kenapa? Lo mau apa? Mau minum? Atau mau makan?”tanyaku.

Langit menggeleng pelan. Memperhatikanku lekat dengan tangannya yang masih setia mengenggam tanganku.

“Lo, gakpapa kan?! Gak ada yang luka, kan?!” tutur Langit. Membuat hatiku gejolak hangat didalam hatiku.

Aku menggeleng. “Gue gakpapa! Thank's and sorry. Karna gue, lo jadi kayak gini.”

“Gue gakpapa! Ini cuma luka kecil. Paling besok sembuh!” ucap Langit santai.

Aku memelotot tak percaya. Bagaimana bisa luka tusuk yang kata dokter cukup dalam itu dianggap Langit luka kecil. Dia bahkan pingsan dan nyaris mati karna kekurangan darah. Beruntung Andrew dengan sigap membawa Langit kerumah sakit menggunakan mobilnya. Asal kalian tau, Andrew akan menolong orang yang sekarat meskipun itu musuhnya sekalipun. Asalkan, musuhnya itu sekarat karna membela kebenaran. Selain dari itu, Aku yakin Andrew tidak akan sudi membantu.

“Lang, kalau gue boleh tau. Kenapa lo, nolongin gue? Padahal lo bisa aja gak ikut datang ke markas geng Serigala. Kan, ini sama sekali gak ada sangkut pautnya sama lo, ataupun geng lo!”

“Siapa bilang gak ada? Jelas ada lah. Elo kan murid Alaska, itu sudah tugas gue buat jagain murid smk alaska.”

“Oh..., cuma karna gue murid smk Alaska."

Entah mengapa,ada rasa kecewa menyelinap dihatiku. Aku sudah berharap Langit menyelamatkanku karna cowok ity mempunyai perasaan terhadapku. Tapi ternyata dugaanku salah, dia menyelamatkanku karna kewajibannya sebagai ketua geng Alaska yang mempunyai tugas untuk menjaga Smk alaska beserta muridnya.

Langit Senja (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang