Seokjin melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, pikirannya kalut saat menerima kabar dari hoseok bahwa adiknya berada di rumah sakit dekat daerah gangnam, perjalanan yang harusnya menghabiskan waktu setengah jam itu mampu di tempuh seokjin 15 menit, beruntung jalan dalam keadaan sepi dan salju yang turun sudah mulai reda. Ia memakirkan mobilnya dan berlari menuju ruangan tempat penanganan adiknya.
"Hoseok-ah, bagaimana keadaannya?"
Tanyanya saat ia sampai di ruangan tersebut. Yang ditanya hanya menggeleng lemah, membuatnya hanya bisa menghela nafas dan mendudukkan dirinya di sebelah hoseok, ia meletakkan kedua tangannya di keningnya guna menumpu kepalanya yang terasa berat.
.
.
.
Tok tokDengan langkah tergesa taehyung membuka pintu rumahnya, berharap agar sosok yang di nantikannya berdiri di depan pintu tersebut, sedetik sesaat pintu terbuka raut wajahnya berubah menjadi datar melihat orang yang berdiri di depannya.
"Selamat malam sunbae, a.."
"Ada keperluan apa?"
Tanya taehyung memotong perkataan pemuda tersebut."Jika tidak penting silahkan pergi, aku tidak punya waktu melayani keperluanmu"
ucapnya lagi sembari tangannya akan menutup pintu kembali."Apa namjoon hyung sudah pulang?"
Taehyung menatap tajam pria di depannya, untuk apa bocah satu ini menanyakan keberadaan hyungnya,
"Ap..." ucapannya terhenti saat ponsel di tangannya berdering, buru-buru ia mengangkat panggilan tersebut,
"Yoboseo"
"Taehyungie, hyung sudah menemukan namjoon, kami di rumah sakit gangnam sekarang"
"Rumah sakit? Apa sesuatu terjadi pada joonie hyung?"
"...."
"Hyung! Apa yang terjadi? Joonie hyung baik-baik saja kan?"
Teriaknya tak sabar karena tidak kunjung mendapat jawaban dari orang yang menelfonnya."Hey, tenanglah, namjoon baik-baik saja, jangan khawatir, maaf hyung tidak bisa menjemputmu, tetaplah di rumah jangan pergi ke sini sendirian"
"Tap..."
"Hyung menyayangimu"
Taehyung hanya menatap kosong ponselnya, panggilan tersebut telah di matikan secara sepihak oleh si penelfon sebelum ia bisa protes.
"Apa sesuatu terjadi pada namjoon hyung? Dimana dia?"
Ia mengalihkan atensinya, melihat pada namja di depannya yang sempat ia lupakan keberadaannya.
"He..hey, ka..kau membawa mobil ke sini?"
Namja di depannya hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaannya.
"To..tolong antarkan aku ke rumah sakit gangnam, aku tidak ingin berdiam di sini sementara hyung ku di sana entah bagaimana keadaannya"
ucapnya bergetar menahan air mata yang kapan saja bisa menerobos keluar. Ia memegang kedua bahu namja di depannya, ia tidak peduli dengan harga dirinya yang memohon pada adik kelasnya sendiri, ia tidak peduli yang ada di fikirannya saat ini hanya namjoon.
.
.
.
"Hoseok-ah, aku harus pergi mengembalikan mobil boss ku, kabari aku jika ada perkembangan pada namjoon"Hoseok mengalihkan pandangannya pada pemuda di sampingnya, ia melirik jam di pergelangan tangannya, dan menghela nafas saat sadar sekarang sudah hampir tengah malam, untung saja ia sudah menelfon kedua orang tuanya tadi, jika tidak ia akan membuat cemas keluarga di rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Life
FanfictionDia menyadari bahwa tubuhnya terdapat bom, bom yang bisa meledak sewaktu-waktu tanpa dia sadari. Akankah dia dapat bertahan dengan kondisinya ini? My first story. Just newbie.